Prospek Saham Telekomunikasi Setelah Merger ISAT dan Tri

Rabu, 22 September 2021 | 06:05 WIB
Prospek Saham Telekomunikasi Setelah Merger ISAT dan Tri
[]
Reporter: Nur Qolbi | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Entitas hasil merger antara PT Indosat Tbk (ISAT) dan PT Hutchison 3 Indonesia akan mengubah peta persaingan operator telekomunikasi. Pasalnya, merger tersebut menghasilkan aset Rp 113,31 triliun.

Buat perbandingan, PT XL Axiata Tbk (EXCL) punya total aset Rp 65,93 triliun, per 31 Maret 2021. Lalu, merujuk laporan keuangan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), Telkomsel memiliki aset sebesar Rp 107,59 triliun, setara 41,73% dari total aset TLKM.

Sementara PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) masih berada di posisi terbawah dengan total aset Rp 38,7 triliun per 31 Maret 2021.

Akan tetapi, dari segi kinerja keuangan, entitas hasil merger ISAT dan Tri masih tertinggal dibanding Telkomsel. Pendapatan entitas merger sekitar Rp 10,63 triliun. Sedangkan posisi Telkomsel tetap kokoh di puncak dengan pendapatan Rp 21,22 triliun.

Selanjutnya, posisi EXCL tergeser dengan pendapatan Rp 6,25 triliun. Di urutan terakhir, ada FREN dengan pendapatan Rp 2,4 triliun.

Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Ardiastama menilai, aksi merger ISAT dan Tri menjadi satu tantangan baru bagi TLKM, karena berpotensi merebut pangsa pasar. Ini dapat berpengaruh pada margin EBITDA maupun margin operasi bisnis, yang biasanya diperhatikan investor.

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas juga berpendapat persaingan ketat mungkin terjadi. Tapi ia menilai tidak akan mudah mengalahkan Telkomsel.

Okie juga menilai EXCL masih prospektif. Alasannya, emiten ini cukup masif mengembangkan jaringan 4G. "EXCL berencana menaikkan rata-rata pendapatan per pelanggan (ARPU) untuk mengerek kinerja pada semester kedua," tambah Sukarno.

Sementara untuk FREN, prospeknya masih terlihat baik dengan fokus bisnis internet of things (IoT), serta pengembangan jaringan dengan Moratel.

Sukarno merekomendasikan buy TLKM dengan target harga Rp 4.000-Rp 4.400 per saham. Sementara Okie rekomendasikan hold.

Lalu Sukarno menyarankan buy ISAT dengan target harga Rp 7.675 dan buy EXCL dengan target harga Rp 3.600-
Rp 3.800 per saham. Okie merekomendasikan hold.

Sementara FREN memiliki peluang rebound teknikal. Sukarno merekomendasikan trading buy dengan target harga Rp 142-Rp 156. Okie merekomendasikan buy dengan target Rp 150.

 

Bagikan

Berita Terbaru

UNTR Berisiko Menghadapi Low Cycle, Diversifikasi ke Emas dan Nikel Masih Menantang
| Kamis, 20 November 2025 | 14:00 WIB

UNTR Berisiko Menghadapi Low Cycle, Diversifikasi ke Emas dan Nikel Masih Menantang

Prospek bisnis United Tractors (UNTR) diprediksi menantang hingga 2026, terlihat dari revisi proyeksi kinerja operasional.

Neraca Pembayaran Q3-2025 Defisit US$ 6,4 Miliar, Tertekan Arus Keluar Dana Asing
| Kamis, 20 November 2025 | 11:07 WIB

Neraca Pembayaran Q3-2025 Defisit US$ 6,4 Miliar, Tertekan Arus Keluar Dana Asing

Defisit NPI Indonesia berlanjut tiga kuartal berturut-turut. Transaksi berjalan surplus didorong ekspor nonmigas, namun modal finansial defisit.

Belanja Beberapa Lembaga & Kementerian Masih Seret
| Kamis, 20 November 2025 | 09:53 WIB

Belanja Beberapa Lembaga & Kementerian Masih Seret

Realisasi anggaran tiga K/L tercat baru mencapai sekitar 60% dari pagu                              

Wamenkeu Ikut Koordinasi Fiskal Moneter
| Kamis, 20 November 2025 | 09:45 WIB

Wamenkeu Ikut Koordinasi Fiskal Moneter

Kementerian Keuangan akan turut hadir dalam setiap Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulanan yang digelar Bank Indonesia

Setoran Pajak Masih Loyo, Target Berisiko Jebol
| Kamis, 20 November 2025 | 09:27 WIB

Setoran Pajak Masih Loyo, Target Berisiko Jebol

Hingga akhir Oktober 2025, realisasi penerimaan pajak tercatat masih terkontraksi 3,92%                         

Agresif Menambah Armada, Seberapa Menarik Saham MBSS Untuk Dilirik?
| Kamis, 20 November 2025 | 08:15 WIB

Agresif Menambah Armada, Seberapa Menarik Saham MBSS Untuk Dilirik?

Kinerja MBSS diprediksi membaik dengan penambahan kapal. Diversifikasi ke nikel dan utilisasi armada jadi sorotan.

Ekspansi RAJA Kian Agresif di Bisnis Energi, Lewat Jalur Organik dan Non-Organik
| Kamis, 20 November 2025 | 07:50 WIB

Ekspansi RAJA Kian Agresif di Bisnis Energi, Lewat Jalur Organik dan Non-Organik

Seiring rencana akuisisi dan pendirian anak usaha, ekspektasi terhadap saham PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) tetap terjaga. 

BEI Mengkaji Penyesuaian Efek Redenominasi Rupiah Ke Pasar Saham
| Kamis, 20 November 2025 | 07:34 WIB

BEI Mengkaji Penyesuaian Efek Redenominasi Rupiah Ke Pasar Saham

Saat ini Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah mengkaji dampak penerapan redenominasi rupiah terhadap perdagangan saham.

Menakar Prospek Saham BNGA Seiring Kinerja Keuangan yang Diprediksi Makin Sehat
| Kamis, 20 November 2025 | 07:33 WIB

Menakar Prospek Saham BNGA Seiring Kinerja Keuangan yang Diprediksi Makin Sehat

Mulai tahun buku 2024, PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA( telah menaikkan dividend payout ratio (DPR) menjadi 60%.

ADMR Ekspansi Smelter Aluminium
| Kamis, 20 November 2025 | 07:32 WIB

ADMR Ekspansi Smelter Aluminium

PT Alamtri Minerals Indonesia Tbk (ADMR) akan mengoperasikan smelter aluminium fase pertama berkapasitas 500.000 ton per tahun

INDEKS BERITA

Terpopuler