Regulator di Inggris Mulai Menginvestigasi Ulasan Palsu di Google dan Amazon

Jumat, 25 Juni 2021 | 18:26 WIB
Regulator di Inggris Mulai Menginvestigasi Ulasan Palsu di Google dan Amazon
[ILUSTRASI. Stiker 'Review us on Google' terpampang di etalase sebuah toko di Jakarta, Indonesia, 15 Juni 2017. REUTERS/Agoes Rudianto]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - BENGALURU. Sorotan belum lepas dari raksasa teknologi. Regulator persaingan Inggris, Jumat (25/6), mulai menginvestasigasi apakah Amazon dan Google telah mengambil langkah yang memadai untuk mencegah atau menghapus ulasan palsu.

Bersama dengan regulator di Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa, Otoritas Persaingan dan Pasar (CMA) telah meningkatkan pengawasannya terhadap perusahaan teknologi besar dalam beberapa tahun terakhir.

Dengan melakukan penyelidikan, regulator di Inggris itu berniat menjaring lebih banyak informasi untuk memutuskan apakah perusahaan mungkin telah melanggar hukum konsumen dengan mengambil tindakan yang tidak memadai untuk melindungi pembeli. Baik Google dan Amazon mengatakan mereka terus membantu CMA.

Baca Juga: Aplikasi Google Terus Berhenti? Ini Cara Mudah Mengatasi

Aksi CMA tahun lalu atas perdagangan ulasan palsu mengakibatkan Facebook, Instagram, dan eBay menghapus grup dan melarang individu untuk membeli dan menjual ulasan palsu di situs mereka.

Google, Kamis (24/6), mengatakan akan menunda pemblokiran cookie pelacakan di browser Chrome-nya, menyusul intervensi yang dilakukan CMA.

CMA memulai penyelidikannya terhadap ulasan pada Mei 2020, dengan fokus pada sistem internal dan proses beberapa platform untuk mengidentifikasi dan menangani ulasan palsu.

Regulator mengatakan juga prihatin bahwa sistem Amazon telah gagal mencegah dan menghalangi beberapa penjual yang memanipulasi daftar produk. 

"Kekhawatiran kami adalah jutaan pembeli online dapat disesatkan dengan membaca ulasan palsu dan kemudian membelanjakan uang mereka berdasarkan rekomendasi tersebut," kata Kepala Eksekutif CMA Andrea Coscelli dalam sebuah pernyataan.

"Sama, tidak adil jika beberapa bisnis dapat memalsukan ulasan bintang 5 untuk memberikan produk atau layanan mereka yang paling menonjol, sementara bisnis yang taat hukum kalah."

CMA mengatakan belum mencapai pandangan apakah Amazon dan Google Alphabet telah melanggar hukum.

Baca Juga: 8 Aplikasi Android ini terinfeksi malware berbahaya, wajib Anda hapus

Namun, jika menyimpulkan bahwa mereka telah melanggar undang-undang perlindungan konsumen, dapat mengambil tindakan penegakan mulai dari mengamankan komitmen formal untuk mengubah cara mereka menangani ulasan palsu atau meningkatkan ke tindakan pengadilan.

Amazon mengatakan akan terus membantu CMA dengan pertanyaannya.

"Kami tanpa henti dalam melindungi toko kami dan akan mengambil tindakan untuk menghentikan ulasan palsu terlepas dari ukuran atau lokasi mereka yang mencoba penyalahgunaan ini," kata seorang juru bicara. 

Google juga mengatakan akan terus bekerja sama dengan regulator. "Kebijakan ketat kami dengan jelas menyatakan tinjauan harus didasarkan pada pengalaman nyata, dan ketika kami menemukan pelanggaran kebijakan, kami mengambil tindakan - mulai dari menghapus konten yang kasar hingga menonaktifkan akun pengguna," kata juru bicara perusahaan.

