Proyeksi Rupiah: Bersiap Koreksi Lanjutan Akibat Tensi China-AS

Rabu, 07 Agustus 2019 | 03:24 WIB
Proyeksi Rupiah: Bersiap Koreksi Lanjutan Akibat Tensi China-AS
[]
Reporter: Dimas Andi | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah belum bisa lepas dari bayang-bayang pelemahan. Kurs spot rupiah terkoreksi 0,15% ke level Rp 14.277 per dollar AS pada perdagangan Selasa (6/8).

Analis Pasar Uang Bank Mandiri Reny Eka Putri sentimen negatif yang menekan kurs rupiah kemarin masih akan mempengaruhi pergerakan mata uang Garuda pada perdagangan hari ini. Menurut hitungan dia, rupiah hari ini akan bergerak di kisaran Rp 14.250–Rp 14.340 per dollar AS.

Baca Juga: Yuan China melemah, Sri Rejeki Isman (SRIL) yakin masih kompetitif 

Analis Monex Investindo Futures Faisyal juga memprediksi rupiah masih akan melemah. Hitungan dia, rupiah akan bergerak di rentang Rp 14.200 per dollar AS hingga Rp 14.350 per dollar AS.

Reny menyebut, pelemahan rupiah akan sangat dipengaruhi aksi devaluasi yuan yang dilakukan China. Saat ini kurs yuan sudah menembus level CNY 7,02 per dollar AS.

Ini merupakan level terendah sepanjang 2019. Devaluasi yuan dikhawatirkan membuat perang dagang AS-China berkembang jadi currency war, kata dia, kemarin.

Baca Juga: BI siap hadapi dampak potensial pelemahan yuan terhadap rupiah

Faisyal mengamati, pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2019 juga membuat rupiah sulit menguat. Ekonomi cuma naik 5,05% year on year, lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Tapi, ada beberapa mata uang negara lain yang terkoreksi lebih dalam, seperti won Korea dan rupee India. Intervensi BI di pasar juga membuat pelemahan rupiah masih di bawah 1% pada hari ini, ujar Reny.

Bagikan

Berita Terbaru

Reli Cepat Berujung Koreksi, Ini Prediksi Arah Harga Saham Mandiri Herindo (MAHA)
| Rabu, 10 Desember 2025 | 19:56 WIB

Reli Cepat Berujung Koreksi, Ini Prediksi Arah Harga Saham Mandiri Herindo (MAHA)

PT Mandiri Herindo Adiperkasa Tbk (MAHA) mengumumkan rencana pembelian kembali (buyback) saham dengan dana sebanyak-banyaknya Rp 153,58 miliar.

Saham FAST Diprediksi Masih Bisa Melaju, Sisi Fundamental dan Ekspansi Jadi Sorotan
| Rabu, 10 Desember 2025 | 11:00 WIB

Saham FAST Diprediksi Masih Bisa Melaju, Sisi Fundamental dan Ekspansi Jadi Sorotan

Selain inisiatif ekspansinya, FAST akan diuntungkan oleh industri jasa makanan Indonesia yang berkembang pesat.

Jejak Backdoor Listing Industri Nikel dan Kendaraan Listrik China di Indonesia
| Rabu, 10 Desember 2025 | 10:00 WIB

Jejak Backdoor Listing Industri Nikel dan Kendaraan Listrik China di Indonesia

Setelah pergantian kepemilikan, gerak LABA dalam menggarap bisnis baterai cukup lincah di sepanjang 2024.

Saham FAST Diprediksi Masih bisa Melaju, Sisi Fundamental dan Ekspansi Jadi Sorotan
| Rabu, 10 Desember 2025 | 08:30 WIB

Saham FAST Diprediksi Masih bisa Melaju, Sisi Fundamental dan Ekspansi Jadi Sorotan

Industri jasa makanan Indonesia diproyeksikan akan mencatat pertumbuhan hingga 13% (CAGR 2025–2030). 

Ancaman Penurunan Laba Bersih hingga 27%, Investor Diimbau Waspadai Saham Batubara
| Rabu, 10 Desember 2025 | 08:05 WIB

Ancaman Penurunan Laba Bersih hingga 27%, Investor Diimbau Waspadai Saham Batubara

Regulasi DHE 2026 mengurangi konversi valuta asing menjadi rupiah dari 100% ke 50%, membatasi likuiditas perusahaan batubara.

Proyek IKN Jadi Pedang Bermata Dua untuk Emiten BUMN Karya
| Rabu, 10 Desember 2025 | 07:51 WIB

Proyek IKN Jadi Pedang Bermata Dua untuk Emiten BUMN Karya

Kebutuhan modal kerja untuk mengerjakan proyek IKN justru bisa menambah tekanan arus kas dan memperburuk leverage.

Bangun Tiga Gerai Baru, DEPO Incar Pendapatan Rp 3 Triliun
| Rabu, 10 Desember 2025 | 07:49 WIB

Bangun Tiga Gerai Baru, DEPO Incar Pendapatan Rp 3 Triliun

Emiten bahan bangunan milik konglomerat Hermanto Tanoko itu berencana menambah tiga gerai baru tahun depan.

Cuaca Ekstrem dan Momentum Nataru Diklaim Jadi Pendorong Pemulihan Harga CPO
| Rabu, 10 Desember 2025 | 07:35 WIB

Cuaca Ekstrem dan Momentum Nataru Diklaim Jadi Pendorong Pemulihan Harga CPO

Emiten yang memiliki basis kebun kelapa sawit di Kalimantan diprediksi relatif lebih aman dari gangguan cuaca.

Mandiri Sekuritas Tangani 5 IPO Skala Jumbo Alias Lighthouse Company, Ini Bocorannya
| Rabu, 10 Desember 2025 | 07:34 WIB

Mandiri Sekuritas Tangani 5 IPO Skala Jumbo Alias Lighthouse Company, Ini Bocorannya

Minat korporasi melantai ke bursa terus meningkat dan akan terlihat di tahun 2026. ada empat sampai lima perusahaan yang sedang kami perhatikan. 

Tahun Ini Jeblok, Laba Bersih Emiten Diramal Akan Pulih Tahun Depan
| Rabu, 10 Desember 2025 | 06:57 WIB

Tahun Ini Jeblok, Laba Bersih Emiten Diramal Akan Pulih Tahun Depan

Mandiri Sekuritas memproyeksikan laba bersih emiten dalam cakupannya bisa tumbuh 14,2% dengan pertumbuhan pendapatan sebesar 7,8%.

INDEKS BERITA

Terpopuler