KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa saham sedunia akan menghadapi masa penuh tantangan di awal tahun depan. Pengetatan moneter dan konflik geopolitik yang belum menunjukkan tanda-tanda berakhir, bakal menyurutkan selera risiko.
Global Chief Investment Officer Credit Suisse, Michael Strobaek dalam laporan risetnya, memaparkan, bursa saham Asia di luar Jepang akan mengalami tekanan sepanjang tahun ini. Penekan pertama adalah kebijakan zero Covid-19 yang diterapkan China. Kedua, pertumbuhan ekonomi global yang melambat. Ketiga, penguatan nilai tukar dollar Amerika Serikat (AS).
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.
Sudah berlangganan? MasukBerlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.
Kontan Digital Premium Access
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Rp 120.000
Business Insight
Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan