Putra Dato Sri Tahir Jual 250 Juta Saham Sentul City

Kamis, 28 Februari 2019 | 20:18 WIB
Putra Dato Sri Tahir Jual 250 Juta Saham Sentul City
[]
Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Yuwono triatmojo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Grup Mayapada melepas sebagian kepemilikan sahamnya di PT Sentul City Tbk (BKSL). Tercatat, kepemilikan Mayapada Group atas saham BKSL melalui Jonathan Tahir, berkurang sebanyak 250 juta saham.

Pada 26 Februari 2019, porsi saham BKSL milik Jonathan masih setara 6,07%. Namun sehari kemudian jumlahnya berkurang menjadi 5,62% atau setara 3.104.177.360 saham.

Perubaan kepemilikan tersebut terekam dalam laporan kepemilikan saham yang diumumkan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, Kamis (28/2).

Saat dihubungi KONTAN, ayah dari Jonathan Tahir yang juga pendiri Mayapada Group, Dato Sri Tahir mengatakan putranya hanya melakukan transaksi biasa. "Tidak ada yang khusus, hanya jual-beli biasa saja," ucap Tahir.

Pada harga berapa transaksi itu terjadi? Untuk hal ini Tahir enggan membeberkannya.

Taruh kata dengan memakai asumsi harga penutupan perdagangan saham BKSL per 26 Februari di level Rp 129 per saham, maka total dana segar yang didapat Jonathan mencapai Rp 32,25 miliar.

Sekadar mengingatkan, Grup Mayapada masuk menjadi pemegang saham BKSL pada akhir Januari 2018 silam. Kala itu, Jonathan memborong 6,07% saham BKSL senilai total Rp 1,17 triliun atau setara Rp 350 per saham. Pembelian tersebut terjadi di pasar negosiasi yang harganya jauh di atas harga pasar yang hanya sebesar Rp 147 per saham.

Bagikan

Berita Terbaru

Mengawal Urusan Perut
| Sabtu, 21 Juni 2025 | 11:56 WIB

Mengawal Urusan Perut

Urusan perut alias pangan adalah hajat hidup setiap orang. ​Di sisi lain, banyak proyek menjadi bancakan banyak pihak dan berujung ke meja hijau.

Dari Pedagang Menjadi Bos Menara Telekomunikasi
| Sabtu, 21 Juni 2025 | 09:15 WIB

Dari Pedagang Menjadi Bos Menara Telekomunikasi

Rudolf Parningotan Nainggolan melihat peluang bisnis penyewaan menara telekomunikasi dari bahan tesis yng disusunnya.

Profit 30,27% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Naik Lumayan (21 Juni 2025)
| Sabtu, 21 Juni 2025 | 09:14 WIB

Profit 30,27% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Naik Lumayan (21 Juni 2025)

Harga emas Antam hari ini (21 Juni 2025) Rp 1.942.000 per gram. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 30,27% jika menjual hari ini.

Penjualan Paperocks Indonesia (PPRI) Diprediksi Melemah di Kuartal II
| Sabtu, 21 Juni 2025 | 08:45 WIB

Penjualan Paperocks Indonesia (PPRI) Diprediksi Melemah di Kuartal II

PPRI memperkirakan adanya risiko kenaikan kertas yang digunakan perusahaan dengan potensi kenaikan harga sebesar 5%-7%.

Blue Bird (BIRD) Geber Belanja Modal Rp 1,8 Triliun
| Sabtu, 21 Juni 2025 | 08:30 WIB

Blue Bird (BIRD) Geber Belanja Modal Rp 1,8 Triliun

Hingga kuartal pertama 2025, perseroan sudah merealisasikan penggunaan capex sebesar 30% atau setara dengan Rp 540 miliar.

Lotte Chemical Titan (FPNI) Incar Pertumbuhan Kinerja 5%
| Sabtu, 21 Juni 2025 | 08:10 WIB

Lotte Chemical Titan (FPNI) Incar Pertumbuhan Kinerja 5%

FPNI menili tahun ini masih penuh tantangan. Ini karena persaingan yang ketat dan tekanan margin akibat tingginya biaya produksi.

Blue Bird (BIRD) Geber Belanja Modal Rp 1,8 Triliun
| Sabtu, 21 Juni 2025 | 07:58 WIB

Blue Bird (BIRD) Geber Belanja Modal Rp 1,8 Triliun

Hingga kuartal pertama 2025, perseroan sudah merealisasikan penggunaan capex sebesar 30% atau setara dengan Rp 540 miliar.

Inovasi Layanan Keuangan dan Kepercayaan
| Sabtu, 21 Juni 2025 | 07:05 WIB

Inovasi Layanan Keuangan dan Kepercayaan

Inovasi layanan keuangan yang dikembangkan instansi terkait perlu diimbangi dengan pengawasan ketat dan edukasi.​

Kunci Semua Jawaban
| Sabtu, 21 Juni 2025 | 07:00 WIB

Kunci Semua Jawaban

Seolah-olah semua permasalah yang ada di negeri mulai dari perusahaan bangkrut hingga pembiayaan perumahan bisa diselesaikan Danantara.

Tensi Geopolitik Memanas, Fluktuasi Komoditas Energi Tinggi
| Sabtu, 21 Juni 2025 | 07:00 WIB

Tensi Geopolitik Memanas, Fluktuasi Komoditas Energi Tinggi

Terbuka peluang harga minyak akan lebih bullish dibandingkan ketika kenaikan harga minyak akibat invasi Rusia ke Ukrania.  

INDEKS BERITA

Terpopuler