PT Timah Bangun Dua Pabrik Pengolahan Timah Kadar Rendah di Bangka

Senin, 10 Desember 2018 | 07:20 WIB
PT Timah Bangun Dua Pabrik Pengolahan Timah Kadar Rendah di Bangka
[]
Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Dian Pertiwi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Manajemen PT Timah Tbk (TINS) tengah membangun fasilitas smelter untuk mengolah timah kadar rendah agar bisa menjadi produk komersial. Fasilitas pabrik dengan menggunakan teknologi fuming dan ausmelt itu diproyeksikan beroperasi pada tahun 2019 - 2021.

Sekretaris Perusahaan PT Timah Tbk, Amin Haris Sugiarto, menjelaskan, pabrik fuming sebagai pengolah sisa peleburan itu akan beroperasi pada tahun depan. Pabrik tersebut bisa mengolah residu timah dengan kapasitas 85 ton per tahun. Sementara pabrik ausmelt yang memiliki kapasitas 35.000 ton per tahun. Proses pembangunannya baru dimulai Oktober 2018 dan dijadwalkan rampung pada akhir 2020.

Namun, Amin enggan menyebutkan nilai investasi untuk fasilitas pabrik fuming dan ausmelt. Berdasarkan catatan KONTAN, investasi pabrik fuming senilai Rp 55 miliar. Sementara, pabrik ausmelt menelan investasi senilai US$ 56 juta. Manajemen TINS menyiapkan alokasi dana dari kas internal dan pendanaan eksternal.

Terkait sumber pendanaan eksternal, Amin mengemukakan, tidak menutup kemungkinan, TINS akan memperolehnya melalui penerbitan obligasi dan sukuk. Dua proyek tersebut dibangun di daerah Bangka Barat, menjadi proyek strategis yang akan dijalankan TINS pada tahun 2019, kata dia kepada KONTAN, Minggu (9/12).

Selain dua proyek itu, pada tahun depan, manajemen TINS akan menjalankan proyek di Nigeria untuk mencari cadangan timah baru. TINS juga terus melakukan eksplorasi di dalam negeri, terutama di Bangka Belitung dan Kepulauan Riau, di mana saat ini cadangan yang dimiliki tersisa sekitar 377.000 ton.

Untuk proyek Nigeria, saat ini kami memang berencana membangun smelter. Terkait investasi dan kapasitas, kami masih melakukan feasibility study bersama Topwide Ltd, jelas Amin.

Sedangkan di proyek smelter tanah jarang atau rare earth yang berada di Tanjung Ular, Bangka, Amin menyebut, kini, TINS masih fokus mengolah monazite dan memproduksi RE karbonat. Manajemen Timah berharap bisa mendirikan pabrik secara komersial pada pertengahan tahun 2020. Kami masih menjajaki peluang kerjasama dengan perusahaan lain, ungkap Amin.

Secara umum, TINS tengah mengejar target produksi timah mencapai 32.800 ton dan penjualan 31.400 ton. Per September tahun ini, realisasi produksi PT Timah Tbk baru mencapai 21.264 ton, adapun penjualan 20.174 ton.

Bagikan

Berita Terbaru

Banyak Masalah, Begini Lingkaran Setan Tata Kelola Sektor Alat Kesehatan Indonesia
| Rabu, 25 Desember 2024 | 14:00 WIB

Banyak Masalah, Begini Lingkaran Setan Tata Kelola Sektor Alat Kesehatan Indonesia

Himpunan Pengembangan Ekosistem Alat Kesehatan Indonesia (HIPELKI) menyebut adanya lingkaran setan sehingga industri sulit berkembang.

Mitsubishi Estate Hingga Pegasus Capital Bangun Kemitraan Baru di KEK Kura-Kura Bali
| Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB

Mitsubishi Estate Hingga Pegasus Capital Bangun Kemitraan Baru di KEK Kura-Kura Bali

Baru-baru ini sejumlah investor global menyatakan minatnya membangun kemitraan dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kura-Kura Bali.

Pembayaran Dividen Jadi Salah Satu Daya Tarik Adaro Andalan Indonesia (AADI)
| Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB

Pembayaran Dividen Jadi Salah Satu Daya Tarik Adaro Andalan Indonesia (AADI)

Di tengah penurunan harga saham milik Garibaldi Thohir, Analis CGS International Jacquelin Hamdani merekomendasikan hold untuk AADI.

Harga Komoditas Mineral Batubara Lesu, Satu-Satu Korporasi Tumbang
| Rabu, 25 Desember 2024 | 11:46 WIB

Harga Komoditas Mineral Batubara Lesu, Satu-Satu Korporasi Tumbang

Beberapa perusahaan mineral dan batubara di Indonesia saat ini sudah mulai mengetatkan pengeluaran bisnisnya karena memikul kerugian.

Grup Lippo Lego Aset Properti Komersial di Shanghai
| Rabu, 25 Desember 2024 | 09:01 WIB

Grup Lippo Lego Aset Properti Komersial di Shanghai

Sulur bisnis Grup Lippo yang berbasis di Singapura, OUE Real Estate Investment Trust hendak melepas aset properti di Shanghai.

BEI Akan Delisting Setidaknya 10 Saham di 2025, Intip Historis Delisting Sejak 2020
| Rabu, 25 Desember 2024 | 08:16 WIB

BEI Akan Delisting Setidaknya 10 Saham di 2025, Intip Historis Delisting Sejak 2020

BEI mengumumkan rencana penghapusan pencatatan alias delisting ada 10 emiten efektif tanggal 21 Juli 2025.

Harga Emas Naik 27% Sejak Awal Tahun, Pasar Menanti Langkah The Fed 2025
| Rabu, 25 Desember 2024 | 07:08 WIB

Harga Emas Naik 27% Sejak Awal Tahun, Pasar Menanti Langkah The Fed 2025

Tanpa gangguan geopolitik yang tidak terduga, proyeksi dasar harga emas sekitar US$ 2.800 per ons troi.

Gelembung Protes PPN 12% Membesar
| Selasa, 24 Desember 2024 | 11:11 WIB

Gelembung Protes PPN 12% Membesar

Protes semakin meluas dan datang dari berbagai kalangan, mulai dari mahasiswa hingga pemengaruh (influencer)

Kantong Masyarakat Bakal Cekak
| Selasa, 24 Desember 2024 | 11:01 WIB

Kantong Masyarakat Bakal Cekak

Sejumlah kebijakan pajak maupun non pajak diperkirakan akan menekan daya beli terutama masyarakat kelas menengah

Banyak Tantangan, Ancol Geber Pendapatan di Liburan Natal dan Tahun Baru
| Selasa, 24 Desember 2024 | 10:32 WIB

Banyak Tantangan, Ancol Geber Pendapatan di Liburan Natal dan Tahun Baru

PJAA menghadapi banyak tantangan di industri pariwisata. Terlihat dari kinerja yang tidak sebaik sebelumnya. 

INDEKS BERITA

Terpopuler