Sahid (SHID) Merambah Hingga ke Uzbekistan

Sabtu, 29 Juni 2019 | 06:36 WIB
Sahid (SHID) Merambah Hingga ke Uzbekistan
[]
Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Hotel Sahid Jaya Internasional Tbk (SHID) mulai memperluas bisnis perhotelan ke luar negeri. Pada tahun ini, SHID menjamah Uzbekistan sebagai tujuan ekspansi. Tak main-main, mereka langsung menargetkan untuk mengoperasikan tiga hotel di dua kota, yakni Bukhara dan Samarkand.

Satu di antaranya malah merupakan hotel bintang 4 yang dimiliki bersama mitra bisnis, sedangkan dua hotel lainnya hanya melaksanakan pengelolaan, yang meliputi hotel bintang 4 dan bintang 3. Mulai kuartal ketiga tahun ini, SHID mulai mengoperasikan dua hotel tersebut.

Direktur Utama PT Hotel Sahid Jaya Internasional Tbk, Hariyadi Sukamdani, menjelaskan bahwa manajemen sudah menghitung potensi pasar Uzbekistan. Kelak, SHID akan membangun total 300 kamar di Imam Bukhori Mausoleum, Samarkand. Untuk tahap pertama, mereka akan membangun 100 kamar yang diperkirakan selesai pada 2020.

"Kami akan konsentrasi di Uzbekistan. Kalau investasinya rahasia dapur, karena kami belum disclose. Kami tidak mayoritas karena risikonya cukup besar di negara lain," ujar dia di Jakarta, Jumat (28/6).

Manajemen SHID memberikan gambaran, investasi untuk pembangunan satu kamar hotel bintang 4 akan menyedot dana berkisar Rp 800 juta hingga Rp 1 miliar. Ini berarti di tahap pertama Hotel Sahid Jaya bersama mitranya akan menggelontorkan dana berkisar Rp 80 miliar hingga Rp 100 miliar.

Selain itu, SHID sedang berharap untuk bisa mengoperasikan hotel di Kuala Lumpur (Malaysia) dan Mekkah (Arab Saudi). Sejauh ini, manajemen masih melakukan penjajakan dengan beberapa pihak.

Hariyadi mengemukakan, ekspansi ke luar negeri diutamakan menggandeng mitra lokal untuk meminimalkan risiko. Pasalnya, investasi membuka hotel di luar negeri membutuhkan dana besar dan dalam tempo jangka panjang. Yang jelas, saat ini negara dengan tingkat kunjungan wisatawan Indonesia tinggi masih menjadi tujuan ekspansi Hotel Sahid Jaya.

Selain ekspansi luar negeri, manajemen SHID terus menambah jumlah hotel milik mereka di pasar domestik. Pada semester pertama tahun ini, SHID sudah membuka dua hotel baru yang terletak di Serpong (Banten) dan Bandung (Jawa Barat). Di semester kedua, SHID juga berencana menambah setidaknya dua hotel lagi.

Dengan ekspansi itu, kelak SHID mengelola minimal 30 hotel hingga akhir 2019. Saat ini setidaknya 28 hotel berada di bawah kendali SHID. Manajemen menargetkan pendapatan dan laba bersih pada tahun ini tumbuh masing-masing sebesar 20% dan 3,5%.

Bagikan

Berita Terbaru

Ekonomi Tak Pasti, Kolektor Barang Mewah Berhati-hati
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 08:00 WIB

Ekonomi Tak Pasti, Kolektor Barang Mewah Berhati-hati

Kondisi ekonomi global yang tak pasti serta suku bunga tinggi menekan industri barang mewah di tahun 2025

Berhentilah Menebang Masa Depan
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 07:10 WIB

Berhentilah Menebang Masa Depan

Bencana  banjir dan longsor di tiga provinsi Sumatra jadi momentum reformasi kebijakan perizinan dan tata ruang Indonesia.​

Jangan Jadi Tradisi
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 07:00 WIB

Jangan Jadi Tradisi

Lonjakan harga-harga komoditas pangan menjelang Nataru ataupun saat puasa dan Lebaran harus disikapi serius pemerintah lewat kebijakan.

Bos Martina Berto (MBTO) Memilih Investasi Berhorizon Menengah hingga Panjang
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 06:55 WIB

Bos Martina Berto (MBTO) Memilih Investasi Berhorizon Menengah hingga Panjang

Direktur Utama PT Martina Berto Tbk (MBTO), Bryan David Emil, memilih aset berjangka menengah panjang dalam portofolio investasinya.

Multifinance Kejar Pembiayaan Mobil
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 06:50 WIB

Multifinance Kejar Pembiayaan Mobil

Pemangkasan target penjualan mobil baru oleh Gaikindo menjadi 780.000 unit menegaskan tekanan pada industri otomotif belum mereda.

Daya Beli Pulih, Kredit Masih Tertahan
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 06:48 WIB

Daya Beli Pulih, Kredit Masih Tertahan

Pemulihan daya beli masyarakat mulai terlihat di Oktober 2025, namun belum merata. Kredit rumahtangga jadi penopang utama pertumbuhan kredit OJK.

Rupiah Pekan Ini Terangkat Pelemahan Dolar
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 06:30 WIB

Rupiah Pekan Ini Terangkat Pelemahan Dolar

Mengutip Bloomberg, rupiah di pasar spot menguat 0,18% secara harian ke Rp 16.646 per dolar AS pada Jumat (12/12).

Sinergi Multi (SMLE) Bersiap Mengekspor Minyak Nilam
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 05:20 WIB

Sinergi Multi (SMLE) Bersiap Mengekspor Minyak Nilam

SMLE memperkuat bisnis nilam sebagai salah satu komoditas strategis di Indonesia dengan fokus pada kategori wewangian (fragrance & flavors).

Siasat Tigaraksa Satria (TGKA) Pulihkan Kinerja di 2026
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 04:20 WIB

Siasat Tigaraksa Satria (TGKA) Pulihkan Kinerja di 2026

TGKA mengupayakan sejumlah langkah efisiensi dan perbaikan proses kerja. Hal ini bertujuan agar laba bersih tahun 2025 tidak turun signifikan.

Dirut Emiten Afiliasi Haji Isam Mengundurkan Diri, Ada Apa?
| Jumat, 12 Desember 2025 | 10:59 WIB

Dirut Emiten Afiliasi Haji Isam Mengundurkan Diri, Ada Apa?

Bila terjadi kekosongan anggota direksi sehingga jumlahnya kurang dari dua orang, RUPS wajib diselenggarakan paling lambat 90 hari kalender

INDEKS BERITA

Terpopuler