Proyeksi IHSG: Berpotensi Menguat

Jumat, 09 Agustus 2019 | 06:21 WIB
Proyeksi IHSG: Berpotensi Menguat
[]
Reporter: Irene Sugiharti | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan penguatan pada Kamis (8/8). IHSG naik 1,14% ke 6.274,671. Asing pun kembali masuk dengan nilai beli bersih Rp 256,74 miliar.

Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji melihat pergerakan positif IHSG kemarin didorong oleh meredanya sentimen perang dagang Amerika Serikat vs China.

Lanjar Nafi, Kepala Riset Reliance Sekuritas menambahkan, rencana bank sentral China PBOC mengintervensi yuan menekan tensi perang dagang. Plus, AS dan China akan kembali negosiasi bulan depan.

Baca Juga: IHSG naik lagi, 10 saham ini harganya merosot paling dalam, Kamis (8/8)

Aktivitas ekspor di China juga naik 3,3% pada Juli, dengan surplus neraca perdagangan US$ 45,06 miliar. Hal ini pula yang menurut Lanjar, membuat kekhawatiran investor atas imbas tensi perdagangan AS-China pada aktivitas perdagangan berkurang.

Sementara dari domestik, kenaikan cadangan devisa RI per Juli 2019 dari US$ 123,8 miliar menjadi US$ 125,9 miliar menjadi sentimen positif. Apalagi, BI juga terus menjaga rupiah. Dus, Lanjar menyebut, pasar optimistis data current account defisit yang dirilis hari ini akan membaik di kisaran US$ 5 miliar, dari sebelumnya defisit US$ 7 miliar.

Baca Juga: IHSG mendaki, cermati 10 saham pencetak untung tertinggi, Kamis (8/8)

Untuk perdagangan hari ini, Nafan memperkirakan sentimen positif masih akan bertahan. "Indeks hari ini masih akan bertahan ditopang data CAD, jika sesuai ekpektasi," tutur dia.

Nafan menghitung IHSG menguat dan bergerak di kisaran 6.204,02-6.316,42. Lanjar memprediksi IHSG naik dengan kisaran pergerakan antara 6.251-6.307.

 

Bagikan

Berita Terbaru

Kasus Korupsi PGN Tantangan Danantara
| Senin, 14 April 2025 | 04:14 WIB

Kasus Korupsi PGN Tantangan Danantara

KPK sudah menetapkan dua tersangka di kasus dugaan korupsi jual beli gas antara PGN dengan Inti Alasindo Energi.

Sikapi Tarif AS, Indonesia Rangkul Banyak Negara
| Senin, 14 April 2025 | 04:14 WIB

Sikapi Tarif AS, Indonesia Rangkul Banyak Negara

Pemerintah memilih jalur diplomasi dan negosiasi untuk menghadapi kebijakan resiprokal Amerika Serikat (AS).

Tak Melulu Tarif Trump, Kebijakan Fiskal Domestik Jadi Penentu Utama Arah Rupiah
| Senin, 14 April 2025 | 04:14 WIB

Tak Melulu Tarif Trump, Kebijakan Fiskal Domestik Jadi Penentu Utama Arah Rupiah

Jalan menukik rupiah terlihat sejak awal Oktober 2024. Rupiah ada di Rp 15.140 di 30 September 2024, melemah 3,61% dalam sepekan dan terus lemah 

Ekonomi Tak Pasti, Multifinance Tingkatkan Efisiensi
| Senin, 14 April 2025 | 04:14 WIB

Ekonomi Tak Pasti, Multifinance Tingkatkan Efisiensi

Upaya efisiensi yang dilakukan perusahaan pembiayaan tak lepas dari tren kenaikan BOPO sejak tahun lalu. 

Tarif Impor AS Mencekik, Emiten CPO Bidik Pasar Domestik
| Senin, 14 April 2025 | 04:12 WIB

Tarif Impor AS Mencekik, Emiten CPO Bidik Pasar Domestik

Penerapan tarif impor AS akan menambah biaya ekspor emiten minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO).

Konglomerat Kabur, Potensi Pajak Berpotensi Lenyap
| Senin, 14 April 2025 | 04:12 WIB

Konglomerat Kabur, Potensi Pajak Berpotensi Lenyap

Tahun lalu, kontribusi PPh dari kelompok orang kaya alias konglomerat hampir Rp 19 triliun. Jika setengahnya dialihkan, maka potensi PPh hilang

Cadangan Devisa Berpotensi Makin Terkikis
| Senin, 14 April 2025 | 04:12 WIB

Cadangan Devisa Berpotensi Makin Terkikis

Rupiah masih tertekan dan efek DHE kurang terasa, cadangan devisa akan bergerak turun di Maret 2025. 

Kalender Ekonomi Hari Ini (14 April 2025), Cek Rilis Laporan Bulanan OPEC
| Senin, 14 April 2025 | 04:07 WIB

Kalender Ekonomi Hari Ini (14 April 2025), Cek Rilis Laporan Bulanan OPEC

Kalender Ekonomi Dunia hari ini, banyak agenda ekonomi penting hari ini yang mempengaruhi pergerakan harga mata uang utama.

Fitur Semakin Lengkap, Transaksi Aplikasi Super Perbankan Melesat
| Senin, 14 April 2025 | 03:55 WIB

Fitur Semakin Lengkap, Transaksi Aplikasi Super Perbankan Melesat

Menurut data Bank Indonesia (BI), volume transaksi mobile banking di dua bulan pertama 2025 tumbuh 32,22% secara tahunan, ​

Kepemilikan Bank di SBN Menyusut, Pertanda Likuiditas Semakin Seret
| Senin, 14 April 2025 | 03:20 WIB

Kepemilikan Bank di SBN Menyusut, Pertanda Likuiditas Semakin Seret

Penempatan dana perbankan pada surat berharga negara (SBN) yang cenderung mengalami penurunan, baik secara bulanan maupun secara tahunan.​

INDEKS BERITA

Terpopuler