Proyek Smelter Tersendat, Banyak Bijih Nikel yang Tak Terserap
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Proyek fasilitas pengolahan hasil tambang (smelter) masih tersendat. Kondisi tersebut menyebabkan pasokan bijih nikel berlimpah lantaran tidak terserap oleh smelter.
Direktur Pembinaan dan Pengusahaan Mineral Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yunus Saefulhak mengatakan, melimpahnya pasokan bijih nikel karena masih banyak smelter nikel yang belum beroperasi. Dari target 29 smelter nikel hingga tahun 2022, baru ada 11 smelter yang beroperasi. Sedangkan sisanya masih tahap pembangunan.
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? MasukBerlangganan
Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan
Kontan Digital Premium Access
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Rp 120.000
Berlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.