Prospek Batubara Masih Bagus, Transcoal Pacific Patok Laba Bersih Tumbuh 50%

Selasa, 23 April 2019 | 07:41 WIB
Prospek Batubara Masih Bagus, Transcoal Pacific Patok Laba Bersih Tumbuh 50%
[]
Reporter: Harry Muthahhari | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI) memproyeksikan laba bersih tumbuh 50% year on year (yoy) menjadi Rp 380,91 miliar pada tahun ini. Sepanjang tahun 2018, emiten logistik pelayaran ini membukukan laba bersih senilai Rp 253,94 miliar, meningkat 186% dibandingkan laba bersih 2017.

Direktur Utama PT Transcoal Pacific Tbk, Dirc Richard Talumewo mengatakan, pertumbuhan laba bersih bakal didukung oleh kehadiran kapal baru. "Volume bisa meningkat hingga 50%, sehingga target bottom line juga tumbuh 50%," ungkap dia, Senin (22/4).

Saat ini, mereka memiliki 47 tugboat dan dua unit mothervessel dengan utilitas 100%.  Untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat, TCPI harus mengantisipasinya dengan menyewa kapal dari perusahaan lain. Misalnya untuk tugboat, Transcoal mengoperasikan jenis kapal ini lebih dari 100 unit. "Sisanya lebih banyak menyewa," jelas dia.

Nah, sampai akhir tahun ini, Transcoal Pacific bakal memiliki 50 unit kapal tugboat, tiga unit mother vessel, serta dua unit floating crane

Dengan adanya kenaikan volume pengangkutan, maka Transcoal Pacific mengharapkan pendapatan pada akhir tahun ini bisa mencapai Rp 3,5 triliun hingga Rp 4 triliun. Pencapaian itu cukup signifikan mengingat per akhir tahun lalu, emiten ini membukukan pendapatan sebesar Rp 2,32 triliun, atau tumbuh 49,96% yoy.

Richard menilai, membaiknya kondisi pasar bakal mendorong Transcoal Pacific mencapai target tersebut. Pasalnya, beberapa Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) bakal beroperasi. Adanya domestic market obligation (DMO) atau kewajiban memasok batubara di pasar dalam negeri juga bakal mendorong kinerja Transcoal Pacific.

Kapal milik TCPI memang banyak beroperasi untuk kebutuhan pengangkutan batubara. "Ekspor juga ada, hanya ke Thailand," ungkap dia.

Richard memproyeksikan, dari total volume, TCPI bakal menikmati penambahan layanan angkut sebesar 50% sepanjang tahun ini. Penambahan volume sebetulnya tidak mempengaruhi kinerja TCPI, sebab pendapatan umumnya bersifat kontrak.

Adapun untuk meningkatkan kinerjanya, TCPI mengalokasikan dana Rp 550 miliar, yang berasal dari kredit perbankan yakni BNI. Atas pembiyaan tersebut, manajemen Transcoal Pacific sudah mendapatkan restu rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang berlangsung kemarin.

RUPSLB menyetujui untuk menjadikan kekayaan Transcoal Pacific sebagai jaminan atas fasilitas kredit tersebut. Richard menjelaskan, aset yang menjadi jaminan adalah lebih dari 50% kekayaan bersih TCPI dalam satu transaksi atau beberapa transaksi yang berdiri sendiri maupun berkaitan satu sama lain. "Tujuan utama fasilitas kredit untuk meningkatkan kualitas layanan kami," ujar dia.

Bagikan

Berita Terbaru

Darurat Kelapa di Negeri Nyiur Melambai
| Senin, 14 April 2025 | 09:50 WIB

Darurat Kelapa di Negeri Nyiur Melambai

Kelapa makin langka. Akibatnya, harga melonjak tinggi. Ekspor yang meningkat menjadi salah satu sebabnya.

Ketergantungan Indonesia Terhadap AS Rendah tapi Serbuan Impor Harus Diwaspadai
| Senin, 14 April 2025 | 09:30 WIB

Ketergantungan Indonesia Terhadap AS Rendah tapi Serbuan Impor Harus Diwaspadai

Pemerintah Indonesia diharapkan mendorong pembenahan khususnya dari sisi regulasi dan penguatan industri domestik.

Pemerintah Mesti Cermati Potensi Kenaikan Beban Impor Migas dari Amerika Serikat
| Senin, 14 April 2025 | 09:05 WIB

Pemerintah Mesti Cermati Potensi Kenaikan Beban Impor Migas dari Amerika Serikat

Hal yang perlu menjadi perhatian pemerintah terkait impor migas dari AS antara lain soal biaya impor yang dinilai tidak ekonomis.

Efisiensi Energi hingga Perang Dagang Membuat Ekspor Batubara RI ke China Menyusut
| Senin, 14 April 2025 | 09:00 WIB

Efisiensi Energi hingga Perang Dagang Membuat Ekspor Batubara RI ke China Menyusut

Berdasarkan prediksi awal, ekspor batubara dari Indonesia ke China diestimasi sekitar 330 juta ton di sepanjang tahun 2025.​

Harga Emas Melambung, Emiten Ramai-Ramai Kerek Produksi
| Senin, 14 April 2025 | 08:48 WIB

Harga Emas Melambung, Emiten Ramai-Ramai Kerek Produksi

Kehadiran sejumlah proyek baru menjadi faktor pendorong target produksi emas PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) pada tahun ini.

Terima Kasih Tuan Trump
| Senin, 14 April 2025 | 08:42 WIB

Terima Kasih Tuan Trump

Reformasi perdagangan ini bukan semata soal efisiensi ekonomi. Lebih dari itu, merupakan sebuah persoalan tuntutan keadilan hukum dan sosial.

Profit 33,28% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Melemah (14 April 2025)
| Senin, 14 April 2025 | 08:24 WIB

Profit 33,28% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Melemah (14 April 2025)

Harga emas Antam hari ini (14 April 2025) 1 gram Rp 1.896.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 33,28% jika menjual hari ini.

Diplomasi Bunuh Diri
| Senin, 14 April 2025 | 08:02 WIB

Diplomasi Bunuh Diri

Pemerintah Indonesia harus cermat dalam membuka pintu negosiasi dengan Amerika Serikat agar neraca seimbang.

ESG SIDO: Mitigasi Perubahan Iklim Untuk Kelancaran Usaha
| Senin, 14 April 2025 | 07:41 WIB

ESG SIDO: Mitigasi Perubahan Iklim Untuk Kelancaran Usaha

PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) fokus ESG khususnya mitigasi perubahan iklim. SIDO targetkan pertumbuhan 10% di tahun 2025.

MPX Logistics (MPXL) Menyiapkan Ekspansi Bisnis di Tahun 2025
| Senin, 14 April 2025 | 07:35 WIB

MPX Logistics (MPXL) Menyiapkan Ekspansi Bisnis di Tahun 2025

MPXL telah menyiapkan sejumlah strategi bisnis serta anggaran belanja modal atau capex di tahun ini sebesar Rp 100 miliar.

INDEKS BERITA

Terpopuler