Risiko Resesi Menurun, JP Morgan Prediksi Aset Emerging Market Bullish

Rabu, 18 Desember 2019 | 14:14 WIB
Risiko Resesi Menurun, JP Morgan Prediksi Aset Emerging Market Bullish
[ILUSTRASI. FILE PHOTO: People walk by the JP Morgan & Chase Co. building in New York, U.S. on October 24, 2013. REUTERS/Eric Thayer/File Photo GLOBAL BUSINESS WEEK AHEAD]
Reporter: Sumber: Bloomberg | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kecemasan akan terjadinya resesi global mulai mereda. Bahkan JP Morgan Asset Management mulai memberi pandangan bullish pada pasar obligasi dan mata uang negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. 

JP Morgan memangkas perkiraan kemungkinan terjadinya resesi global menjadi 25% dari sebelumnya 40%. Ini karena ketegangan perdagangan Amerika Serikat (AS) dan China mulai mencair. Chief Investment Officer JP Morgan Bob Michele mengatakan, kebijakan moneter berbagai negara juga membuat risiko resesi memudar. 

Baca Juga: Terkait pemakzulan, Trump tuding Demokrat berencana kudeta

Menurut dia, pasar utang negara berkembang bisa menjadi pilihan aset yang menarik. Beberapa pilihannya, obligasi pemerintah Rusia, Meksiko, Indonesia dan Peru. "Fokus kami telah bergeser dari strategi defensif menjadi pencarian risiko yang lebih terfokus," ujar Michele seperti dilansir Bloomberg, Rabu (18/12). 

Kombinasi dari berbagai kebijakan pelonggaran bank sentral dalam ketegangan perdagangan telah memperkuat pasar. Obligasi di pasar berkembang sepanjang tahun ini dinilai cukup kuat.

Baca Juga: Japan's exports shrink for 12th month as U.S., China demand falls

Menurut Indeks Bloomberg Barclays, pasar surat utang memberi return 8,3% hingga saat ini, karena bank sentral mulai dari India hingga Meksiko memangkas suku bunga untuk mendorong pertumbuhan. Hal ini mengalahkan return 6,5% di pasar surat utang investment grade. 

JP Morgan hanyalah salah satu dari sejumlah pelaku pasar yang memandang ekonomi negara berkembang bakal bullish, terutama seteleh AS dan China menyetujui pakta perdagangan fase satu di bulan ini. Hal tersebut memicu optimisme bahwa pertumbuhan ekonomi global bakal meningkat tahun depan. 

Deutsche Bank AG dan Schroders Plc juga memprediksi mata uang negara berkembang Asia bakal unggul di tahun 2020. Sementara itu, Morgan Stanley dan Citigroup Inc memandang lebih positif pada aset-aset pendapatan tetap. 

Baca Juga: Trump kirim surat penuh kemarahan kepada Ketua DPR AS jelang pemakzulan

Di antara sektor-sektor lain, Michele memilih aset sekuritas termasuk kredit terstruktur dan sekuritas yang didukung hipotek. 

"Risiko terbesar tetap ada di sisi perdagangan," kata Michele. Ia bilang, jika China dan AS tidak dapat menyetujui status quo dengan penurunan sederhana, atau AS berusaha menetapkan tarif di Eropa atau Amerika Latin, ekonomi global akan kembali menurun.

Beberapa pandangan investasi JP Morgan lainnya ialah, Imbal hasil obligasi 10 tahun cenderung tetap di sekitar 1,5% hingga 2%. Probabilitas pertumbuhan sub-tren telah meningkat menjadi 55% dari 40% sebelumnya. 

Bagikan

Berita Terbaru

Siap-Siap Potensi Dividen Interim UNVR Cukup Besar, Tapi Awas Dividend Trap
| Sabtu, 22 November 2025 | 20:10 WIB

Siap-Siap Potensi Dividen Interim UNVR Cukup Besar, Tapi Awas Dividend Trap

UNVR lebih cocok untuk investor jangka menengah–panjang yang mencari saham defensif dengan dividen stabil, bukan untuk momentum trading.

Selain Sawit Bisnis Kayu Grup Sampoerna Juga Dijual Karena Merugi, Fokus Filantropi
| Sabtu, 22 November 2025 | 18:24 WIB

Selain Sawit Bisnis Kayu Grup Sampoerna Juga Dijual Karena Merugi, Fokus Filantropi

Presiden Direktur Grup Sampoerna Bambang Sulistyo mengatakan pihaknya tetap berkomitmen untuk terus berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia.

Tren Masih Bullish, Saham Petrosea (PTRO) Kenaikannya Mulai Terbatas
| Sabtu, 22 November 2025 | 17:43 WIB

Tren Masih Bullish, Saham Petrosea (PTRO) Kenaikannya Mulai Terbatas

Kontrak kerja sama yang baru dikantonginya menjadi katalis terdekat bagi emiten terafiliasi konglomerat Prajogo Pangestu ini.

Likuidasi Stagnan & Edukasi Minim, Hal Ini yang Perlu Diperhatikan Investor Kripto
| Sabtu, 22 November 2025 | 17:18 WIB

Likuidasi Stagnan & Edukasi Minim, Hal Ini yang Perlu Diperhatikan Investor Kripto

Likuiditas yang flat ini membuat pasar juga berada dalam mode bearish, terutama bagi koin selain bitcoin.

Harga CPO Bikin Laba Melonjak, Prospek Kinerja dan Saham AALI di Q4 Bisa Menguat
| Sabtu, 22 November 2025 | 11:00 WIB

Harga CPO Bikin Laba Melonjak, Prospek Kinerja dan Saham AALI di Q4 Bisa Menguat

Kenaikan harga CPO yang terjadi menjadi katalis positif jangka pendek, sementara area support AALI berada di kisaran Rp 7.600 hingga Rp 7.700.

YELO Bakal Perkuat Bisnis Fixed Broadband Internet ke Segmen Rumah Tangga
| Sabtu, 22 November 2025 | 09:00 WIB

YELO Bakal Perkuat Bisnis Fixed Broadband Internet ke Segmen Rumah Tangga

PT Yeloo Integra Datanet Tbk (YELO) tengah menghadapi masa sulit sepanjang sembilan bulan tahun 2025 ini.

Mengejar Target Pajak Lewat Digitalisasi
| Sabtu, 22 November 2025 | 07:00 WIB

Mengejar Target Pajak Lewat Digitalisasi

Untuk mengejar target pajak penghambat sitem coretax harus segera dibenahi supaya optimalisasi penerimaan pajak terpenuhi..​

Cetak Pekerja Miskin
| Sabtu, 22 November 2025 | 07:00 WIB

Cetak Pekerja Miskin

Negara dan dunia kerja harus mulai merombak strategi dunia tenaga kerja yang bisa menumbuhkan produktivitas serta gaji yang mumpuni.

Bos Hotel Sahid Ingatkan Investor dalam Berinvestasi Jangan Ikut-ikutan Tren Sesaat
| Sabtu, 22 November 2025 | 07:00 WIB

Bos Hotel Sahid Ingatkan Investor dalam Berinvestasi Jangan Ikut-ikutan Tren Sesaat

Dana yang ia miliki sebagian besar kembali ia putar untuk memperkuat modal usaha, ekspansi di berbagai unit bisnis yang ia kelola. 

Setelah Izinnya Dicabut, Kini P2P Lending Crowde Digugat Bank Mandiri Rp 730 Miliar
| Sabtu, 22 November 2025 | 06:38 WIB

Setelah Izinnya Dicabut, Kini P2P Lending Crowde Digugat Bank Mandiri Rp 730 Miliar

Gugatan ini bukan kali pertama dilayangkan Bank Mandiri. 1 Agustus lalu, bank dengan logo pita emas ini juga mengajukan gugatan serupa.

INDEKS BERITA

Terpopuler