Saat Tertekan Kenaikan Yield Treasury, Emas Terjaga Permintaan terhadap Safe Haven

Selasa, 19 Oktober 2021 | 08:08 WIB
Saat Tertekan Kenaikan Yield Treasury, Emas Terjaga Permintaan terhadap Safe Haven
[ILUSTRASI. FILE PHOTO: Emas batangan terpajang di kantor pusat GoldSilver di Singapura, 19 Juni 2017. REUTERS/Edgar Su]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - BENGALUR. Harga emas, Senin (18/10), menguat dalam kisaran yang tipis terangkat oleh sentimen risk-off di pasar ekuitas. Namun harga emas batangan masih tertekan oleh kenaikan imbal hasil treasury Amerika Serikat (AS).

Harga emas di pasar spot menguat 0,2% menjadi US$ 1.770,30 per ons pada Senin pukul 21.33 WIB. Sementara kontrak berjangka emas di waktu yang sama naik 0,1% menjadi US$ 1.770,30.

“Kami juga melihat penghindaran risiko di pasar dan dolar tidak mendapat dukungan seperti biasanya. Ini yang mungkin menjaga emas untuk saat ini,” kata Craig Erlam, analis di OANDA.

Baca Juga: Yield US Treasury naik ke level tertinggi sejak Juni, harga emas terjerembap

Namun, “Jika imbal hasil terus meningkat, emas akan menghadapi hambatan yang signifikan. Kecuali, pasar mulai menimbang kabar buruk ekonomi dan pasar saham, yang mungkin merupakan langkah rasional berikutnya jika pembuat kebijakan bersikeras untuk melakukan pengetatan meskipun pemulihan tetap lamban dan besarnya risiko penurunan.”

Sentimen di pasar keuangan yang lebih luas tetap lemah karena pertumbuhan ekonomi di China yang melambat. Sementara lonjakan harga minyak yang tak kunjung berhenti memicu kekhawatiran tentang peningkatan inflasi.

Imbal hasil treasury berjangka 10 tahun yang menjadi acuan, meningkat karena investor meningkatkan taruhan kenaikan suku bunga. Sementara indeks dolar tetap stabil.

Baca Juga: Harga emas spot turun ke US$1.762,8, tertekan yield US Treasury dan dolar AS

Kendati kerap dipandang sebagai alat lindung nilai terhadap laju inflasi, emas tetap harus bersaing dengan dolar AS untuk status safe-haven dan pengurangan stimulus bank sentral serta kenaikan suku bunga yang mendorong kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah, membebani emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

Pelaku pasar semakin mengharapkan Federal Reserve AS untuk mulai mengurangi pembelian aset segera setelah data menunjukkan peningkatan yang solid dalam harga konsumen AS.

"Jika The Fed mempercepat agenda pengetatan kebijakannya, memperkuat dolar di sepanjang jalan, itu akan melemahkan lantai di bawah emas," kata Han Tan, kepala analis pasar di Exinity.

Harga perak di pasar spot turun 0,2% menjadi US$ 23,23 per ons, platinum turun 1,6% menjadi US$ 1.038,14, dan paladium turun 2,7% menjadi US$ 2.017,18, yang merupakan terendah dalam lebih dari seminggu.

Selanjutnya: Harga minyak lanjut menguat, dibayangi ancaman krisis energi

 

Bagikan

Berita Terbaru

Adu Balap Kinerja GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) dan Bukalapak.com (BUKA)
| Minggu, 03 Agustus 2025 | 13:00 WIB

Adu Balap Kinerja GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) dan Bukalapak.com (BUKA)

BUKA telah melaporkan kinerja semester I-2025 dengan perolehan laba bersih Rp 464,45 miliar dari sebelumnya rugi bersih Rp 751,90 miliar.

Membedah Dampak Kehadiran IMIP terhadap Ekonomi Masyarakat Bahodopi dan Morowali
| Minggu, 03 Agustus 2025 | 11:12 WIB

Membedah Dampak Kehadiran IMIP terhadap Ekonomi Masyarakat Bahodopi dan Morowali

Kawasan Industri PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) mengubah Bahodopi menjadi wilayah yang tak pernah tidur.

Profit 25,30% Setahun, Belum Ada Update Harga Emas Antam Hari Ini (3 Agustus 2025)
| Minggu, 03 Agustus 2025 | 09:50 WIB

Profit 25,30% Setahun, Belum Ada Update Harga Emas Antam Hari Ini (3 Agustus 2025)

Harga emas batangan Antam 24 hari ini masih sesuai update 2 Agustus 2025 di Logammulia.com Rp 1.948.000 per gram, buyback Rp 1.793.000 per gram.

Program Serampangan
| Minggu, 03 Agustus 2025 | 06:15 WIB

Program Serampangan

Menjelang akhir Juli 2025, jutaan warga di Jember dan Banyuwangi, Jawa Timur dibuat sengsara akibat kelangkaan bahan bakar minyak (BBM).

Lika-liku Usaha KAI Meniti Impian Transportasi Hijau
| Minggu, 03 Agustus 2025 | 05:50 WIB

Lika-liku Usaha KAI Meniti Impian Transportasi Hijau

Dari sisi lingkungan, KAI secara bertahap menurunkan jejak karbon meski jalan masih panjang. Namun KAI masih punya pekerjaan rumah, apa saja ?

Bisnis Studio Estetik Beromzet Fantastik
| Minggu, 03 Agustus 2025 | 05:35 WIB

Bisnis Studio Estetik Beromzet Fantastik

Kebutuhan promosi konten di sosial media makin berkembang. Usaha studio pun jadi peluang menjanjikan. Seperti apa bisnisnya?

 
Nasib LCGC Saat Mobil Listrik Murah Makin Bergairah
| Minggu, 03 Agustus 2025 | 05:10 WIB

Nasib LCGC Saat Mobil Listrik Murah Makin Bergairah

Kehadiran BYD Atto 1 bukan hanya menggoyang pasar mobil listrik, tetapi juga mengancam eksistensi pasar mobil low cost green car (LCGC).

 
Ada Unsur Spekulasi, BEI Suspensi Dua Emiten Ini
| Minggu, 03 Agustus 2025 | 04:50 WIB

Ada Unsur Spekulasi, BEI Suspensi Dua Emiten Ini

Pergerakan harga BUVA seperti tengah mengejar ketertinggalan kenaikan, dengan memanfaatkan sentimen dari aksi beli Hapsoro.

Daya Beli Masyarakat Lesu dan Ekonomi Buruk Bikin Sido Muncul (SIDO) Masuk Angin
| Minggu, 03 Agustus 2025 | 04:45 WIB

Daya Beli Masyarakat Lesu dan Ekonomi Buruk Bikin Sido Muncul (SIDO) Masuk Angin

Penurunan tersebut dikarenakan pelemahan konsumsi rumah tangga serta kondisi makroekonomi yang kurang baik selama semester pertama 2025,

Siap-Siap, BEI Akan Buka Kode Domisili Investor Bulan Depan
| Minggu, 03 Agustus 2025 | 04:41 WIB

Siap-Siap, BEI Akan Buka Kode Domisili Investor Bulan Depan

Pembukaan kode domisili investor merupakan bagian dari peningkatan likuiditas pasar. Kode domisili investor akan dilakukan secara tidak real time

INDEKS BERITA

Terpopuler