Realisasi Investasi Langsung Sepanjang Tahun Lalu di Bawah Target

Kamis, 31 Januari 2019 | 08:07 WIB
Realisasi Investasi Langsung Sepanjang Tahun Lalu di Bawah Target
[]
Reporter: Lidya Yuniartha, Mochammad Fauzan, Rezha Hadyan | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Tren pelambatan investasi yang berlangsung sejak kuartal II 2018 terhenti. Namun, kegiatan investasi sepanjang 2018 belum memuaskan. Penyebabnya, target investasi untuk pertama kalinya gagal tercapai.

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengumumkan realisasi investasi pada kuartal IV 2018, sebesar Rp 185,9 triliun, tertinggi dibanding kuartal sebelumnya. Pencapaian ini naik 6,96% dibanding kuartal III 2018, sekaligus menghentikan tren pelambatan investasi yang terjadi sejak kuartal II 2018.

Secara keseluruhan tahun 2018, jumlah penanaman modal Rp 721,3 triliun, hanya naik 4,11% dibandingkan dengan 2017. Pencapaian ini hanya 94,3% dari target.
BKPM mengklaim selama ini selalu berhasil melewati target investasi. Tahun 2017 misalnya, realisasi penanaman modal mencapai Rp 692,8 triliun dari target sebesar Rp 678,8 triliun. Lalu tahun 2016, realisasi penanaman modal Rp 612,8 triliun, 3% di atas target  Rp 594,8 triliun.

"Realisasi tahun 2018 ini merupakan cerminan  dari  upaya  tahun  sebelumnya.  Kurangnya  eksekusi,  implementasi  kebijakan, pada tahun 2017 sehingga berimbas  pada  perlambatan investasi," jelas Kepala BKPM, Thomas  Trikasih Lembong  dalam  konferensi  pers  di  kantor BKPM, Rabu (30/01).

Investasi semakin tersendat karena hambatan dari  faktor  eksternal. Sepanjang 2018 lalu, perekonomian negara-negara berkembang atawa emerging market, termasuk Indonesia tertekan karena kenaikan suku bunga di Amerika Serikat (AS) dan Eropa. Investor mengalihkan dananya ke negara maju, dibandingkan emerging market.

Lalu, transisi  perizinan  ke  sistem  online single submission (OSS) yang berjalan lambat dan telat, juga ikut menghambat investasi. OSS baru terlaksana awal kuartal IV 2018 dan mulai dialihkan ke BKPM sejak 1 Januari 2019.

Kebijakan pemberian insentif untuk pengusaha juga datang terlambat. Perluasan dan pelonggaran tax holiday baru terbit pada November 2018. Namun, Thomas menganalisa, laju investasi akan lebih cepat pada tahun ini. Ini terindikasi dari peningkatan penanaman modal asing (PMA) pada kuartal IV 2018. Sejak kuartal II 2018, PMA lesu.

Realisasi investasi selama tahun 2018 didominasi oleh sektor infrastruktur seperti pembangkit listrik, jalan tol dan telekomunikasi. Perkembangan industri telekomunikasi mendukung industri yang berbasis teknologi digital dan beberapa start up  lain yang dikategorikan unicorns.

Sebagai gambaran, BKPM menargetkan realisasi investasi tahun ini Rp 792,3 triliun, tumbuh 9,84% dari tahun 2018. Thomas memperkirakan investasi terbesar masuk di industri e-commerce yang menggenjot modal mereka.

Maraknya industri e-commerce akan berdampak multi investasi yang besar terutama ke sektor properti dan real estate. "Mereka (e-commerce) pasti mau memperluas bisnis menambah karyawannya, otomatis mereka butuh kantor kan," tambah Thomas.

Keyakinan BKPM juga didukung oleh tren investasi pada tahun politik yang selalu meningkat. Menjelang Pemilu 2014, investasi tumbuh lambat, tapi pasca coblosan, investor berbondong-bondong tanam modal.

"Kalau kami melihat 15 tahun terakhir sebelum pemilu tren investasi akan melambat dan setelahnya akan membaik," terang Thomas.
 

