Proyeksi Bisnis Emiten Alat Berat

Rabu, 06 Maret 2019 | 05:26 WIB
Proyeksi Bisnis Emiten Alat Berat
[]
Reporter: Yoliawan H | Editor: Yuwono Triatmodjo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tantangan bagi bisnis alat berat tahun ini sepertinya bakal semakin berat. Tak heran, para pebisnis mulai menghitung ulang target untuk tahun ini.

PT Intraco Penta Tbk (INTA) memprediksi pertumbuhan penjualan tahun ini cuma 20%. Padahal, estimasi tahun lalu sebesar 30%.

Harga batubara sejatinya masih tinggi. "Namun, masih ada ketidakpastian," ujar George Setiadi, Managing Director Intraco Penta Prima Servis kepada KONTAN, Selasa (5/3).

Anak usaha INTA, Intraco Penta Prima Servis salah satu anak usaha di segmen penjualan alat berat. Selama ini, penjualan alat berat INTA ke sektor batubara sekitar 45% dari total penjualan.

PT United Tractors Tbk (UNTR) juga mematok target penjualan tahun ini cuma 4.000 unit, turun 18% dibanding realisasi tahun lalu. "Penjualan bisa saja tidak setinggi tahun lalu karena harga batubara yang terkoreksi," ujar Sara Loebis, Sekretaris Perusahaan UNTR.

Kinerja Alat Berat Tahun 2018
United Tractors (UNTR) 2018 2017 Perubahan (%)
Penjualan alat berat Rp 37,96 triliun Rp 30,01 triliun 26
Pendapatan konsolidasi Rp 84,62 triliun Rp 64,56 triliun 31
Laba kotor Rp 21,11 triliun Rp 14,48 triliun 46
Laba bersih Rp 11,12 triliun Rp 7,4 triliun 50
       
Hexoindo Adiperkasa (HEXA)  2018 2017 Perubahan (%)
Penjualan alat berat US$ 181,29 juta US$ 131,74 juta 38
Pendapatan konsolidasi US$ 315,75 juta US$ 239,72 juta 32
Laba kotor US$ 65 juta US$ 49,46 juta 31
Laba bersih US$ 23,64 juta US$ 15,29 juta 55
       
Intraco Penta (INTA) Kuartal III-2018 Kuartal IIII-2017 Perubahan (%)
Penjualan alat berat Rp 1,54 triliun Rp 974,23 miliar 58
Pendapatan konsolidasi Rp 2,24 triliun Rp 1,53 triliun 46
Laba kotor Rp 374,41 miliar Rp 133,47 miliar 180
Laba (rugi) bersih (Rp 232,32 miliar) (Rp 155,79 miliar) 49

 

Meski begitu, analis menilai emiten alat berat yang punya bisnis terdiversifikasi bakal aman. Misalnya UNTR yang juga berbisnis emas.

Robertus Yanuar Hardy, analis Kresna Sekuritas, menghitung, volume penjualan emas dari tambang emas Martabe tahun ini bisa mencapai 360.000 oz. "ini setara tambahan laba bersih Rp 2,5 triliun," kata Robertus dalam riset 28 Februari.

Bagikan

Berita Terbaru

 Market Kripto Masih Crash, Performa Mayoritas Token Berbasis AI Malah Naik
| Senin, 20 Oktober 2025 | 08:50 WIB

Market Kripto Masih Crash, Performa Mayoritas Token Berbasis AI Malah Naik

Untuk jangka menengah investor disarankan untuk selektif ke proyek-proyek yang terdapat utilitas nyata.​

Vanguard Hingga Blackrock Perlahan Beli Saham UNVR, namun Potensi Kenaikan Terbatas
| Senin, 20 Oktober 2025 | 08:20 WIB

Vanguard Hingga Blackrock Perlahan Beli Saham UNVR, namun Potensi Kenaikan Terbatas

Mayoritas analis berdasar konsensus Bloomberg menyematkan rekomendasi hold saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).

 Modal Besar Memoles Bisnis Logam Mulia
| Senin, 20 Oktober 2025 | 07:34 WIB

Modal Besar Memoles Bisnis Logam Mulia

Indonesia menjadi salah satu produsen emas terbesar dunia yang konsisten masuk dalam jajaram 10 besar

Emiten Telekomunikasi Berebut Pangsa Pasar yang Ketat
| Senin, 20 Oktober 2025 | 07:08 WIB

Emiten Telekomunikasi Berebut Pangsa Pasar yang Ketat

Mengupas perubahan persaingan emiten industri telekomunikasi usai lelang pita frekuensi radio 1,4 GHz

Rupiah Hari Ini Dibayangi Sentimen Eksternal
| Senin, 20 Oktober 2025 | 06:35 WIB

Rupiah Hari Ini Dibayangi Sentimen Eksternal

Pelemahan nilai tukar rupiah ke dolar AS sejalan sentimen risk-off di pasar keuangan, terutama di pasar saham

Soal Kualitas Kinerja
| Senin, 20 Oktober 2025 | 06:15 WIB

Soal Kualitas Kinerja

Pemeirntah diharapkan jangan mengerjar angka dan statistik sebagai patokan kinerja namun juga mengedepankan kualitas. 

Perbankan Tetap Pertimbangkan Rilis Obligasi
| Senin, 20 Oktober 2025 | 06:10 WIB

Perbankan Tetap Pertimbangkan Rilis Obligasi

Sejumlah bank tetap mempertimbangkan untuk menerbitkan surat utang sebagai salah satu sumber pendanaan tahun depan.​

Kredit Beresiko di Bank Meningkat
| Senin, 20 Oktober 2025 | 06:05 WIB

Kredit Beresiko di Bank Meningkat

Jumlah kredit berisiko di sektor perbankan tercatat meningkat seiring tren pertumbuhan kredit yang mulai melambat pada paruh kedua tahun ini. ​

ESG Godrej Indonesia: Merangkul Keberagaman dan Kesetaraan Pekerja
| Senin, 20 Oktober 2025 | 05:59 WIB

ESG Godrej Indonesia: Merangkul Keberagaman dan Kesetaraan Pekerja

PT Godrej Consumer Products Indonesia mendorong kesetaraan, keberagaman, dan inklusi pekerja. Seperti apa kebijakannya?

Saham-Saham Gorengan atau Potensi Saham di Masa Depan
| Senin, 20 Oktober 2025 | 05:52 WIB

Saham-Saham Gorengan atau Potensi Saham di Masa Depan

Sehingga ketika investor asing jualan, saham tersebut tertekan turun dan rata-rata membentuk down trend

INDEKS BERITA

Terpopuler