ILUSTRASI. Pemerintah Guangdong ingin memisahkan aset luar negeri Evergrande lalu menjualnya untuk melunasi utang kreditur asing. REUTERS/Xihao Jiang
Sumber: Reuters | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina
KONTAN.CO.ID - HONG KONG/SHANGHAI. Pemerintah provinsi yang memimpin restrukturisasi China Evergrande Group, ingin memisahkan aset luar negeri perusahaan lalu menjualnya untuk melunasi utang luar negeri. Langkah tersebut bertujuan mendorong harapan pengembalian dana bagi kreditur asing.
Pada Hari Jumat (21/1), penyedia intelijen keuangan REDD mengatakan Pemerintah Provinsi Guangdong bertujuan merilis kerangka rencana restrukturisasi utang pada Bulan Maret 2022. Rencana tersebut dapat menghapus 60% saham Chairman Evergrande. Sekadar tahu, markas Evergrande di Guangdong.
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? Masuk
Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.