Prospek AKR Corporindo (AKRA) Masih Mempesona

Sabtu, 29 April 2023 | 07:57 WIB
Prospek AKR Corporindo (AKRA) Masih Mempesona
[ILUSTRASI. AKRA berpeluang menggenjot volume penjualan, berkat kolaborasi dengan British Petrolium (BP) di SPBU. KONTAN/Baihaki/5/1/2023]
Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Dikky Setiawan

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Kabar gembira buat para investor pemegang saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA). Emiten distributor bahan bakar minyak ini akan membagikan dividen senilai Rp 1,48 triliun untuk tahun buku 2022. Jumlah dividen final ini setara dengan Rp 75 per saham.

Pembagian dividen tersebut sudah termasuk dividen interim Rp 25 per saham yang telah dibayarkan AKRA pada 16 Agustus 2022. Kala itu, AKRA membayar sekitar Rp 493 miliar dividen interim.

Dus, setelah dikurangi dividen interim tersebut, AKRA akan membayar dividen final Rp 50 per saham. Nilai ini setara dengan Rp 987 miliar. Dividen final akan dibayar AKRA pada 24 Mei 2023.

Alokasi pembagian dividen final menggunakan 61,6% dari laba bersih AKRA tahun 2022 sebesar Rp 2,4 triliun. Keputusan pembagian dividen ini telah disetujui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) AKRA yang digelar pada Jumat (28/4).

Baca Juga: Biayai Ekspansi, AKR Corporindo (AKRA) Siapkan Capex hingga Rp 400 Milliar di 2023

Selain pembagian dividen, RUPST AKRA juga menyetujui perubahan susunan pengurus perusahaan. RUPST menyetujui mantan Menteri Agraria dan Tata Ruang, Sofyan Djalil, sebagai Komisaris AKRA menggantikan I Nyoman Mastra.

Di sepanjang 2022, AKRA mencetak kinerja moncer. Tahun lalu pendapatan AKRA mencapai Rp 47,54 triliun, naik 85% secara tahunan. Alhasil, laba bersih AKRA tumbuh 116% secara tahunan jadi Rp 2,4 triliun.

Presiden Direktur AKR Corporindo, Haryanto Adikoesoemo, optimistis, pertumbuhan kinerja perseroan bisa tetap terjaga hingga akhir tahun ini. Bahkan, AKRA menargetkan kinerjanya di 2023 tumbuh 14%-16%.

Haryanto yakin target itu bisa dicapai. Keyakinan ini bercermin dari positifnya kinerja perseroan pada kuartal I-2023. Di periode ini, AKRA membukukan pendapatan Rp 10,95 triliun, naik 8,19% secara tahunan.

Sejalan dengan kenaikan pendapatan, laba bersih AKRA pun terdongkrak. Pada tiga bulan pertama tahun ini, AKRA mencetak laba bersih Rp 607,27 miliar atau meroket 42% dibanding periode yang sama di 2022 sebesar Rp 427,97 miliar.

Prospek kinerja

Haryanto bilang, kinerja AKRA masih mampu tumbuh di tengah tantangan geopolitik dan makro ekonomi global. "Hal ini menunjukkan bahwa bisnis model kami cukup resilience dan bisa terus tumbuh," katanya usai RUPST, kemarin.

Direktur AKR Corporindo, Suresh Vembu menambahkan, Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) menjadi bagian penting bagi perseroan dalam meraup laba. Dia optimistis, segmen kawasan industri akan memberi konstribusi positif bagi kinerja AKRA di tahun ini.

Sampai tutup tahun 2023, AKRA menargetkan bisa membukukan penjualan lahan sekitar 70 hektare (ha) sampai 75 ha. "Di kuartal I sudah mencapai 19,5 ha. Kami juga lihat ada beberapa perusahaan yang berminat  investasi di JIIPE," terang Suresh.

Untuk mencapai target tahun ini, AKRA telah menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) Rp 300 miliar-Rp 400 miliar. Angka ini lebih tinggi dibandingkan capex tahun 2022.

Suresh bilang, capex tahun ini diluar belanja untuk JIIPE. "Belum termasuk proyek-proyek yang kami lakukan di JIIPE seperti bangunan utilitas, ekspansi pelabuhan dan lainnya yang akan dibiayai JIIPE," katanya.

Baca Juga: AKR Corporindo (AKRA) Tebar Dividen Rp 1,48 Triliun, Simak Jadwal Pembagiannya

Dia menjelaskan, capex tahun ini akan dipakai untuk ekspansi bisnis ritel BBM (BP-AKR), penambahan armada angkutan kapal dan truk, dan untuk maintenance. 

Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas Cheril Tanuwijaya menilai, kinerja AKRA di sisa akhir tahun ini masih prospektif. Sentimen penopangnya adalah momentum pertumbuhan bisnis kawasan industri dan perdagangan. 

Meski perlambatan ekonomi global bisa mengakibatkan penurunan harga jual rata-ratanya, namun AKRA berpeluang menggenjot volume penjualan, berkat kolaborasi dengan British Petrolium (BP) di SPBU.

Cheril merekomendasi beli saham AKRA dengan target harga Rp 1.800. Sedang Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Rio Febrian merekomendasi wait and see saham dengan support di area Rp 1.550 dan resistance Rp 1.670. 

"AKRA rawan profit taking. Stochastic RSI mengindikasi pembentukan death cross, sejalan pelebaran negative slope MACD," kata Rio.

Bagikan

Berita Terbaru

Profit 35,78% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Kembali Naik (21 April 2025)
| Senin, 21 April 2025 | 08:41 WIB

Profit 35,78% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Kembali Naik (21 April 2025)

Harga emas Antam hari ini (21 April 2025) 1 gram Rp 1.980.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 35,78% jika menjual hari ini.

Mayoritas Indeks Saham ASEAN Menghijau di 14-17 April 2025, IHSG Hanya di Bawah STI
| Senin, 21 April 2025 | 07:20 WIB

Mayoritas Indeks Saham ASEAN Menghijau di 14-17 April 2025, IHSG Hanya di Bawah STI

Pertumbuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berlangsung di saat investor asing masih rajin melakukan aksi jual.

Izin Belum Juga Diterbitkan, Pembangunan Stasiun LNG CGAS Baru Rampung Desember 2026
| Senin, 21 April 2025 | 07:10 WIB

Izin Belum Juga Diterbitkan, Pembangunan Stasiun LNG CGAS Baru Rampung Desember 2026

Dana hasil initial public offering (IPO) PT Citra Nusantara Gemilang Tbk (CGAS) masih tersisa sebanyak Rp 100,55 miliar.

Sentimen Negosiasi Dengan AS Membayangi Gerak IHSG Hari Ini, Senin (21/4)
| Senin, 21 April 2025 | 07:06 WIB

Sentimen Negosiasi Dengan AS Membayangi Gerak IHSG Hari Ini, Senin (21/4)

Harga minyak mentah juga melanjutkan tren penguatan, setelah AS menjatuhkan sanksi baru terhadap Iran.

Atur Uang Makin Mudah Lewat Aplikasi
| Senin, 21 April 2025 | 07:01 WIB

Atur Uang Makin Mudah Lewat Aplikasi

Populasi usia muda melek digital memberi prospek cerah terhadap platform digital pengelola keuangan.

Nilai Tukar Rupiah Menanti Perkembangan Tarif Trump
| Senin, 21 April 2025 | 07:00 WIB

Nilai Tukar Rupiah Menanti Perkembangan Tarif Trump

Rupiah di pasar spot turun tipis 0,26% per dolar Amerika Serikat (AS) pada Jumat (18/4) ke Rp 16.877 per dolar AS secara harian.

Di Tengah Ketidakpastian, Sukuk Ritel Seri 22 Siap Meluncur
| Senin, 21 April 2025 | 06:57 WIB

Di Tengah Ketidakpastian, Sukuk Ritel Seri 22 Siap Meluncur

Prospek imbal hasil SR022 yang akan ditawarkan bergantung pada kondisi yield di pasar dan tenor yang ditawarkan. 

Net Sell Rp 13,9 T Membayangi IHSG di Awal Pekan, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Senin, 21 April 2025 | 06:57 WIB

Net Sell Rp 13,9 T Membayangi IHSG di Awal Pekan, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Pada Kamis (17/4) net sell tercatat Rp 679,86 miliar. Total net sell selama lima hari terakhir mencapai Rp 13,9 triliun.

Gempuran Aturan Jaga Kesehatan Tekfin
| Senin, 21 April 2025 | 06:56 WIB

Gempuran Aturan Jaga Kesehatan Tekfin

Demi menjaga kesehatan bisnis pinjaman daring dari kredit bermasalah, OJK menerbitkan sederet aturan.

Pemain Berkurang, Persaingan Sektor Telekomunikasi Kian Ketat
| Senin, 21 April 2025 | 06:51 WIB

Pemain Berkurang, Persaingan Sektor Telekomunikasi Kian Ketat

Di tengah pelemahan daya beli konsumen, kemunculan XLSmart menyebabkan persaingan harga industri telekomunikasi makin sengit

INDEKS BERITA

Terpopuler