ILUSTRASI. Model memeragakan busana ecoprinting saat ajang Ecoprint Fashion Week 2024 di Jakarta (31/3/2024). Acara diikuti 177 desainer dengan teknik pemberian pola dari dedaunan, yang berasal berbagai kota dan provinsi di Indonesia. Ajang ini juga sebagai wadah bagi para ecoprinter Indonesia untuk menampilkan karyanya. (KONTAN/Muradi)
Reporter: Venny Suryanto | Editor: Asnil Amri
Kesadaran terhadap lingkungan bisa mengubah perilaku seseorang, termasuk mengubah cara ia memilih produk sandang yang di antaranya adalah pakaian. Bagi yang khawatir pakai kain dengan pewarna sintetis, mereka mencari kain yang memakai pewarna alami.
Namun, tak mudah membuat kain dengan pewarna alami. Butuh keahlian khusus agar pewarnaannya bisa menarik dan indah. Di sinilah pentingnya kreativitas, yang menggabungkan seni mencetak motif dengan pewarnaan alam. Metode ini yang dikenal dengan ecoprinting.
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? Masuk
Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.