Berita Saham

Saham Emiten Batubara Masih Tetap Mempesona

Jumat, 15 Juli 2022 | 21:30 WIB
Saham Emiten Batubara Masih Tetap Mempesona

ILUSTRASI. Alat berat beroperasi pada?tambang batubara milik PT Bukit Asam Tbk (PTBA).

Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga batubara masih membara. Mengutip Bloomberg, harga batubara ICE Newcastle untuk kontrak September 2022 berada di level US$ 399,25 per metrik ton (MT) pada perdagangan Kamis (14/7). Level ini sudah melesat 227,25% dari harga batubara pada akhir 2021.

Analis Sucor Sekuritas Andreas Yordan Tarigan menilai, harga batubara masih akan kuat sampai akhir tahun ini, setidaknya di level US$ 300 per ton. Penyebabnya, boikot beberapa negara termasuk Inggris, Korea Selatan, dan Jepang terhadap produk batubara Rusia.

Negara-negara itu sebelumnya mengimpor hingga 100 juta ton batubara dari Rusia. Di sisi lain, negara produsen seperti Australia, Indonesia, dan Kolombia terkendala menaikkan produksi. “Oleh karena itu, kami memperkirakan suplai yang ketat terus berlanjut,” terang Andreas, Jumat (15/7).

Panasnya harga batubara dipercaya masih dapat mendongkrak harga jual rata-rata alias average selling price (ASP), pendapatan, dan laba emiten batubara. Karena itu, analis melihat potensi upside harga saham batubara.

Potensi upside

Salah satu emiten tambang batubara yang direkomendasikan Andreas adalah  PT Harum Energy Tbk (HRUM), dengan target harga Rp 3.400. Menurut Andreas, HRUM merupakan perusahaan yang memimpin harga batubara termal. Harga batubara yang tinggi ini tentu akan mendorong pertumbuhan ASP Harum.

HRUM juga akan menaikkan produksinya di tambang Mahakam Sumber Jaya (MSJ) Blok D yang mempunyai batubara dengan kalori tinggi. Peningkatan campuran nilai kalori, menyebabkan pertumbuhan ASP yang signifikan bagi HRUM. “Di sisi lain, HRUM baru saja memulai produksi smelter nikel Infei Metal Industry (IMI) di tahun ini, dan bersiap memulai produksi di tambang nikel PT Position (POS) di tahun depan,” terang Andreas.

Analis Panin Sekuritas Felix Darmawan, saat ini tetap optimistis terhadap saham-saham batubara. Ada potensi upside seiring ekspektasi pemulihan produksi yang sempat terganggu cuaca di awal tahun.

Felix menyematkan rating overweight untuk sektor batubara. Saham pilihan utamanya yakni ADRO dengan target harga Rp 3.400. Dia juga merekomendasikan beli saham PTBA dengan target harga Rp 4.600 dan ITMG dengan terget harga Rp 40.000, naik dari sebelumnya Rp 32.500.

Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Juan Harahap juga mempertahankan rating overweight di sektor batubara. Juan menjadikan ADRO sebagai pilihan utama, seiring proyeksi lonjakan laba bersih dan diversifikasi bisnis non-batubara.

Juan merekomendasikan beli saham ADRO dengan target harga Rp 3.850 dan ITMG Rp 39.400. Sementara untuk PTBA, trading buy dengan target harga Rp 4.500.

Namun Andreas mengingatkan, resesi global dan turunnya permintaan akibat ledakan kembali Covid-19, menghantam batubara. Bhakan Panin Sekuritas berekspektasi permintaan batubara akan menurun dalam jangka menengah, 2-4 tahun seiring penggunaan energi baru terbarukan atau biasa disingkat dengan EBT.    

Terbaru
IHSG
7.087,32
1.11%
-79,50
LQ45
920,31
1.62%
-15,20
USD/IDR
16.177
-0,39
EMAS
1.347.000
0,15%
Terpopuler