ILUSTRASI. Pekerja melakukan perawatan pesawat Garuda Indonesia di fasilitas PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI) di Cengkareng, Tangerang, Banten, Selasa (26/3/2024). PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) dan Citilink menyediakan 1,4 juta tempat duduk dan 170 extra flight untuk musim mudik lebaran 2024. GIAA memperkirakan akan terjadi kenaikan jumlah penumpang sebanyak 18% dari tahun lalu. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/26/03/2024
Reporter: Amalia Nur Fitri, Muhamad Aghasy Putra | Editor: Havid Vebri
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri penerbangan terpukul pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (US$). Sebab, hampir seluruh biaya operasional, seperti sewa pesawat, perawatan, suku cadang, dan asuransi, dibayar dalam mata uang dolar AS.
Belum lagi pelemahan rupiah juga berpotensi mengerek naik biaya bahan bakar avtur.
Mengutip Bloomberg pada perdagangan Jumat (21/6), nilai tukar rupiah ditutup melemah ke level Rp 16.430/US$.
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? Masuk
Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.