Bagikan

Berita Terbaru

Ada 10 Token Unlock di Bulan Oktober, Simak Dampaknya ke Market Kripto
| Selasa, 07 Oktober 2025 | 10:25 WIB

Ada 10 Token Unlock di Bulan Oktober, Simak Dampaknya ke Market Kripto

Periode token unlock bisa menunjukkan seperti apa tingkat kepercayaan manajemen dan pemilik terhadap masa depan aset kriptonya.

Volatilitas Harga Batubara Dunia Masih Menekan Prospek Bisnis dan Saham PTBA
| Selasa, 07 Oktober 2025 | 08:54 WIB

Volatilitas Harga Batubara Dunia Masih Menekan Prospek Bisnis dan Saham PTBA

Meski permintaan dari Tiongkok menurun, PTBA berhasil menjaga kinerja ekspor dengan memperluas penetrasi ke pasar ekspor di negara lain. 

Perputaran Ekonomi MotoGP Capai Rp 4,8 T
| Selasa, 07 Oktober 2025 | 08:43 WIB

Perputaran Ekonomi MotoGP Capai Rp 4,8 T

Angka ini mencakup berbagai sektor, mulai dari akomodasi, transportasi, konsumsi kuliner, hingga belanja produk kreatif lokal

Sentil Delapan Provinsi dengan Inflasi Tinggi
| Selasa, 07 Oktober 2025 | 08:36 WIB

Sentil Delapan Provinsi dengan Inflasi Tinggi

Meski sebagian besar daerah menunjukkan perbaikan harga pangan, masih ada kota dan kabupaten yang inflasinya tergolong tinggi

Perak Pecahkan Rekor Harga Tertinggi, Efeknya ke BRMS dan MDKA Masih Mini
| Selasa, 07 Oktober 2025 | 08:31 WIB

Perak Pecahkan Rekor Harga Tertinggi, Efeknya ke BRMS dan MDKA Masih Mini

Emiten pertambangan mengaku tak memiliki rencana bisnis khusus untuk meningkatkan produksi perak mereka.

Pemerintah Masih Siapkan Dim Sum Bond
| Selasa, 07 Oktober 2025 | 08:29 WIB

Pemerintah Masih Siapkan Dim Sum Bond

Pemerintah memastikan penerbitan Dim Sum Bond, masih sesuai jadwal yang direncanakan, yakni di kuartal IV-2025. 

Ada Rotasi Dana investor Lokal Ke Sektor Unggas, Saham CPIN dan JPFA Jadi Pilihan
| Selasa, 07 Oktober 2025 | 07:48 WIB

Ada Rotasi Dana investor Lokal Ke Sektor Unggas, Saham CPIN dan JPFA Jadi Pilihan

Katalis utama berasal dari kenaikan konsumsi rumah tangga, stabilnya harga jagung dan DOC, serta penurunan biaya pakan dibanding semester I.

Harga Batubara Belum Akan Kemana-mana, Investor Disarankan Selektif Pilih Saham
| Selasa, 07 Oktober 2025 | 07:33 WIB

Harga Batubara Belum Akan Kemana-mana, Investor Disarankan Selektif Pilih Saham

Hingga pengujung 2025 harga batubara diperkirakan akan bergerak sideways di kisaran US$ 90 hingga US$ 120 per ton.

Tekanan pada Rupiah  Masih Akan Tinggi pada Selasa (7/10)
| Selasa, 07 Oktober 2025 | 06:50 WIB

Tekanan pada Rupiah Masih Akan Tinggi pada Selasa (7/10)

Nilai tukar rupiah ditutup melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada akhir perdagangan Senin (6/10)

Target Dikejar, Risiko Shortfall Pajak Mengintai
| Selasa, 07 Oktober 2025 | 06:29 WIB

Target Dikejar, Risiko Shortfall Pajak Mengintai

Setoran masih seret dan hilangnya potensi penerimaan pajak berisiko memperlebar shortfall                     

INDEKS BERITA