Restrukturisasi Mulai Bergulir, Toshiba Menjual Saham di Bisnis Penyejuk Udara

Senin, 07 Februari 2022 | 10:27 WIB
Restrukturisasi Mulai Bergulir, Toshiba Menjual Saham di Bisnis Penyejuk Udara
[ILUSTRASI. Logo Toshiba Corp. terpasang di atap sebuah gedung di Tokyo, Japan, 9 November 2021. REUTERS/Issei Kato]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Toshiba Corp pada Senin (7/2) mengatakan akan menjual hampir semua seluruh kepemilikan sahamnya, yang mencapai 60%, di unit penyejuk udaranya. Saham itu dijual ke  mitranya yang berasal dari Amerika Serikat seharga US$ 870 juta. Penjualan tersebut mengawali restrukturisasi, yang akan mengubah haluan bisnisnya.

Toshiba akan menjual 55% saham Toshiba Carrier ke Carrier Global Corp dengan harga sekitar 100 miliar yen, atau setara US$ 870 juta, dan mempertahankan 5% saham. Kesepakatan itu diharapkan menjadi awal dari restrukturisasi konglomerat yang lebih luas yang akan diumumkan pada hari Senin, ketika Toshiba menggelar Investor Day yang berlangsung selama dua hari.

Toshiba akan mengumumkan rencana untuk membagi menjadi dua perusahaan, bukan tiga, di acara tersebut. Rencana itu kemungkinan akan menuai penolakan dari pemegang saham non-Jepang.

Baca Juga: Pesanan Mobil Mengular, Porsche Percaya Diri Akan Kemballi Cetak Rekor Penjualan 2022

Manajemen Toshiba akan memberi penjelasan singkat kepada investor tentang rencana pemecahan organisasi, menjawab pertanyaan dan memberikan rincian tentang bisnis individu. Perusahaan pada Jumat (4/2) mengatakan sedang mempertimbangkan untuk membelah menjadi dua.

Di bawah rencana baru, Toshiba akan memisahkan bisnis perangkatnya, termasuk unit chip daya. Sebelumnya ia bertujuan untuk membagi menjadi tiga perusahaan: satu untuk energi dan infrastruktur, satu untuk perangkat dan satu untuk chip memori flash.

Perpecahan dua arah akan menghemat biaya dibandingkan dengan perpecahan tiga arah yang lebih rumit, meskipun beberapa investor menduga rencana baru ini dirancang untuk memungkinkan Toshiba menghindari suara pemegang saham yang memerlukan persetujuan dua pertiga.

Bagikan

Berita Terbaru

Transaksi Pembayaran Lewat QRIS Semakin Semarak
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 10:11 WIB

Transaksi Pembayaran Lewat QRIS Semakin Semarak

BI menargetkan volume transaksi QRIS tahun 2025 mencapai 15,37 miliar atau melonjak 146,4% secara tahunan dengan nilai Rp 1.486,8 triliun 

CIMB Niaga Syariah Jajaki Konsolidasi dengan BUS
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 10:07 WIB

CIMB Niaga Syariah Jajaki Konsolidasi dengan BUS

Bank CIMB Niaga berpotensi memiliki bank syariah beraset jumbo. Pasalnya, bank melakukan penjajakan untuk konsolidasi dengan bank syariah​

Ekonomi Tak Pasti, Kolektor Barang Mewah Berhati-hati
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 08:00 WIB

Ekonomi Tak Pasti, Kolektor Barang Mewah Berhati-hati

Kondisi ekonomi global yang tak pasti serta suku bunga tinggi menekan industri barang mewah di tahun 2025

Berhentilah Menebang Masa Depan
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 07:10 WIB

Berhentilah Menebang Masa Depan

Bencana  banjir dan longsor di tiga provinsi Sumatra jadi momentum reformasi kebijakan perizinan dan tata ruang Indonesia.​

Jangan Jadi Tradisi
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 07:00 WIB

Jangan Jadi Tradisi

Lonjakan harga-harga komoditas pangan menjelang Nataru ataupun saat puasa dan Lebaran harus disikapi serius pemerintah lewat kebijakan.

Bos Martina Berto (MBTO) Memilih Investasi Berhorizon Menengah hingga Panjang
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 06:55 WIB

Bos Martina Berto (MBTO) Memilih Investasi Berhorizon Menengah hingga Panjang

Direktur Utama PT Martina Berto Tbk (MBTO), Bryan David Emil, memilih aset berjangka menengah panjang dalam portofolio investasinya.

Multifinance Kejar Pembiayaan Mobil
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 06:50 WIB

Multifinance Kejar Pembiayaan Mobil

Pemangkasan target penjualan mobil baru oleh Gaikindo menjadi 780.000 unit menegaskan tekanan pada industri otomotif belum mereda.

Daya Beli Pulih, Kredit Masih Tertahan
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 06:48 WIB

Daya Beli Pulih, Kredit Masih Tertahan

Pemulihan daya beli masyarakat mulai terlihat di Oktober 2025, namun belum merata. Kredit rumahtangga jadi penopang utama pertumbuhan kredit OJK.

Rupiah Pekan Ini Terangkat Pelemahan Dolar
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 06:30 WIB

Rupiah Pekan Ini Terangkat Pelemahan Dolar

Mengutip Bloomberg, rupiah di pasar spot menguat 0,18% secara harian ke Rp 16.646 per dolar AS pada Jumat (12/12).

Sinergi Multi (SMLE) Bersiap Mengekspor Minyak Nilam
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 05:20 WIB

Sinergi Multi (SMLE) Bersiap Mengekspor Minyak Nilam

SMLE memperkuat bisnis nilam sebagai salah satu komoditas strategis di Indonesia dengan fokus pada kategori wewangian (fragrance & flavors).

INDEKS BERITA