Segudang Rencana Antam, dari Akuisisi INCO hingga Ekspansi ke Afrika

Kamis, 25 April 2019 | 05:33 WIB
Segudang Rencana Antam, dari Akuisisi INCO hingga Ekspansi ke Afrika
[]
Reporter: Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) memiliki segudang rencana ekspansi. Emiten anggota indeks Kompas100 ini juga melihat potensi ekspansi di luar negeri.

Di dalam negeri, Antam mengaku berminat mengakuisisi saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) jika mendapat amanah dari holding, PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) dan pemerintah. Rencananya, dari divestasi 40% saham INCO, Inalum mengambil 20%. Antam disebut-sebut akan membeli 20% sisanya.

Direktur Utama Antam Arie Prabowo Ariotedjo mengatakan, rencana akuisisi tersebut masih dalam tahap pembahasan. Meski begitu, dia mengaku tertarik menguasai cadangan tambang yang dimiliki oleh Vale.

"Tentu Vale menarik. Tetapi, harus dilihat dulu arahan dari pemegang saham, juga harus evaluasi harga yang ditawarkan," kata Arie.

Direktur Pengembangan Antam Sutrisno S Tatetdagat mengatakan, perusahaan tertarik memiliki tambang emas di suatu kawasan Afrika. Sutrisno masih menutup detail rencana ekspansi ini. "Prospeknya cukup menjanjikan. Jadi ini bisa jadi salah satu ekspansi baru ke depan," kata dia, kemarin.

Di Laos, Antam akan mengembangkan lini bisnis baru, yaitu mineral industri berupa tambang fosfat. Ini merupakan kerjasama BUMN dengan Pemerintah Laos. Menurut Sutrisno, sambutan pihak Laos positif. "Mereka bilang, ini ada data dan ada lahan, apakah berminat?" papar dia.

Analis Kresna Sekuritas Robertus Hardy mengatakan, cashflow ANTM masih cukup kencang untuk ekspansi. Emiten ini juga masih punya ruang cukup besar untuk mencari pinjaman. "Menurut saya, ekspansi akan tetap bisa terlaksana," kata dia. Robertus merekomendasikan beli ANTM dengan target harga Rp 1.100 per saham.

Fundamental emiten ini juga cukup positif. Produksi komoditas tambang ANTM terus naik di tahun ini. Meski begitu, penjualan ekspor cenderung melandai.

Pada kuartal pertama 2019, produksi feronikel Antam misalnya tumbuh 7% dibanding periode yang sama tahun lalu menjadi 6.531 ton nikel dalam feronikel (TNi).

Proyek chemical grade alumina (CGA) di pabrik Tayan, Kalimantan Barat, sudah mulai berproduksi kembali sejak Oktober 2018 dan menghasilkan 12.041 ton di kuartal I-2019. "Pada tahun lalu belum berproduksi sama sekali," kata Arie.

Hanya saja, produksi emas mengalami penurunan sebesar 13% menjadi 471 kilogram. Penjualan ekspor komoditas logam mulia Antam juga turun sekitar 6% di akhir kuartal I-2019 menjadi 6,3 juta ton.

Untungnya penjualan ekspor dari tambang emas Pongkor menolong kinerja dengan kenaikan penjualan 17% menjadi 350 kg. "Kalau untuk feronikel, penjualannya sebesar 7.122 ton atau naik 33% dibanding periode yang sama di 2018," lanjut Arie.

Arie menuturkan, penurunan penjualan ekspor biji nikel dan bauksit tersebut disebabkan oleh masalah perpanjangan dari izin penjualan yang baru diterima kira-kira pada pertengahan Maret tahun ini. "Tapi kami yakin ketertinggalan penjualan ini akan meningkat di kuartal II-2019," kata dia.

