Risiko Pencetak Cuan

Rabu, 10 November 2021 | 09:00 WIB
Risiko Pencetak Cuan
[]
Reporter: Harian Kontan | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Roda ekonomi dunia memang berputar pelan selama pandemi. Tetapi itu tidak berarti, peluang membiakkan uang hilang di masa darurat kesehatan.

Sejumlah aset, terutama yang masuk ke dalam kelas high risk, mampu mencetak cuan. Contoh yang layak disebut adalah cryptocurrency.

Aset digital ini mencuri perhatian pemodal selama pandemi karena tingginya return yang dihasilkan sejumlah koin kripto. Tak terkecuali bitcoin yang merupakan uang kripto tertua sekaligus pemegang nilai kapitalisasi pasar terbesar.

Pada perdagangan Selasa (9/11) sore, harga bitcoin memperbarui rekor tertinggi, yaitu US$ 68.564. Harga itu melambung 1.680% dibanding posisi terendahnya, April 2020.

Sekadar pembanding, indeks harga saham lazim tumbuh di kisaran belasan hingga puluhan persen. Sepanjang 2020, periode di mana Wall Street mengalami tren bullish, Nasdaq menjadi indeks dengan angka pertumbuhan tertinggi, yaitu 43,2%.

Bitcoin bukan satu-satunya uang kripto yang berlari kencang. Jika dibandingkan dalam periode lebih sempit, yaitu tujuh hari, koin dengan pertumbuhan tertinggi adalah Solana. Itu jika kita melakukan perbandingan di antara 10 cryptocurrency dengan market cap tertinggi, berdasarkan coinmarketcap.

Sejalan dengan mekarnya nilai berbagai koin digital, CoinGecko yang merupakan agregator harga dan data menyebut kapitalisasi pasar cryptocurrency melampaui
US$ 3 triliun, kemarin.

Sangat wajar jika banyak orang lantas tergoda untuk ikut menempatkan kekayaannya di uang kripto. Aset digital ini memang terbukti mampu mencetak untung.

Namun harus diakui, ada sejumlah risiko yang akan kita hadapi saat menempatkan dana di uang kripto. Risiko mengalami cyberattack, yang marak terjadi setahun terakhir. Ada juga ancaman dihadang pemegang otoritas, seperti yang terjadi di China di tahun ini.

Mengingat uang kripto merupakan teknologi yang masih belum selesai, jelas ada risiko volatilitas. Dan mengingat banyaknya uang kripto yang ditawarkan saat ini, persaingan di antara pengembang juga memunculkan risiko investasi.

Keberadaan risiko itu berarti siapapun yang mau menuai untung dari uang kripto, harus siap investasi waktu belajar. Mengharapkan ada jalan pintas dalam investasi uang kripto sama saja dengan menempatkan kita di posisi yang rentan.

Jangan lupa, sudah banyak yang melapor sebagai korban penipuan dengan modus uang kripto.           

Bagikan

Berita Terbaru

Penurunan Cadangan Devisa Paling Tajam Kedua Dalam 5 Tahun Terakhir
| Jumat, 09 Mei 2025 | 14:40 WIB

Penurunan Cadangan Devisa Paling Tajam Kedua Dalam 5 Tahun Terakhir

Cadangan devisa ambles US$ 4,6 miliar dibanding posisi pada akhir bulan sebelumnya yang tercatat sebesar US$ 157,1 miliar.

Profit 35,91% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Ambles Dalam (9 Mei 2025)
| Jumat, 09 Mei 2025 | 09:20 WIB

Profit 35,91% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Ambles Dalam (9 Mei 2025)

Harga emas Antam hari ini (9 Mei 2025) 1 gram Rp 1.926.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 35,91% jika menjual hari ini.

Permintaan Semen Lebih Sepi, Penjualan INTP Tertekan
| Jumat, 09 Mei 2025 | 07:35 WIB

Permintaan Semen Lebih Sepi, Penjualan INTP Tertekan

Penjualan semen INTP di pasar domestik turun 4,2% year on year (yoy) menjadi 4,29 juta ton pada kuartal I-2025

Bursa Hadirkan Penyedia Likuiditas
| Jumat, 09 Mei 2025 | 07:32 WIB

Bursa Hadirkan Penyedia Likuiditas

Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi membuka pendaftaran bagi anggota bursa (AB) yang berminat menjadi Liquidity Provider Saham. 

Pleidoi Kedaulatan Keuangan Kita
| Jumat, 09 Mei 2025 | 07:11 WIB

Pleidoi Kedaulatan Keuangan Kita

Dalam dunia yang saling terhubung saat ini, menegaskan kedaulatan tidak berarti mundur dari kerja sama global.

Sederet Investor Asing yang Borong Saham GOTO di Tengah Rumor Akuisisi oleh Grab
| Jumat, 09 Mei 2025 | 06:59 WIB

Sederet Investor Asing yang Borong Saham GOTO di Tengah Rumor Akuisisi oleh Grab

Rumor merger dan akuisisi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) oleh Grab telah berembus, setidaknya sejak Februari 2020.

Inklusi dan Literasi
| Jumat, 09 Mei 2025 | 06:55 WIB

Inklusi dan Literasi

Gap antara literasi dan inklusi harus terus diperkecil agar tercipta pasar keuangan yang benar-benar berkualitas.

Pemerintah Kerja Berat Kejar Target PNBP
| Jumat, 09 Mei 2025 | 06:28 WIB

Pemerintah Kerja Berat Kejar Target PNBP

Kinerja PNBP yang terkontraksi di awl tahun ini dan potensi kehilangan penerimaan negara daridividen BUMN memperbear pencapaian target PNBP 2025

Masih Ada Risiko  Tekanan Cadangan Devisa
| Jumat, 09 Mei 2025 | 06:24 WIB

Masih Ada Risiko Tekanan Cadangan Devisa

Bank Indonesia (BI) mencatat, posisi cadangan devisa akhir April 2025 turun US$ 4,6 miliar menjadi US$ 152,5 miliar

Awas! Danantara Salah Langkah, Rating Utang Ambles
| Jumat, 09 Mei 2025 | 06:13 WIB

Awas! Danantara Salah Langkah, Rating Utang Ambles

Jika tidak dikelola secara hati-hati, Danantara kelak bisa menjadi sumber risiko besar bagi keuangan negara

INDEKS BERITA

Terpopuler