Proyeksi Rupiah: Masih Ada Kemungkinan Aksi Profit Taking

Rabu, 24 Juli 2019 | 07:14 WIB
Proyeksi Rupiah: Masih Ada Kemungkinan Aksi Profit Taking
[]
Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah melemah di hari kedua pekan ini. Nilai tukar rupiah di pasar spot melemah 0,3% di Rp 13.985 per dollar AS. Sedangkan di kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah melemah 0,07% di Rp 13.973.

Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengatakan, rupiah melemah karena meningkatnya ketegangan di Timur Tengah, usai Iran menyita kapal tanker milik Inggris beberapa waktu lalu. Selain itu, perubahan arah kebijakan moneter European Central bank (ECB) membuat pasar optimistis Gubernur ECB Mario Draghi akan memangkas suku bunga acuan.

Sementara itu dari dalam negeri, Direktur Utama Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, ada aksi profit taking dari investor domestik. Karena itu, hari ini, dia memperkirakan, kurs rupiah masih akan melemah.

Tapi menurut David, rupiah masih berpeluang menguat. Sebab, pasar masih menunggu kepastian rencana pemangkasan suku bunga acuan The Fed akhir Juli 2019. Pasar juga menanti rilis data pertumbuhan ekonomi AS.

David memperkirakan, kurs rupiah akan bergerak antara Rp 13.950–Rp 14.030. Sedang Ibrahim menghitung rupiah bergerak antara Rp 13.950–Rp 14.010 per dollar AS.

Bagikan

Berita Terbaru

Libur Panjang Akhir Pekan, Tiket Whoosh Laris
| Kamis, 04 September 2025 | 07:11 WIB

Libur Panjang Akhir Pekan, Tiket Whoosh Laris

Setiap hari, KCIC mengoperasikan 62 perjalanan Whoosh dengan headway setiap 30 menit sekali untuk rute Jakarta-Bandung PP

Manajemen HBAT Sebut, Lonjakan Harga Saham Akibat Dinamika Pasar
| Kamis, 04 September 2025 | 07:10 WIB

Manajemen HBAT Sebut, Lonjakan Harga Saham Akibat Dinamika Pasar

Lonjakan harga murni dinamika pasar. Tidak ada intervensi atau aksi korporasi tertentu yang memicu kenaikan harga.

Indonesia Perkuat Kerja Sama dengan China dan Rusia
| Kamis, 04 September 2025 | 07:08 WIB

Indonesia Perkuat Kerja Sama dengan China dan Rusia

Kehadiran Prabowo di Beijing memiliki bobot simbolik yang besar, baik dari sisi China sebagai tuan rumah juga dari sudut pandang negara peserta.

Tuntutan Publik kepada Pemerintah Belum Mereda
| Kamis, 04 September 2025 | 07:04 WIB

Tuntutan Publik kepada Pemerintah Belum Mereda

Aparat menambah personel keamanan mengantisipasi demontrasi pada 4-5 September 2025 agar tidak terulang rusuh

Potensi Profit Taking Jelang Libur Mempengaruhi Pergerakan IHSG
| Kamis, 04 September 2025 | 06:58 WIB

Potensi Profit Taking Jelang Libur Mempengaruhi Pergerakan IHSG

IHSG bakal bergerak seturut aksi profit taking yang potensial dilakukan investor menjelang libur long weekend.

Risiko Ekspor Listrik ke Singapura Skema G2G
| Kamis, 04 September 2025 | 06:58 WIB

Risiko Ekspor Listrik ke Singapura Skema G2G

"PLN berpotensi menanggung beban investasi infrastruktur transmisi antarnegara, seperti kabel bawah laut untuk ekspor ke Singapura

Pasar Ekspor Masih Lesu, Prospek Emiten Batubara Layu
| Kamis, 04 September 2025 | 06:56 WIB

Pasar Ekspor Masih Lesu, Prospek Emiten Batubara Layu

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berpotensi melakukan evaluasi terhadap produksi batubara nasional pada masa mendatang.

Setoran PNBP Minerba Capai 70% dari Target 2025
| Kamis, 04 September 2025 | 06:53 WIB

Setoran PNBP Minerba Capai 70% dari Target 2025

Mengacu data Mineral One Data Indonesia (MODI) Kementerian ESDM, realisasi PNBP hingga 26 Agustus 2025 telah mencapai Rp 84,20 triliun

Kinerja Emiten Telekomunikasi Lesu, Tertekan Daya Beli
| Kamis, 04 September 2025 | 06:51 WIB

Kinerja Emiten Telekomunikasi Lesu, Tertekan Daya Beli

Hingga akhir semester I-2025, hampir semua perusahaan telekomunikasi mengalami penurunan Average Revenue Per User (ARPU).

Inalum Kawal Proyek Smelter Mempawah
| Kamis, 04 September 2025 | 06:51 WIB

Inalum Kawal Proyek Smelter Mempawah

Indonesia memiliki total sumber daya bauksit berupa bijih  7,48 miliar ton dengan total cadangan dalam bentuk bijih sebesar 2,77 miliar ton

INDEKS BERITA

Terpopuler