Selanjutnya: IPO Didi dari China Diprediksi Menjadi yang Terbesar di Bursa New York Tahun Ini

 

Bagikan

Berita Terbaru

Impor Beras Ilegal Terkuak Saat Produksi Melimpah
| Selasa, 25 November 2025 | 05:10 WIB

Impor Beras Ilegal Terkuak Saat Produksi Melimpah

Pemerintah telah menyegel sebanyak 250 ton beras impor ilegal yang berasal dari Thailand di Pelabuhan Sabang.

Sulit Tambah Modal Akibat Profitabilitas Tipis
| Selasa, 25 November 2025 | 04:55 WIB

Sulit Tambah Modal Akibat Profitabilitas Tipis

Bahkan berdasarkan pemetaan AAUI, ada lima hingga sepuluh perusahaan yang belum bisa memenuhi ketentuan ekuitas minimum hingga batas waktu habis.

IHSG Pecahkan Rekor di Level 8.570, Saham Ini Jadi Penopang
| Selasa, 25 November 2025 | 04:45 WIB

IHSG Pecahkan Rekor di Level 8.570, Saham Ini Jadi Penopang

Senin (24/11), IHSG melonjak 1,85% ke 8.570,25, mencapai ATH. Pelajari sentimen pendorong dan rekomendasi saham pilihan untuk besok.

Tren Bunga Rendah, NIM Perbankan Berangsur Meningkat
| Selasa, 25 November 2025 | 04:35 WIB

Tren Bunga Rendah, NIM Perbankan Berangsur Meningkat

Hasil survei OJK mnemperkirakan jika bankir yakin NIM berpotensi meningkat seiring penurunan biaya dana bank

Bisnis Pembiayaan Mobil Listrik Semakin Menyengat
| Selasa, 25 November 2025 | 04:15 WIB

Bisnis Pembiayaan Mobil Listrik Semakin Menyengat

Sejumlah perusahaan leasing ikut ketiban berkah dengan mencetak pertumbuhan kredit hingga tiga digit.

Indonesian Tobacco (ITIC) Ingin Memperbaiki Kinerja di Kuartal IV 2025
| Senin, 24 November 2025 | 09:45 WIB

Indonesian Tobacco (ITIC) Ingin Memperbaiki Kinerja di Kuartal IV 2025

Penjualan ITIC berasal dari pasar lokal Rp 233,23 miliar dan ekspor Rp 898,86 juta, yang kemudian dikurangi retur dan diskon Rp 4,23 miliar.

Menakar Dampak Pergeseran Pasien Swasta dan BPJS ke Emiten, MIKA dan KLBF Diunggulkan
| Senin, 24 November 2025 | 09:07 WIB

Menakar Dampak Pergeseran Pasien Swasta dan BPJS ke Emiten, MIKA dan KLBF Diunggulkan

Emiten-emiten rumah sakit besar tetap menarik untuk dicermati karena cenderung defensif dari tantangan BPJS. 

Keputusan Korea Menutup 40 PLTU Bakal Berdampak ke ADRO, GEMS, BYAN, PTBA Hingga BUMI
| Senin, 24 November 2025 | 08:32 WIB

Keputusan Korea Menutup 40 PLTU Bakal Berdampak ke ADRO, GEMS, BYAN, PTBA Hingga BUMI

Transisi energi yang dilakoni Korea Selatan memicu penurunan permintaan batubara, termasuk dari Indonesia.

Risiko Waskita Sudah Diperhitungkan, JP Morgan Kerek Rating & Target Harga Saham JSMR
| Senin, 24 November 2025 | 07:55 WIB

Risiko Waskita Sudah Diperhitungkan, JP Morgan Kerek Rating & Target Harga Saham JSMR

Laba bersih PT Jasa Marga Tbk (JSMR) diproyeksikan naik berkat ekspektasi pemangkasan suku bunga dan penyesuaian tarif tol.

Perbankan Optimistis Permintaan Kredit Meningkat Jelang Akhir Tahun
| Senin, 24 November 2025 | 07:55 WIB

Perbankan Optimistis Permintaan Kredit Meningkat Jelang Akhir Tahun

Hasil survei BI menunjukkan perbankan memperkirakan penyaluran kredit baru di kuartal IV akan meningkat ditandai dengan nilai SBT mencapai 96,40%

INDEKS BERITA