KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sifat orang Indonesia cepat kagum dan cepat lupa. Joko Widodo (Jokowi) sebagai contoh valid. Setelah Jokowi perhatian beralih, seperti ke Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Dan kini Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, melalui cara koboi.
Tanggal 8 Oktober kemarin tepat sebulan Purbaya menjabat. Data ekonomi yang muncul, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) September 2025 turun ke level 115, dari bulan sebelumnya di 117,2. IKK ini terendah sejak Mei 2022. Posisi terendah terakhir sebelum September 2025 di April 2022 mencapai 113,1.
Indeks Keyakinan CEO Indonesia atau Indonesia CEO Confidence Index (ICCI) Kontan di kuartal III-2025 juga mencapai level terendah setelah Covid 19, yakni di 3,01. "Lemahnya keyakinan konsumen terlihat dari meningkatnya ketegangan sosial seperti unjuk rasa di periode tersebut," kilah Purbaya. Padahal puncak demo terjadi di akhir Agustus. Awal September hanya riak kecil.
Justru pasar menyoroti kebijakan koboi pemerintah. Dikutip dari Kompas.com 20 September 2025, Purbaya mengungkap, rencana pemerintah memberi insentif agar warga menyimpan dolar di Indonesia. Maka, muncul kebijakan Himbara mengerek bunga deposito dolar menjadi 4%. Meski akhirnya batal.
Kebijakan kontroversi sebelumnya, kucuran Rp 200 triliun dari Sisa Anggaran Lebih (SAL) ke perbankan. "Fiskal agresif, kurang hati-hati, rupiah melemah," kata treasury bank Eropa di Singapura ke saya.
Padahal kredit menganggur (undisbursed loan) Rp 2.304 triliun di Juni 2025. Naik dari periode sama tahun lalu di Rp 2.152 triliun. Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan, Dian Ediana Rae mengatakan, hingga Agustus 2025, liquidity coverage ratio (LCR) 202,62% dan loan to deposit ratio (LDR) sebesar 86,05%. "Perbankan memiliki ruang likuiditas lebih besar menyalurkan kredit ke depan," kata dia, Kamis (9/10).
Di hari yang sama, Purbaya meminta Bursa Efek Indonesia (BEI) menertibkan praktik goreng-goreng saham agar bisa mendapat insentif. Masalahnya, goreng saham sulit dibuktikan. Kadang pelaku memanfaatkan celah legal, seperti menaikkan harga lewat sentimen, narasi atau aksi korporasi semu yang sah. Seharusnya sebagai orang pasar, Purbaya lebih paham.
Saya teringat film Die Hard pertama. John McClane diperankan Bruce Willis berteriak "yippee ki-yay" ala koboi ketika mengalahkan musuh. Sayangnya, itu film, bukan dunia nyata.