Rasio NPL Naik, OJK Menegur Eximbank

Sabtu, 23 Maret 2019 | 06:07 WIB
Rasio NPL Naik, OJK Menegur Eximbank
[]
Reporter: Nur Qolbi | Editor: Yuwono Triatmodjo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau biasa disebut Eximbank meningkat. Berdasarkan laporan keuangan LPEI tahun 2018, rasio NPL gross meningkat dari 6,81% per tahun 2017 menjadi 13,73% per 2018.

Sementara itu, NPL netto-nya naik dari 4,78% per 2017 menjadi 10,31% per 2018. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), per 2018, jumlah pinjaman kurang lancar LPEI meningkat 240% secara year on year (yoy), dari Rp 2,55 triliun menjadi Rp 8,67 triliun.

Sementara itu, jumlah pinjaman diragukan naik 302,2% yoy, dari Rp 134 miliar menjadi sekitar Rp 539 miliar dan pinjaman macet naik 121,11% yoy, dari Rp 1,73 triliun menjadi Rp 3,83 triliun.

OJK sudah mengirimkan surat teguran kepada LPEI. Kepala Departemen Pengawasan Industri Keuangan Non Bank (IKNB) 2B OJK Bambang W Budiawan mengatakan, LPEI telah mengajukan rencana perbaikan NPL tersebut. Isinya mencakup perbaikan dari sisi proses bisnis, pengendalian risiko, serta penyempurnaan organisasi internal. OJK memberikan waktu kurang lebih setahun kepada LPEI untuk memperbaiki kondisi NPL. "LPEI telah mengajukan rencana pemenuhan perbaikan NPL dan rencana-rencana strategis konsolidasi internal," kata Bambang kepada KONTAN Kamis (21/3).

Menurut dia, langkah-langkah perbaikan yang LPEI ajukan sudah cukup memadai. OJK akan memantau perbaikan NPL per triwulan atau sewaktu-waktu apabila diperlukan. "Kalau ada yang diperkirakan tidak tercapai, tentu OJK akan undang LPEI untuk perbaikan-perbaikan," kata Bambang.

Menurut dia, per Februari 2019, sudah ada perbaikan kondisi NPL. Sepanjang tahun 2018, LPEI menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 109,15 triliun, naik 7,8% dibandingkan dengan tahun 2017 yang sebesar Rp 101,01 triliun.

Tahun ini, LPEI memang tidak muluk-muluk menetapkan target pembiayaan. Perusahaan ini menargetkan pembiayaannya tumbuh rendah, yakni sebesar 2%.

Sayang saat dihubungi KONTAN Sekretaris Perusahaan LPEI Dyza Rochadi tidak menjelaskan penyebab naiknya posisi NPL ini. Ia hanya menyebutkan akan meningkatkan proses bisnis dan manajemen risiko.

Bagikan

Berita Terbaru

Perketat Peredaran Minuman Beralkohol
| Rabu, 31 Desember 2025 | 09:01 WIB

Perketat Peredaran Minuman Beralkohol

Kebijakan ini tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 89 Tahun 2025                   

Target Gerai 2025 Tercapai, Aspirasi Hidup (ACES) Siap Geber Ekspansi di 2026
| Rabu, 31 Desember 2025 | 08:56 WIB

Target Gerai 2025 Tercapai, Aspirasi Hidup (ACES) Siap Geber Ekspansi di 2026

PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES) telah merealisasikan pembukaan 27 toko baru di sepanjang tahun 2025.

Akses Mineral Kritis untuk AS Belum Imbang
| Rabu, 31 Desember 2025 | 08:45 WIB

Akses Mineral Kritis untuk AS Belum Imbang

AS bakal mendapatkan keuntungan strategis sementara RI hanya mendapat pembebasan tarif              

Bangun Kosambi (CBDK) Suntik Modal Dua Anak Usaha Rp 2,79 Triliun
| Rabu, 31 Desember 2025 | 07:48 WIB

Bangun Kosambi (CBDK) Suntik Modal Dua Anak Usaha Rp 2,79 Triliun

PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK) mengumumkan dua transaksi afiliasi dengan nilai total Rp 2,79 triliun.

Hari Terakhir Tahun 2025, Mayoritas Bursa Asia Diprediksi Bergerak Mendatar
| Rabu, 31 Desember 2025 | 07:45 WIB

Hari Terakhir Tahun 2025, Mayoritas Bursa Asia Diprediksi Bergerak Mendatar

Pergerakan pasar dipengaruhi kombinasi profit taking akhir tahun.Kewaspadaan jelang rilis PMI China, serta risiko geopolitik.

Darma Henwa (DEWA) Raih Kredit Jumbo Rp 5 Triliun Dari BBCA dan BMRI
| Rabu, 31 Desember 2025 | 07:44 WIB

Darma Henwa (DEWA) Raih Kredit Jumbo Rp 5 Triliun Dari BBCA dan BMRI

PT Darma Henwa Tbk (DEWA) mengantongi fasilitas kredit jumbo dari PT Bank Central Asia Tbk dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sebesar Rp 5 triliun. 

Genjot Laba 2026, Aracord Nusantara (RONY) Siap Transformasi Bisnis
| Rabu, 31 Desember 2025 | 07:39 WIB

Genjot Laba 2026, Aracord Nusantara (RONY) Siap Transformasi Bisnis

Transformasi mencakup penguatan bisnis energi dan logistik, khususnya yang berkaitan dengan elektrifikasi alat angkut di sektor pertambangan. ​

BLT Cuma Pendongkrak Daya Beli, Efeknya Ke Emiten Konsumer dan Ritel Masih Mini
| Rabu, 31 Desember 2025 | 07:32 WIB

BLT Cuma Pendongkrak Daya Beli, Efeknya Ke Emiten Konsumer dan Ritel Masih Mini

Emiten konsumer dan ritel tak bisa berharap banyak pada dampak bantuan langsung tunai (BLT) sebesar Rp 900.000 yang dikucurkan pemerintah. 

Prospek Perbankan 2026: Masih Sulit Lepas dari Bayang-Bayang Perlambatan Ekonomi
| Rabu, 31 Desember 2025 | 07:15 WIB

Prospek Perbankan 2026: Masih Sulit Lepas dari Bayang-Bayang Perlambatan Ekonomi

Ekonom memprediksi penyaluran kredit di tahun 2026 berpotensi tumbuh 9%, di atas proyeksi target tahun ini

Mengebut Pembangunan Huntara di Sumatra
| Rabu, 31 Desember 2025 | 07:05 WIB

Mengebut Pembangunan Huntara di Sumatra

Hingga akhir Desember 2025, tercatat sebanyak 47.149 unit rumah mengalami rusak berat akibat banjir dan tanah longsor di Aceh, dan Sumatra

INDEKS BERITA

Terpopuler