Bagikan

Berita Terbaru

Atasi Polemik Royalti Musik, UU Hak Cipta Segera Direvisi Tahun Ini
| Selasa, 12 Agustus 2025 | 11:01 WIB

Atasi Polemik Royalti Musik, UU Hak Cipta Segera Direvisi Tahun Ini

Revisi UU Hak Cipta untuk menegaskan hak ekonomi dan moral pencipta agar pembagian royalti lebih adil, transparan dan tepat sasaran.

Profit 26,34% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Ambleg (12 Agustus 2025)
| Selasa, 12 Agustus 2025 | 08:56 WIB

Profit 26,34% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Ambleg (12 Agustus 2025)

Harga emas batangan bersertifikat di laman resmi Logam Mulia PT Aneka Tambang 12 Agustus 2025 turun Rp 21.000 per gram ke Rp 1.924.000 per gram.

Prospek Jangka Panjang Diklaim Positif, Harga Saham BRMS Diproyeksi bisa Sentuh ATH
| Selasa, 12 Agustus 2025 | 08:43 WIB

Prospek Jangka Panjang Diklaim Positif, Harga Saham BRMS Diproyeksi bisa Sentuh ATH

Kenaikan produksi serta harga emas yang tetap bertahan di level tinggi menjadi katalis buat PT Bumi Resources Mineral Tbk (BRMS).

Sariguna Primatirta (CLEO) Bangun Tiga Fasilitas Produksi Baru
| Selasa, 12 Agustus 2025 | 08:40 WIB

Sariguna Primatirta (CLEO) Bangun Tiga Fasilitas Produksi Baru

Saat ini CLEO mengoperasikan 32 pabrik dan sedang membangun tiga fasilitas baru di Palu, Pontianak dan Pekanbaru.

Minna Padi (PADI) Berencana Rights Issue 2,26 Miliar Saham
| Selasa, 12 Agustus 2025 | 08:31 WIB

Minna Padi (PADI) Berencana Rights Issue 2,26 Miliar Saham

Rights issue bakal dilakukan PT Minna Padi Investama Sekuritas Tbk (PADI) usai diperolehnya persetujuan RUPSLB pada 17 September 2025.

Champ Resto (ENAK) Siapkan Dana Rp 7 Miliar Untuk Buyback Saham
| Selasa, 12 Agustus 2025 | 08:20 WIB

Champ Resto (ENAK) Siapkan Dana Rp 7 Miliar Untuk Buyback Saham

PT Champ Resto Indonesia Tbk (ENAK) berniat melaksanakan buyback dengan periode pelaksanaan mulai 13 Agustus 2025 hingga 7 November 2025. 

Harga Saham KEJU Turun Usai Pengumuman Rencana Akuisisi, Serupa dengan MMLP
| Selasa, 12 Agustus 2025 | 08:12 WIB

Harga Saham KEJU Turun Usai Pengumuman Rencana Akuisisi, Serupa dengan MMLP

Pada Kamis, 7 Agustus 2025, muncul pengumuman tentang rencana kerja sama strategis antara GOOD dengan perusahaan keju asal Prancis bernama Bel S.A

Tergerus Beban Pajak, Laba HM Sampoerna (HMSP) Layu di Semester I-2025
| Selasa, 12 Agustus 2025 | 08:11 WIB

Tergerus Beban Pajak, Laba HM Sampoerna (HMSP) Layu di Semester I-2025

Laba PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP pada semester I-2025  tergerus beban pajak satu kali untuk beberapa tahun fiskal sebelumnya.

Nusantara Infrastructure (META) Berambisi Perbaiki Kinerja
| Selasa, 12 Agustus 2025 | 08:10 WIB

Nusantara Infrastructure (META) Berambisi Perbaiki Kinerja

Pada semester I-2025, META mencatatkan penurunan pendapatan sebesar 3,56% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 144,05 miliar.

MSCI Bikin Saham Emiten Grup Sinarmas Seksi
| Selasa, 12 Agustus 2025 | 08:03 WIB

MSCI Bikin Saham Emiten Grup Sinarmas Seksi

Tak hanya PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA), saham emiten Grup Sinarmas lain ikut terkerek naik.

INDEKS BERITA

Terpopuler