Proyeksi IHSG Hari Ini (30/11), Pasar Tetap Mewaspadai Varian Baru

Selasa, 30 November 2021 | 05:05 WIB
Proyeksi IHSG Hari Ini (30/11), Pasar Tetap Mewaspadai Varian Baru
[]
Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,71% ke level 6.608,29 pada perdagangan Senin (29/11). Investor asing memanfaatkan kenaikan tersebut untuk menjual sejumlah saham di bursa lokal. Alhasil, kemarin, asing mencatatkan  penjualan bersih atau net sell senilai  Rp 1,1 triliun di pasar reguler.

Analis Binaartha Sekuritas Lingga Pratiwi menilai, fluktuasi IHSG seiring dengan fluktuasi di pasar saham global yang  sedang dihantui sentimen omicron, varian baru Covid-19 dari Afrika. Sejauh ini, organisasi  kesehatan dunia atau WHO mengatakan, gejala yang ditunjukkan dari varian baru tersebut cukup ringan.

Untuk perdagangan hari ini, Selasa (30/11), Lingga melihat  pasar masih dikhawatirkan oleh tingginya inflasi global yang dapat memicu percepatan kebijakan tapering dan kenaikan suku bunga The Fed pada tahun depan.

Dus, IHSG diperkirakan cenderung melemah hari ini. "Dengan banyaknya kekhawatiran dari pasar global, kemungkinan masih ada potensi koreksi namun terbatas bagi IHSG," terang Lingga, Senin (29/11).

Proyeksi dia, pada perdagangan hari ini IHSG bergerak dengan support di level 6.480 dan resistance  di level 6.650. Sejumlah saham yang bisa dicermati antara lain PT Harum Energy Tbk (HRUM), PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO), PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG).

Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan menyebut,kan IHSG berpeluang melanjutkan technical rebound ke kisaran 6.650-6.680, jika bertahan di atas level psikologis 6.600 pada perdagangan Selasa.

"Secara teknikal, stochastic RSI berpotensi membentuk golden cross. Sementara MACD cenderung membentuk penyempitan negative slope bersamaan dengan rebound Senin (29/11)," tulis Valdy.

Indikasi aksi jual selektif investor asing pada saham bluechip menjadi  alarm agar investor tidak agresif bertransaksi dan tetap mewaspadai potensi koreksi. "Terlebih, pelaku pasar masih mencermati perkembangan varian baru Covid-19 tipe omicron dan antisipasi pemangkasan pembelian obligasi The Fed," terang Valdy.

 

Bagikan

Berita Terbaru

Lepas 541 Juta Saham Sentul City (BKSL), Kepemilikan Samuel Sekuritas Tersisa 4,94%
| Jumat, 19 Desember 2025 | 09:53 WIB

Lepas 541 Juta Saham Sentul City (BKSL), Kepemilikan Samuel Sekuritas Tersisa 4,94%

Samuel Sekuritas Indonesia melaporkan pengurangan kepemilikan sahamnya di PT Sentul City Tbk (BKSL).

Multi Makmur Lemindo (PIPA) Akan Transformasi Jadi Holding Investasi Energi
| Jumat, 19 Desember 2025 | 09:48 WIB

Multi Makmur Lemindo (PIPA) Akan Transformasi Jadi Holding Investasi Energi

PT Multi Makmur Lemindo Tbk (PIPA) segera melakukan transformasi bisnis seiring masuknya PT Morris Capital Indonesia sebagai pengendali baru. ​

Laju Saham Barang Konsumsi Masih Mini
| Jumat, 19 Desember 2025 | 09:43 WIB

Laju Saham Barang Konsumsi Masih Mini

Laju indeks saham barang konsumsi tertinggal dari 10 indeks sektoral lain di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Sampoerna Agro (SGRO) Siap Merambah ke Bisnis Hilir Sawit dan Energi Terbarukan
| Jumat, 19 Desember 2025 | 09:34 WIB

Sampoerna Agro (SGRO) Siap Merambah ke Bisnis Hilir Sawit dan Energi Terbarukan

PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) akan menjalin sinergi dengan pemegang saham baru, Posco International, yang akan masuk ke sektor hilir kelapa sawit.

Strategi Mengail Cuan Saham Menjelang Tutup Tahun
| Jumat, 19 Desember 2025 | 09:24 WIB

Strategi Mengail Cuan Saham Menjelang Tutup Tahun

Memilih strategi yang bisa dimanfaatkan investor untuk mendulang cuan investasi saham di momen libur akhir tahun​.

Kenaikan Harga Dongkrak Nilai Ekspor CPO Indonesia
| Jumat, 19 Desember 2025 | 08:50 WIB

Kenaikan Harga Dongkrak Nilai Ekspor CPO Indonesia

Hingga Oktober 2025, nilai ekspor sawit mencapai US$ 30,605 miliar, lebih tinggi 36,19% dibanding periode yang sama tahun 2024 US$ 22,472 miliar.

Aturan Baru Pupuk Bersubsidi Menjadi Titik Balik Industri
| Jumat, 19 Desember 2025 | 08:40 WIB

Aturan Baru Pupuk Bersubsidi Menjadi Titik Balik Industri

Regulasi ini memberikan kerangka kebijakan yang lebih adaptif dalam pelaksanaan subsidi pupuk, sekaligus membuka ruang bagi peningkatan efisiensi.

Central Proteina Prima (CPRO) Kian Serius di Bisnis Pet Food
| Jumat, 19 Desember 2025 | 08:25 WIB

Central Proteina Prima (CPRO) Kian Serius di Bisnis Pet Food

Industri pet food Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang sangat pesat dalam beberapa tahun terakhir, seiring meningkatnya jumlah pemilik hewan.

SKB Food (RAFI) Transformasi ke Bisnis Agrifood
| Jumat, 19 Desember 2025 | 08:15 WIB

SKB Food (RAFI) Transformasi ke Bisnis Agrifood

Sebagai pijakan awal transformasi, RAFI mengusung tema “More Impactful and More Valuable” yang tidak hanya berorientasi pada pertumbuhan bisnis

Ancaman Dari Jepang Bisa Bikin IHSG & Rupiah Anjlok, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Jumat, 19 Desember 2025 | 08:11 WIB

Ancaman Dari Jepang Bisa Bikin IHSG & Rupiah Anjlok, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Jika perkiraan ini terjadi, ada potensi akan meningkatnya volatilitas saham dan mata uang di pasar global.

INDEKS BERITA

Terpopuler