Proyek Blok Masela Berlarut-larut, Shell Bisa Hengkang

Senin, 06 Mei 2019 | 07:51 WIB
Proyek Blok Masela Berlarut-larut, Shell Bisa Hengkang
[]
Reporter: Filemon Agung , Pratama Guitarra | Editor: Hasbi Maulana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri hulu migas nasional diterpa isu panas lagi. Pemilik hak partisipasi atau participating interest (PI) 35% Blok Masela, yakni Royal Dutch Shell Plc (Shell), dikabarkan bakal angkat kaki dari Indonesia. Shell berniat menjual seluruh hak partisipasinya di blok tersebut.

Sumber Reuters mengatakan, Shell berencana melepas PI Blok Masela untuk membantu pembayaran atas pembelian BG Group tahun 2015 senilai US$ 54 miliar. Shell telah mengumpulkan US$ 30 miliar melalui program penjualan aset. Di Indonesia, perusahaan multinasional ini berharap bisa meraup US$ 1 miliar dengan menjual 35% PI di proyek LNG Abadi itu.

General Manager External Relation PT Shell Indonesia, Rhea Sianipar enggan berspekulasi atas rumor itu. "Kami tidak mengomentari rumor atau spekulasi pasar," ujar dia kepada KONTAN, kemarin.

Saat ini, kata Rhea, Shell fokus dan terus bekerjasama dengan Inpex selaku operator dalam rencana pengembangan atau plan of development (PoD) proyek Abadi.

Memang, sampai sekarang pembahasan PoD Blok Masela belum tuntas dan menimbun persoalan yang berlarut-larut. Pada Oktober 2018, Inpex, Shell dan SKK Migas kabarnya sudah menyepakati proposal pre front end engineering design

(FEED) atau pra penyusunan desain teknis dan rekayasa awal Blok Masela. Di proposal pre-FEED yang sudah disepakati itu tertulis nilai belanja modal US$ 19,23 miliar. Tapi, kabar yang diterima KONTAN menyebutkan, SKK Migas pada Februari 2019 mengubah belanja modal pre-FEED Blok Masela menjadi US$ 16,09 miliar.

Deputi Operasi SKK Migas, Fatar Yani Abdurrahman, menyatakan SKK Migas belum menerima laporan atas rencana penjualan hak partisipasi Shell. Dia hanya menandaskan, Inpex menginginkan PoD rampung pada Juni 2019.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menyebutkan, PoD belum bisa diputuskan lantaran masih ada gap anggaran pre-FEED yang diajukan. Kementerian ESDM, SKK Migas dan Inpex-Shell masih membahas secara berkala. "Kami mencoba lihat kemungkinan terbaik atas gap itu," kata dia.

Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar belum merespons konfirmasi KONTAN hingga tadi malam.

Kabar hengkangnya Shell dari Blok Masela turut meredupkan prospek investasi migas di Indonesia, yang memang cenderung menurun dalam lima tahun terakhir (lihat tabel).

Pengamat Energi Reforminer Institute, Komaidi Notonegoro menilai, jika Shell mundur, ini akibat dari berlarut-larutnya proses penyusunan PoD. "Skema LNG dari laut ke darat juga mempengaruhi," kata dia.

Bagikan

Berita Terbaru

Prodia Widyahusada (PRDA) Siapkan Strategi Bisnis di 2026
| Jumat, 28 November 2025 | 08:10 WIB

Prodia Widyahusada (PRDA) Siapkan Strategi Bisnis di 2026

Pada tahun depan, Prodia jWidyahusada membidik posisi sebagai South East Asia (SEA) Referral Laboratory.

DOID Akan Terbitkan Global Bond Setara Rp 8,31 Triliun
| Jumat, 28 November 2025 | 08:01 WIB

DOID Akan Terbitkan Global Bond Setara Rp 8,31 Triliun

Rencana penerbitan global bond merupakan bagian dari strategi DOID untuk mempertahankan sumber pendanaan yang terdiversifikasi. 

Konsumsi Produk Bisa Meningkat, Prospek KLBF Semakin Sehat
| Jumat, 28 November 2025 | 07:53 WIB

Konsumsi Produk Bisa Meningkat, Prospek KLBF Semakin Sehat

Kinerja PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) KLBF pada 2026 masih prospektif dengan ditopang segmen pharma (prescription) dan consumer health. 

Realisasi Marketing Sales Anjlok, Kinerja Agung Podomoro Land (APLN) Ikut Jeblok
| Jumat, 28 November 2025 | 07:47 WIB

Realisasi Marketing Sales Anjlok, Kinerja Agung Podomoro Land (APLN) Ikut Jeblok

Kinerja PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) loyo di sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini. Lemahnya daya beli jadi salah satu pemicunya.

Demutualisasi Bisa Mendorong Penerapan GCG di BEI
| Jumat, 28 November 2025 | 07:36 WIB

Demutualisasi Bisa Mendorong Penerapan GCG di BEI

Penerapan demutualisasi dinilai tidak akan berdampak kepada investor. Justru, itu jadi sarana BEI untuk menerapkan good corporate governance. ​

Kinerja Saham Pelat Merah Belum Cerah
| Jumat, 28 November 2025 | 07:30 WIB

Kinerja Saham Pelat Merah Belum Cerah

Saham emiten BUMN cenderung stagnan, bahkan terkoreksi dalam 1-2 tahun terakhir. Alhasil, saham emiten BUMN tak lagi jadi penopang laju IHSG​.

Ditjen Bea dan Cukai Terancam Dibekukan
| Jumat, 28 November 2025 | 07:17 WIB

Ditjen Bea dan Cukai Terancam Dibekukan

 Nasib Direktorat Jenderal (Ditjen) Bea dan Cukai terancam lantaran banyaknya persoalan yang terjadi di lembaga tersebut

Makin Optimistis
| Jumat, 28 November 2025 | 07:15 WIB

Makin Optimistis

Roda ekonomi yang makin menggeliat harus dibarengi dengan upaya menjaga harga pangan dan kelancaran pasokan barang.

Sambil Menanti Data Ekonomi dan Libur Akhir Pekan, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Jumat, 28 November 2025 | 07:15 WIB

Sambil Menanti Data Ekonomi dan Libur Akhir Pekan, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Pasar menanti sejumlah data domestik, seperti PMI Manufaktur, inflasi hingga kinerja perdagangan Oktober. ​

Setoran Wajib Pajak Besar Juga Masih Merosot
| Jumat, 28 November 2025 | 07:09 WIB

Setoran Wajib Pajak Besar Juga Masih Merosot

Realisasi penerimaan pajak dari LTO per akhir September baru mencapai 56,3% dari target             

INDEKS BERITA

Terpopuler