Proteksi Pangan

Kamis, 07 Juli 2022 | 08:00 WIB
Proteksi Pangan
[]
Reporter: Harian Kontan | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren negara-negara yang menerapkan proteksionisme pangan semakin meluas dan menjadi ancaman serius. Malaysia menambah panjang daftar negara yang menerapkan restriksi ekspor pangan. 

Awal Juni lalu, Malaysia merilis kebijakan yang melarang ekspor ayam ke Singapura. Setelah diprotes oleh Singapura maupun peternak ayam, Malaysia akhirnya membolehkan ekspor ayam kampung dan ayam hitam namun tetap menyetop ekspor ayam ras pedaging. 

Sebelumnya,  India pada Mei lalu telah memberlakukan larangan ekspor gandum. Sebagai negara produsen gandum terbesar nomor dua di dunia, kebijakan India disambut kecaman dari berbagai negara. Toh, India masih kukuh mempertahankan larangan ekspor gandum. 

International Food Policy Research Institute mencatat, pengetatan ekspor pangan mulai muncul sejak Maret 2020 lalu, beberapa saat setelah pandemi Covid-19 melanda yang mengakibatkan gangguan rantai pasok makanan. Kecenderungan restriksi ekspor pangan makin meluas usai Rusia menyerang Ukraina. 

Sejak invasi Rusia pada Februari lalu, jumlah negara yang memberlakukan pembatasan ekspor pangan meningkat. Per April 2022, ada 16 negara yang merilis kebijakan larangan ekspor pangan, mewakili 17% dari total kalori yang diperdagangkan di dunia. 

Gangguan rantai pasok dan kenaikan harga pangan telah mendorong negara-negara melindungi pasar dalam negeri. Pembatasan ekspor diharapkan membuat laju kenaikan harga pangan di dalam negeri lebih terkendali.

Berkaca pada pengalaman krisis pangan 2007-2008 lalu, pembatasan ekspor pangan memang efektif untuk mencegah kenaikan harga pangan di pasar domestik.

Masalahnya, tren pembatasan ekspor pangan yang meluas akan berdampak negatif terhadap ketahanan pangan global. Akibatnya, harga pangan akan melonjak makin tajam hingga mendorong  laju inflasi global lebih tinggi lagi. Ujung-ujungnya, risiko krisis pangan akan kembali meningkat. 

Indonesia, sebagai negara yang mengimpor komoditas pangan yang ekspornya dibatasi, tentu terkena imbasnya. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, harga gandum secara tahunan naik 75,71% sementara harga kedelai naik 11,95%.

Dampaknya mungkin belum terasa signifikan saat ini. Namun, pemerintah tentu perlu waspada dan bersiap memupuk cadangan pangan lebih besar, Jangan sampai krisis pangan berulang. Bagaimana pun, urusan perut nomor satu   

Bagikan

Berita Terbaru

Mengupas Kinerja Hingga Prospek Emiten Anggota MIND ID di 2026: ANTM dan TINS (Bag 1)
| Senin, 08 Desember 2025 | 09:32 WIB

Mengupas Kinerja Hingga Prospek Emiten Anggota MIND ID di 2026: ANTM dan TINS (Bag 1)

Di luar harga komoditas, faktor struktural lain bakal memengaruhi prospek PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan PT Timah Tbk (TINS).

Laba ACES Diproyeksi Turun 20% di 2025, bisa Rebound Berkat Low Base Effect di 2026
| Senin, 08 Desember 2025 | 07:57 WIB

Laba ACES Diproyeksi Turun 20% di 2025, bisa Rebound Berkat Low Base Effect di 2026

Strategi rejuvenasi PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES) meliputi revamp flagship store dan gerai Neka.

Asing Rajin Borong Saham TLKM, JP Morgan hingga Invesco Serok Ratusan Juta Lembar
| Senin, 08 Desember 2025 | 07:30 WIB

Asing Rajin Borong Saham TLKM, JP Morgan hingga Invesco Serok Ratusan Juta Lembar

Mayoritas analis berdasarkan konsensus Bloomberg masih memandang bullish saham PT Telkom Indonesia Tbk.

Awal Pekan Sambil Menanti Data Ekonomi, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Senin, 08 Desember 2025 | 07:07 WIB

Awal Pekan Sambil Menanti Data Ekonomi, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Pasar mencermati rilis sejumlah data ekonomi domestik pekan ini. Mulai  penjualan sepeda motor, IKK serta data penjualan ritel bulan Oktober. 

Kinerja Emiten Rumah Sakit Masih Akan Bertumbuh di 2026
| Senin, 08 Desember 2025 | 06:45 WIB

Kinerja Emiten Rumah Sakit Masih Akan Bertumbuh di 2026

Kenaikan kinerja seiring permintaan layanan kesehatan yang terus meningkat dan pertumbuhan kuat dari segmen pasien pribadi.

Rupiah di Awal Pekan Menanti Arah Angin Fed
| Senin, 08 Desember 2025 | 06:30 WIB

Rupiah di Awal Pekan Menanti Arah Angin Fed

Rupiah pada awal pekan ini akan dipengaruhi sentimen pasar yang mulai fokus ke keputusan FOMC pada 9-10 Desember 2025. 

Banjir Turut Menggerus Pertumbuhan Ekonomi
| Senin, 08 Desember 2025 | 06:25 WIB

Banjir Turut Menggerus Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini berpotensi di bawah 5%                                 

Tata Kelola BPD Dipertanyakan
| Senin, 08 Desember 2025 | 06:20 WIB

Tata Kelola BPD Dipertanyakan

Terbaru, terjadi kasus tindak pidana perbankan di Bank kaltimtara yang melibatkan pimpinan kantor cabang dan kantor wilayah bank ​

Bank Kecil Prediksi Tahun Depan Masih Menantang
| Senin, 08 Desember 2025 | 06:20 WIB

Bank Kecil Prediksi Tahun Depan Masih Menantang

Kinerja pembiayaan bank-bank kecil di jajaran kelompok bank berdasarkan modal inti (KBMI) 1 semakin melempem.​

Harga Logam Mulia Tersengat Sentimen The Fed
| Senin, 08 Desember 2025 | 06:15 WIB

Harga Logam Mulia Tersengat Sentimen The Fed

Belakangan ini, harga logam mulia bergerak variatif, Harga emas terkoreksi tipis, sementara perak justru mencatat penguatan cukup tinggi. 

INDEKS BERITA

Terpopuler