Return SBN Masih Tinggi, Penempatan Dana Bank di SBN Meningkat

Jumat, 25 Oktober 2024 | 03:05 WIB
Return SBN Masih Tinggi, Penempatan Dana Bank di SBN Meningkat
[ILUSTRASI. Petugas menghitung uang pecahan rupiah dan dolar AS di gerai penukaran mata uang asing, Jakarta, Minggu (9/6/2024). Pemerintah dan Komisi XI DPR menyepakati perubahan asumsi makro nilai tukar rupiah dan imbal hasil (yield) Surat Berharga Negara (SBN) antara Rp15.300 hingga Rp15.900 per dolar AS, dimana sebelumnya Bank Indonesia mematok kurs rupiah di kisaran Rp15.300 hingga Rp15.700 per dolar AS dan usulan pemerintah di rentang Rp15.300 hingga Rp16.000 per dolar AS. ANTARA FOTO/Reno Esnir/Spt.]
Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Imbal hasil investasi dari Surat Berharga Negara (SBN) yang masih tinggi membuat penempatan investasi perbankan di aset ini meningkat. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, kepemilikan sektor perbankan di SBN per Agustus 2024 mencapai Rp 2.240,21 triliun. Angka tersebut naik dari akhir 2023 sebesar Rp 1.987,80 triliun. 

Sejumlah perbankan juga mengakui ada peralihan dana-dana yang ditempatkan nasabah deposito ke instrumen investasi lain, salah satunya SBN.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.

Berlangganan

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Bagikan

Berita Terbaru

Pangan vs Iklim
| Jumat, 25 Oktober 2024 | 03:06 WIB

Pangan vs Iklim

Dengan kenaikan suhu 1,4 derajat Celcius saja, bencana hidrometeorologi seperti banjir sudah sering terjadi.

Pemerintah akan Hapus Buku dan Hapus Tagih Kredit Macet Petani dan Nelayan
| Jumat, 25 Oktober 2024 | 03:06 WIB

Pemerintah akan Hapus Buku dan Hapus Tagih Kredit Macet Petani dan Nelayan

Bank menanti aturan pemutihan hapus buku dan hapus tagih. 

Hasil Investasi Dapen Terkerek Yield Obligasi
| Jumat, 25 Oktober 2024 | 03:06 WIB

Hasil Investasi Dapen Terkerek Yield Obligasi

Hasil Investasi Dapen Terkerek Yield Obligasi

Ramai Sentimen, Sekuritas Harap Berkah Akhir Tahun
| Jumat, 25 Oktober 2024 | 03:06 WIB

Ramai Sentimen, Sekuritas Harap Berkah Akhir Tahun

Ramai Sentimen, Sekuritas Harap Berkah Akhir Tahun

Return SBN Masih Tinggi, Penempatan Dana Bank di SBN Meningkat
| Jumat, 25 Oktober 2024 | 03:05 WIB

Return SBN Masih Tinggi, Penempatan Dana Bank di SBN Meningkat

Kepemilikan sektor perbankan di SBN per Agustus 2024 mencapai Rp 2.240,21 triliun.

Menyelesaikan Paradoks Indonesia
| Jumat, 25 Oktober 2024 | 03:05 WIB

Menyelesaikan Paradoks Indonesia

Jika PHK tak bisa dihentikan, maka daya beli masyarakat akan semakin merosot.

Minat Investasi di Obligasi Naik, Dana Kelolaan Wealth Management Melesat
| Jumat, 25 Oktober 2024 | 03:05 WIB

Minat Investasi di Obligasi Naik, Dana Kelolaan Wealth Management Melesat

BNI Emerald menyebut jumlah nasabah wealth management tumbuh 20%. 

Kabar Duka Datang dari Industri Tekstil Nasional, Ancaman Badai PHK Belum Berlalu
| Jumat, 25 Oktober 2024 | 03:05 WIB

Kabar Duka Datang dari Industri Tekstil Nasional, Ancaman Badai PHK Belum Berlalu

Pemerintahan Prabowo Subianto perlu memperluas lapangan kerja dan melindungi industri dalam negeri dari barang impor ilegal.

Misi Lama dari Badan Baru di Pemerintahan Prabowo
| Jumat, 25 Oktober 2024 | 00:28 WIB

Misi Lama dari Badan Baru di Pemerintahan Prabowo

Pembentukan badan baru berpotensi tumpang tindih dengan tugas kementerian.

Permintaan Data Center Telkom Terus Meningkat, Diyakini Jadi Revenue Generator
| Kamis, 24 Oktober 2024 | 18:23 WIB

Permintaan Data Center Telkom Terus Meningkat, Diyakini Jadi Revenue Generator

Pendapatan data center dan cloud Telkom (TLKM) pada semester I 2024 meningkat 22% YoY menjadi Rp 1 triliun. 

INDEKS BERITA

Terpopuler