Rupiah Tengah Diimpit Ketidakpastian

Rabu, 15 Juni 2022 | 04:15 WIB
Rupiah Tengah Diimpit Ketidakpastian
[]
Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sentimen eksternal masih menguntungkan dollar Amerika Serikat (AS). Para analis memperkirakan, pelemahan rupiah masih akan terjadi pada hari ini (15/6). 

Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Putri menjelaskan, saat ini kekhawatiran para pelaku pasar tengah meningkat seiring laju inflasi AS Mei yang mencapai 8,6%. Ini merupakan level tertinggi sejak 1981. 

Konsensus analis pun memperkirakan The Fed akan menaikkan suku bunga acuan 75 bps. Padahal, semula pelaku pasar memperkirakan kenaikan bunga cuma 50 bps. "Ketidakpastian ini menimbulkan gejolak pasar dan berujung pada capital outflow. Investor memilih memegang dollar AS," jelas Reny. 

Baca Juga: Rupiah Melemah ke Rp 14.699 per Dolar AS Mendekati Jadwal Rapat The Fed

Dari dalam negeri, Reny menyebut, pemerintah akan merilis data neraca perdagangan yang diperkirakan surplus US$ 5 miliar didorong permintaan ekspor yang tinggi. Meski begitu, sentimen ini sepertinya tidak mampu membendung pelemahan rupiah.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim juga sepakat menyebut, pelemahan rupiah masih bisa berlanjut sampai keputusan The Fed keluar pada pekan ini. 

Ibrahim memperkirakan, hari ini rupiah masih melemah dan bergerak dengan kisaran Rp 14.680-Rp 14.730. Reny juga memprediksi rupiah masih akan turun bergerak antara Rp 14.635-Rp 14.720. 

Selasa (14/6), kurs spot rupiah turun 0,12% ke Rp 14.699 per dolar AS. Kurs referensi Jisdor BI turun 0,38% jadi Rp 14.729. 

Baca Juga: Pelemahan Rupiah Terhadap Dolar AS Bisa Kerek Inflasi Lebih Tinggi

Bagikan

Berita Terbaru

Rupiah diproyeksi Masih Tertekan pada Kamis (10/12)
| Kamis, 11 Desember 2025 | 06:00 WIB

Rupiah diproyeksi Masih Tertekan pada Kamis (10/12)

Nilai tukar rupiah di pasar spot melemah 0,07% secara harian ke level Rp 16.688 per dolar AS pada Rabu (10/12/)

Perlu Aturan Upah Yang Berkelanjutan
| Kamis, 11 Desember 2025 | 05:35 WIB

Perlu Aturan Upah Yang Berkelanjutan

Aturan penentuan upah  minimum provinsi (UMP) harus sudah mengikuti keputusan dari Mahkamah Konstitusi (MK).

Lahan Pertanian 40.000 Hektare Terdampak Bencana
| Kamis, 11 Desember 2025 | 05:35 WIB

Lahan Pertanian 40.000 Hektare Terdampak Bencana

Dari jumlah tersebut yang tidak bisa mengalami panen adalah seluas hingga 5.000 hektare di tiga provinsi terdampak.

Kuota Impor BBM SPBU Swasta Bisa Tetap
| Kamis, 11 Desember 2025 | 05:20 WIB

Kuota Impor BBM SPBU Swasta Bisa Tetap

Kementerian ESDM kini tengah membahas terkait beberapa opsi untuk pengadaan BBM tahun depan termasuk untuk SPBU swasta.

Dana Rehabilitasi Bencana Sumatra Bisa Lebih Besar
| Kamis, 11 Desember 2025 | 05:10 WIB

Dana Rehabilitasi Bencana Sumatra Bisa Lebih Besar

Hitungan awal untuk dana rehabilitasi bencana Sumatra yang terjadi di tiga provinsi adalah lebih dari Rp 50 triliun.

PTLU Ombilin Bisa Jadi Alternatif PLTU Cirebon
| Kamis, 11 Desember 2025 | 05:00 WIB

PTLU Ombilin Bisa Jadi Alternatif PLTU Cirebon

Pemerintah tengah mencari PLTU pengganti PTLU Cirebon-1 yang tidak jadi pensiun lantaran masih dianggap sumber energi krusial.

Mitos Kesetaraan dalam Alokasi IPO
| Kamis, 11 Desember 2025 | 04:59 WIB

Mitos Kesetaraan dalam Alokasi IPO

Keadilan di pasar tak lahir dari sekedar siapa mendapat berapa, melainkan dari bagaimana peran, beban dan daya tahan ditempatkan proporsional.

Bisnis Asuransi Kesehatan Terancam Sepi
| Kamis, 11 Desember 2025 | 04:50 WIB

Bisnis Asuransi Kesehatan Terancam Sepi

Dengan tingginya inflasi medis hingga ancaman fraud, sejumlah perusahaan memilih hengkang dari bisnis asuransi kesehatan.

IHSG Balik ke 8.700, Intip Prediksi Untuk Hari Ini (11/12)
| Kamis, 11 Desember 2025 | 04:45 WIB

IHSG Balik ke 8.700, Intip Prediksi Untuk Hari Ini (11/12)

IHSG mengakumulasi kenaikan 1,04% dalam sepekan terakhir. Sedangkan sejak awal tahun, IHSG menguat 22,90%.

Dapat Jatah PMN Rp 6,68 Triliun, SMF Siap Genjot Pembiayaan KPR FLPP
| Kamis, 11 Desember 2025 | 04:15 WIB

Dapat Jatah PMN Rp 6,68 Triliun, SMF Siap Genjot Pembiayaan KPR FLPP

PMN dapat meningkatkan kontribusi terhadap sektor perumahan dengan mengalirkan dana dari pasar modal. 

INDEKS BERITA

Terpopuler