Risiko Kredit Macet Masih Membayangi Industri Keuangan

Rabu, 20 Maret 2019 | 09:20 WIB
Risiko Kredit Macet Masih Membayangi Industri Keuangan
[]
Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran kredit yang cukup deras dari lembaga keuangan di tahun ini tetap menyisakan risiko macet. Apalagi data PT Pefindo Biro Kredit di akhir tahun 2018 lalu masih memperlihatkan debitur Indonesia berisiko tinggi masih jadi ancaman.

Direktur Utama Pefindo Biro Kredit Yohanes Arts Abimanyu menyatakan, awal tahun 2018, terdapat 44% debitur memiliki risiko tinggi, 50% memiliki risiko rendah dan sisanya lebih moderat. Sedangkan di pengujung 2018, debitur berisiko tinggi turun menjadi 40%, begitupun pada debitur rendah turun menjadi 43%, sisanya berisiko moderat.

Yohanes menyebutkan, risiko debitur tersebut diperoleh dari olahan data yang terdiri dari 143 juta fasilitas kredit. Juga 90 juta data debitur individu dan 500.000 debitur badan usaha yang sudah dimiliki sejak perusahaan berdiri.

Setiap bulan terdapat tambahan data fasilitas kredit maupun jumlah debitur. "Berdasarkan data dan perhitungan kami yang high risk dan low risk kurang lebih berimbang. Artinya bisa saja lembaga keuangan memiliki calon debitur yang memiliki risiko yang relatif tinggi. Pemberi pinjaman mesti lebih hati-hati dan wajib mengecek kelayakan calon debitur berada di tingkat risiko yang mana," ujar Yohanes, pada Selasa (19/3).

Saran ini kerap disampaikan kepada pengguna Pefindo Biro Kredit yang saat ini terdiri dari 175 anggota dari berbagai lembaga keuangan seperti bank, multifinance, koperasi, dan fintech peer to peer lending.

Yohanes menyatakan ukuran credit scoring yang dilakukan berdasarkan kebiasaan calon debitur dalam membayar pinjaman. Terutama kedisiplinan dalam membayar tepat waktu serta kepemilikan utang di berbagai perusahaan keuangan.

Subjek high risk di sistem Pefindo Biro Kredit diberikan skor tersebut dikarenakan masih memiliki masalah tunggakan. Masalah tunggakan yang umumnya terjadi dalam tiga bulan terakhir sebelum skor dikalkulasi," ujar Yohanes.

Bagikan

Berita Terbaru

Harga Saham BBRI Kembali ke Jalur Menanjak Seiring Akumulasi Blackrock dan JP Morgan
| Kamis, 18 September 2025 | 08:38 WIB

Harga Saham BBRI Kembali ke Jalur Menanjak Seiring Akumulasi Blackrock dan JP Morgan

Pertumbuhan kredit Bank BRI (BBRI) diproyeksikan lebih bertumpu ke segmen konsumer dan korporasi, khususnya di sektor pertanian dan perdagangan. 

Investor Asing Pandang Netral ke Perbankan Indonesia, BBCA, BMRI, & BBRI Jadi Jagoan
| Kamis, 18 September 2025 | 07:55 WIB

Investor Asing Pandang Netral ke Perbankan Indonesia, BBCA, BMRI, & BBRI Jadi Jagoan

Likuiditas simpanan dan penyaluran kredit perbankan yang berpotensi lebih rendah sepanjang tahun ini jadi catatan investor asing.

Menanti Tuah Stimulus Saat Ekonomi Masih Lemah
| Kamis, 18 September 2025 | 07:19 WIB

Menanti Tuah Stimulus Saat Ekonomi Masih Lemah

Meski berisiko, penempatan dana ini bisa jadi sentimen positif bagi saham perbankan, karena ada potensi perbaikan likuiditas dan kualitas aset.

JITEX Bidik Transaksi Rp 14,9 Triliun
| Kamis, 18 September 2025 | 07:15 WIB

JITEX Bidik Transaksi Rp 14,9 Triliun

JITEX 2025 diikuti  335 eksibitor dan 258 buyer. Tahun ini kami menghadirkan buyer internasional dari sembilan negara dan lebih banyak investor

 Pengusaha Minta Setop Impor Baki Makan Bergizi
| Kamis, 18 September 2025 | 07:12 WIB

Pengusaha Minta Setop Impor Baki Makan Bergizi

Kapasitas produksi dalam negeri dinilai mampu memenuhi kebutuhan food tray program MBG. sehingga tidak perlu impor

Progres Proyek LRT  Fase 1B Capai 69,88%
| Kamis, 18 September 2025 | 07:00 WIB

Progres Proyek LRT Fase 1B Capai 69,88%

Pada Zona 1, yakni Jl. Pemuda Rawamangun dan Jl. Pramuka Raya, progres pembangunan telah mencapai 69,06%

Penjualan Ciputra (CTRA) Bisa Terpacu Tren Bunga Layu
| Kamis, 18 September 2025 | 06:58 WIB

Penjualan Ciputra (CTRA) Bisa Terpacu Tren Bunga Layu

CTRA berada di posisi yang tepat untuk mempertahankan pertumbuhan, margin, dan mendorong nilai jangka panjang

Permintaan Tumbuh, BSDE Rajin Merilis Ruko Baru
| Kamis, 18 September 2025 | 06:57 WIB

Permintaan Tumbuh, BSDE Rajin Merilis Ruko Baru

BSDE mengantongi marketing sales ruko Rp 1,26 triliun atau berkontribusi sekitar 25% dari total pra-penjualan di semester I-2025

Suku Bunga The Fed Turun, Pelemahan Indeks Dolar AS Masih Bisa Berlanjut
| Kamis, 18 September 2025 | 06:55 WIB

Suku Bunga The Fed Turun, Pelemahan Indeks Dolar AS Masih Bisa Berlanjut

Penurunan suku bunga Federal Reserve biasanya turut menyebabkan dolar AS melemah dalam jangka pendek

Izin Ekspor Freeport Tak Diperpanjang
| Kamis, 18 September 2025 | 06:52 WIB

Izin Ekspor Freeport Tak Diperpanjang

Ekspor konsentrat tembaga telah dilarang sejak 1 Januari 2025 berdasarkan Permendag Nomor 22 Tahun 2023 junto Permendag Nomor 20 Tahun 2024.

INDEKS BERITA

Terpopuler