Rupiah Melemah, Harga Bahan Baku Terkerek, Margin Para Pebisnis Menyusut

Kamis, 13 Oktober 2022 | 06:06 WIB
Rupiah Melemah, Harga Bahan Baku Terkerek, Margin Para Pebisnis Menyusut
[ILUSTRASI. Petugas teller menghitung uang pecahan Rp100.000,- di salah satu bank di Jakarta,Rabu (5/10/2022). /pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/05/10/2022.]
Reporter: Venny Suryanto, Arfyana Citra Rahayu, Nurtiandriyani Simamora, Vina Elvira | Editor: Sandy Baskoro

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengusaha ikut merasakan efek pelemahan rupiah. Posisi rupiah sudah menyentuh level Rp 15.300 per dollar AS, atau tergerus 8% selama setahun terakhir.

Ketua Bidang Perdagangan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Benny Soetrisno menyatakan, pelemahan rupiah dapat menekan margin sejumlah industri manufaktur. Untuk beberapa kasus, biaya produksi ikut meningkat seiring kondisi tersebut. Kondisi ini khususnya terjadi pada industri manufaktur yang masih membayar bahan baku menggunakan dollar AS, dan menjual produknya di dalam negeri dengan mata uang rupiah.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.

Berlangganan

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Bagikan

Berita Terbaru

Dikabarkan Teken Kontrak US$ 1 Miliar dengan PTRO, Begini Kata Dirut INCO
| Kamis, 09 Januari 2025 | 21:36 WIB

Dikabarkan Teken Kontrak US$ 1 Miliar dengan PTRO, Begini Kata Dirut INCO

Harga saham PT Petrosea Tbk (PTRO) terus melaju setelah menggelar stock split dengan rasio 1:10 pada awal Januari 2025.

Harga Saham BUMI Longsor Seiring Aksi Jual Chengdong Investment dan Blackrock Inc
| Kamis, 09 Januari 2025 | 17:00 WIB

Harga Saham BUMI Longsor Seiring Aksi Jual Chengdong Investment dan Blackrock Inc

Sepanjang Desember 2024 hingga awal Januari 2025, kepemilikan Chengdong atas saham BUMI telah berkurang 600 juta saham.​

Tutup Satu Unit Bisnis Luar Negeri, Sentimen Positif MYOR Lebih Banyak dari Domestik
| Kamis, 09 Januari 2025 | 09:14 WIB

Tutup Satu Unit Bisnis Luar Negeri, Sentimen Positif MYOR Lebih Banyak dari Domestik

Tren konsumen yang lebih banyak makan di rumah seharusnya terus menguntungkan produsen FMCG makanan dan minuman seperti MYOR.​

Lelang Perdana SUN Sepi Peminat
| Kamis, 09 Januari 2025 | 09:06 WIB

Lelang Perdana SUN Sepi Peminat

Pemerintah hanya memenangkan Rp 26,2 triliun, di bawah target indikatif Rp 28 triliun dalam lelang SUN perdana 2025.

Goncangan Melanda Industri Keuangan, BBCA Masih Kuat Bertahan
| Kamis, 09 Januari 2025 | 08:45 WIB

Goncangan Melanda Industri Keuangan, BBCA Masih Kuat Bertahan

Ada peluang melirik BBCA saat kondisi likuiditas ketat. Penurunan harga saham justru menjadi kesempatan membeli saham itu saat harga murah. 

DHE SDA Ditahan Minimal Satu Tahun
| Kamis, 09 Januari 2025 | 08:35 WIB

DHE SDA Ditahan Minimal Satu Tahun

Pemerintah akan segera menerbitkan aturan baru ketentuan DHE SDA yang akan mengatur holding period lebih lama

Memperluas Sumber Investasi selain Tiongkok
| Kamis, 09 Januari 2025 | 08:27 WIB

Memperluas Sumber Investasi selain Tiongkok

Pemerintah Indonesia perlu melakukan diversifikasi negeri asal investor agar tidak bergantung pada China

Hati-Hati, Hari Ini IHSG Rawan Melanjutkan Koreksi
| Kamis, 09 Januari 2025 | 08:14 WIB

Hati-Hati, Hari Ini IHSG Rawan Melanjutkan Koreksi

Presiden terpilih Amerika, Donald Trump berencana menaikkan sanksi tarif hingga 100% untuk anggota BRICS

Mimpi Piala Dunia
| Kamis, 09 Januari 2025 | 08:05 WIB

Mimpi Piala Dunia

Pemilihan pelatih asing dan pemain naturalisasi adalah kebijakan pragmatis jangka pendek bagi Timnas Indonesia.

Harga Batubara Melandai, Prospek Emiten Lunglai
| Kamis, 09 Januari 2025 | 07:44 WIB

Harga Batubara Melandai, Prospek Emiten Lunglai

Harga batubara global masih dalam tren menurun pada pekan kedua Januari 2025. Simak dampaknya ke emiten batubara.

INDEKS BERITA

Terpopuler