Prospek Cerah, Ini Rekomendasi untuk Saham Buyung Poetra Sembada (HOKI)

Rabu, 19 Juni 2019 | 08:33 WIB
Prospek Cerah, Ini Rekomendasi untuk Saham Buyung Poetra Sembada (HOKI)
[]
Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Demi mengejar kinerja positif, PT Buyung Poetra Sembada Tbk rajin melakukan ekspansi di tahun ini. Para analis memprediksi saham perusahaan berkode saham HOKI ini bakal mentereng.

Salah satu ekspansi HOKI tahun ini adalah menjalin kerjasama co-branding dengan gerai Alfamart di Sumatra. Nantinya, beras milik Buyung Poetra akan didistribusikan di Sumatra dengan branding kemasan dari Alfamart.

Hal ini semakin mengukuhkan posisi Buyung Poetra sebagai produsen beras premium yang menargetkan segmen atas. Analis RHB Sekuritas Michael Wilson Setjoadi mengatakan, dengan adanya perjanjian dengan Alfamart ini, volume penjualan perusahaan barang konsumsi ini bakal bertambah. Otomatis, hal ini bakal mengerek pendapatan Buyung Poetra di tahun ini.

Memang, satu-satunya cara bagi Buyung Poetra untuk mengerek naik pendapatan adalah dengan mendorong volume penjualan. Maklum, perusahaan beras tidak bisa sembarangan menaikkan harga jual.

Pemerintah sudah mengatur harga jugal beras melalui melalui Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No. 57 Tahun 2017 tentang Harga Eceran Tertinggi (HET). Untuk beras kualitas premium, harganya maksimal di kisaran Rp 12.800-Rp 13.600 per kilogram, tergantung wilayah. "Secara harga sama saja tidak ada untung rugi," jelas Michael, Selasa (18/6).

Analis Mirae Sekuritas Andy Wibowo Gunawan menambahkan, volume penjualan Buyung Poetra sudah terlihat meningkat. Buktinya, di kuartal I-2019, volume penjualan HOKI mencapai 36.994 ton. Angka ini naik 7,4% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Di sisi lain, average selling price (ASP) beras campuran HOKI turun 2,2% menjadi Rp 10.607 per kilogram sepanjang periode Januari-Maret 2019. "Ini akibat dari regulasi HET," tulis Andy dalam risetnya.

Tetapi Andy tetap optimistis kinerja Buyung Poetra di tahun ini bisa tumbuh. Mengingat, perusahaan ini merupakan pemain utama di bisnis beras kelas premium.

Selain menjalin kerjasama distribusi, HOKI melebarkan sayapnya dengan membangun pabrik baru di Pelembang, Sumatra Selatan. Kapasitas pabrik anyar tersebut mencapai 40 ton per jam.

Target penyelesaian pabrik ini dibagi dalam dua tahap. Untuk tahap pertama, sebesar 20 ton per jam, dijadwalkan selesai tahun depan. Sementara sisanya, diproyeksikan selesai pada 2021. Tahun ini, kapasitas produksi HOKI mencapai 55 ton per jam.

Analis Trimegah Sekuritas Christy Halim menambahkan, peningkatan kapasitas tersebut dapat mengurangi jam lembur. Tambahan kapasitas juga menjadi cadangan untuk mengantisipasi permintaan beras kemasan tahun ini.

Dalam risetnya, Christy memprediksi pendapatan HOKI tahun ini bisa tumbuh 18,3% jadi Rp 1,69 triliun dan laba bersih naik jadi Rp 108 miliar. Ia merekomendasikan beli HOKI dengan target Rp 900 per saham. Michael dan Andy juga menyarankan beli dengan target harga masing-masing di Rp 1.000 per saham dan Rp 1.070 per saham.

Bagikan

Berita Terbaru

Transaksi Pembayaran Lewat QRIS Semakin Semarak
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 10:11 WIB

Transaksi Pembayaran Lewat QRIS Semakin Semarak

BI menargetkan volume transaksi QRIS tahun 2025 mencapai 15,37 miliar atau melonjak 146,4% secara tahunan dengan nilai Rp 1.486,8 triliun 

CIMB Niaga Syariah Jajaki Konsolidasi dengan BUS
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 10:07 WIB

CIMB Niaga Syariah Jajaki Konsolidasi dengan BUS

Bank CIMB Niaga berpotensi memiliki bank syariah beraset jumbo. Pasalnya, bank melakukan penjajakan untuk konsolidasi dengan bank syariah​

Ekonomi Tak Pasti, Kolektor Barang Mewah Berhati-hati
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 08:00 WIB

Ekonomi Tak Pasti, Kolektor Barang Mewah Berhati-hati

Kondisi ekonomi global yang tak pasti serta suku bunga tinggi menekan industri barang mewah di tahun 2025

Berhentilah Menebang Masa Depan
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 07:10 WIB

Berhentilah Menebang Masa Depan

Bencana  banjir dan longsor di tiga provinsi Sumatra jadi momentum reformasi kebijakan perizinan dan tata ruang Indonesia.​

Jangan Jadi Tradisi
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 07:00 WIB

Jangan Jadi Tradisi

Lonjakan harga-harga komoditas pangan menjelang Nataru ataupun saat puasa dan Lebaran harus disikapi serius pemerintah lewat kebijakan.

Bos Martina Berto (MBTO) Memilih Investasi Berhorizon Menengah hingga Panjang
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 06:55 WIB

Bos Martina Berto (MBTO) Memilih Investasi Berhorizon Menengah hingga Panjang

Direktur Utama PT Martina Berto Tbk (MBTO), Bryan David Emil, memilih aset berjangka menengah panjang dalam portofolio investasinya.

Multifinance Kejar Pembiayaan Mobil
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 06:50 WIB

Multifinance Kejar Pembiayaan Mobil

Pemangkasan target penjualan mobil baru oleh Gaikindo menjadi 780.000 unit menegaskan tekanan pada industri otomotif belum mereda.

Daya Beli Pulih, Kredit Masih Tertahan
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 06:48 WIB

Daya Beli Pulih, Kredit Masih Tertahan

Pemulihan daya beli masyarakat mulai terlihat di Oktober 2025, namun belum merata. Kredit rumahtangga jadi penopang utama pertumbuhan kredit OJK.

Rupiah Pekan Ini Terangkat Pelemahan Dolar
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 06:30 WIB

Rupiah Pekan Ini Terangkat Pelemahan Dolar

Mengutip Bloomberg, rupiah di pasar spot menguat 0,18% secara harian ke Rp 16.646 per dolar AS pada Jumat (12/12).

Sinergi Multi (SMLE) Bersiap Mengekspor Minyak Nilam
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 05:20 WIB

Sinergi Multi (SMLE) Bersiap Mengekspor Minyak Nilam

SMLE memperkuat bisnis nilam sebagai salah satu komoditas strategis di Indonesia dengan fokus pada kategori wewangian (fragrance & flavors).

INDEKS BERITA