Saham Hijau Menarik Bagi Investor Jangka Panjang

Senin, 25 Juli 2022 | 07:00 WIB
Saham Hijau Menarik Bagi Investor Jangka Panjang
[]
Reporter: Yuliana Hema | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID -

JAKARTA. Indeks berbasis Environmental, Social and Governance (ESG) dalam negeri melaju lebih tinggi dibandingkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan Indeks LQ45. Per Jumat (24/7), indeks ESG Sector Leaders IDX KEHATI sudah naik 5,53%. Kemudian, ada indeks ESG Quality 45 IDX KEHATI yang melaju 5,07%.

Tak hanya kedua indeks itu, ada indeks IDX ESG Leaders yang merangkak naik 2,23% secara year to date (ytd) di posisi 139,12. Memang laju indeks ini tidak sekencang kedua indeks lainnya dan IHSG yang sudah tumbuh 4,64% ke level 6.886,96.

Analis Investindo Nusantara Sekuritas, Pandhu Dewanto mencermati pergerakan indeks berbasis hijau itu didorong oleh faktor peralihan minat sebagian investor untuk berinvestasi ke perusahaan yang menerapkan ESG.

"Hal ini juga mendasari keyakinan kami bahwa untuk jangka panjang prospek saham-saham berbasis ESG akan cenderung lebih baik," kata Pandhu, Minggu (24/7).

Namun, Pandhu menilai kenaikan indeks ESG Sector Leaders IDX KEHATI dan ESG Quality 45 IDX KEHATI disebabkan adanya rebalancing pada Juli ini, pasca keluarnya saham ACES, ASSA, PPRO, dan LSIP dari daftar indeks yang menekan indeks dari daftar konstituen.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus menilai, selain meningkatnya kesadaran akan ESG, prospek saham-saham hijau ini secara jangka panjang masih cukup baik. Apalagi, ada dukungan dari pemerintah dan pendanaan lebih mudah.

Indeks berbasis ESG bisa outperformed menunjukkan bahwa minat terhadap ESG terus meningkat. Namun hingga akhir tahun, dia melihat,  saham energi berbasis fosil masih akan masih lebih menarik karena terpacu kenaikan harga komoditas. "Kami melihat ESG juga menarik, namun secara jangka panjang," imbuhnya.

Dari beberapa saham berbasis ESG,  Nico berpendapat saham ERAA masih layak dikoleksi dengan target harga Rp 820. Selain itu ada juga saham JSMR dengan target harga Rp 5.109.

Sementara, Pandhu menilai saham ASSA masih cukup menarik dengan target harga Rp 2.350 dengan sokongan bisnis Anteraja. Saham lain yang menarik adalah SCMA dengan target harga Rp 300. Pandhu juga menyebut ACES cukup menarik, namun dia menyarankan investor tidak perlu terburu-buru untuk koleksi karena harganya masih terkoreksi.

 

Bagikan

Berita Terbaru

Klaim Purbaya Tak Terbukti, Korporasi Tahan Ekspansi, Rupiah Anjlok 7 Hari Beruntun
| Rabu, 24 Desember 2025 | 09:13 WIB

Klaim Purbaya Tak Terbukti, Korporasi Tahan Ekspansi, Rupiah Anjlok 7 Hari Beruntun

Korporasi masih wait and see dan mereka mash punya simpanan internal atau dana internal. Rumah tangga juga menahan diri mengambl kredit konsumsi.

Pasca Rights Issue Saham PANI Malah Longsor ke Fase Downtrend, Masih Layak Dilirik?
| Rabu, 24 Desember 2025 | 08:46 WIB

Pasca Rights Issue Saham PANI Malah Longsor ke Fase Downtrend, Masih Layak Dilirik?

Meningkatnya porsi saham publik pasca-rights issue membuka lebar peluang PANI untuk masuk ke indeks global bergengsi seperti MSCI.

Mengejar Dividen Saham BMRI dan BBRI: Peluang Cuan atau Sekadar Jebakan?
| Rabu, 24 Desember 2025 | 08:28 WIB

Mengejar Dividen Saham BMRI dan BBRI: Peluang Cuan atau Sekadar Jebakan?

Analisis mendalam prospek saham BMRI dan BBRI di tengah pembagian dividen. Prediksi penguatan di 2026 didukung fundamental solid.

Tahun Depan Harga Komoditas Energi Diramal Masih Sideways
| Rabu, 24 Desember 2025 | 08:25 WIB

Tahun Depan Harga Komoditas Energi Diramal Masih Sideways

Memasuki tahun 2026, pasar energi diprediksi akan berada dalam fase moderasi dan stabilisasi, harga minyak mentah cenderung tetap sideways.

Rupiah Nyungsep dan Bayang-Bayang Profit Taking, Berikut Rekomendasi Saham Hari Ini
| Rabu, 24 Desember 2025 | 08:20 WIB

Rupiah Nyungsep dan Bayang-Bayang Profit Taking, Berikut Rekomendasi Saham Hari Ini

Risiko lanjutan aksi profit taking masih membayangi pergerakan indeks. Ditambah kurs rupiah melemah, menjebol level Rp 16.700 sejak pekan lalu. ​

IHSG Berpeluang Melemah Jelang Libur Natal
| Rabu, 24 Desember 2025 | 08:15 WIB

IHSG Berpeluang Melemah Jelang Libur Natal

Pemicu pelemahan IHSG adalah tekanan pada saham-saham berkapitalisasi pasar besar dan aksi ambil untung (profit taking) investor.

SSIA Bisa Lebih Stabil Tahun Depan
| Rabu, 24 Desember 2025 | 08:10 WIB

SSIA Bisa Lebih Stabil Tahun Depan

Ruang pemulihan kinerja PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) mulai terbuka, ditopang pengakuan awal penjualan lahan Subang Smartpolitan, 

Peta Bank Syariah 2026 Berubah, Cek Rekomendasi Saham BRIS & BTPS Pasca Hadirnya BSN
| Rabu, 24 Desember 2025 | 07:59 WIB

Peta Bank Syariah 2026 Berubah, Cek Rekomendasi Saham BRIS & BTPS Pasca Hadirnya BSN

Bank Syariah Nasional langsung merangsek ke posisi dua dari sisi aset dan membawa DNA pembiayaan properti.

Pesta Pora Asing di Saham BUMI, Blackrock hingga Vanguard Ramai-Ramai Serok Barang
| Rabu, 24 Desember 2025 | 07:34 WIB

Pesta Pora Asing di Saham BUMI, Blackrock hingga Vanguard Ramai-Ramai Serok Barang

Investor institusi global seperti Blackrock dan Vanguard mengakumulasi saham BUMI. Simak rekomendasi analis dan target harga terbarunya.

Sederet Tantangan Industri Manufaktur pada 2026
| Rabu, 24 Desember 2025 | 07:20 WIB

Sederet Tantangan Industri Manufaktur pada 2026

Kadin melihat sektor manufaktur tetap menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia pada tahun 2026,

INDEKS BERITA

Terpopuler