KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sampai minggu kedua Januari 2024 ini, nilai tukar rupiah bergerak sideways dan jika dibandingkan dengan penutupan akhir tahun lalu, rupiah cenderung melemah terbatas sebesar 1% ke dalam rentang Rp 15.500 hingga Rp 15.600 per dolar AS. Perubahan pandangan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau yang lebih dikenal dengan The Fed yang menjadi lebih dovish pada Desember 2023 sedikit mendapatkan tantangan dari perkembangan tingkat inflasi AS yang pada akhir tahun 2023 dilaporkan lebih tinggi dari yang diantisipasi.
Inflasi umum di AS meningkat dari sebelumnya 3,1% secara year-on-year (yoy) pada November 2023 menjadi 3,4% yoy pada Desember 2023. Angka tersebut di atas ekspektasi pasar yang sebesar 3,2% yoy. Realisasi inflasi yang melebihi ekspektasi tersebut didorong oleh harga energi yang meski sudah dalam tren menurun, namun penurunannya cenderung melambat dikarenakan meningkatnya ketegangan konflik di Timur Tengah, terutama di Laut Merah yang mengganggu laju perdagangan internasional.
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? MasukBerlangganan
Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan
Kontan Digital Premium Access
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Rp 120.000
Berlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.