Sejumlah Emiten Tawarkan Dividen Menarik

Selasa, 16 April 2019 | 05:59 WIB
Sejumlah Emiten Tawarkan Dividen Menarik
[]
Reporter: Nur Qolbi | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten siap membagikan dividen di akhir April dan awal Mei mendatang. Investor bisa mulai mengoleksi saham-sahamnya untuk mengejar keuntungan.

Dalam catatan KONTAN, setidaknya ada enam emiten yang cum date atau tanggal terakhir pembelian saham sehingga berhak menerima dividen, jatuh pada 18 April 2019. Tiga di antaranya adalah PT Acset Indonusa Tbk (ACST), PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO), dan PT Astra Otoparts Tbk (AUTO).

Emiten yang menawarkan dividen terbesar dari segi nominal antara lain PT Lippo General Insurance Tbk (LPGI) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), yaitu Rp 325 per saham dan Rp 255 per saham.

Jika dihitung dengan harga saham kemarin, LPGI, PT Multifiling Mitra Indonesia Tbk (MFMI), dan PT Astra Graphia Tbk (ASGR) menjadi pembagi dividen dengan keuntungan atau yield terbesar.

Jika investor mengincar keuntungan jangka panjang, Analis Jasa Utama Capital Chris Apriliony merekomendasikan mengoleksi saham SIDO, PT Elnusa Tbk (ELSA), BBCA, dan PT PP Presisi Tbk (PPRE). Keempat emiten ini memiliki pergerakan harga saham yang cukup likuid dengan harga yang tergolong murah untuk saat ini.

"Dengan harga minyak yang naik, seharusnya ELSA positif sesuai dengan tren minyak yang bullish," kata dia, Senin (15/4). Untuk jangka panjang, Chris menargetkan harga saham ELSA bisa mencapai Rp 450–Rp 500. Kemarin, harga ELSA ditutup di Rp 378.

SIDO pun mencatatkan yield dividend yang cukup besar, yakni 2,08% dengan dividen per saham sebesar Rp 21. Kemarin, saham SIDO ditutup di level Rp 1.010.

Hingga akhir tahun ini, Chris menargetkan harga saham SIDO bisa menyentuh Rp 1.200. "Keempat emiten tersebut juga mencatatkan hasil positif dengan jumlah dividen cukup menarik," ucap Chris.

Mengejar yield

Sedangkan Analis Panin Sekuritas William Hartanto merekomendasikan PPRE, BBCA, ASGR, dan PT Millennium Pharmacon International Tbk (SDPC) untuk investor yang mengincar keuntungan dalam jangka panjang. Menurut dia, keempat emiten ini tengah menanjak.

Sampai akhir tahun, ia menargetkan harga saham PPRE bisa mencapai Rp 450 dan BBCA di kisaran Rp 28.000–Rp 30.000. Sedangkan SDPC Rp 130 dan ASGR Rp 1.700.

Nah, jika investor mengincar keuntungan dividen dalam jangka waktu dekat, William merekomendasikan mengoleksi saham ASGR, MFMI, dan SIDO karena penawaran dividend yield paling tinggi. "Layak dibeli untuk mendapatkan dividen," ucap dia.

Chris tidak merekomendasikan MFMI dan ASGR kendati menawarkan keuntungan dividen lebih besar dengan alasan saham tidak likuid.

Bagikan

Berita Terbaru

Rumor ANZ Jual PNBN ke Mu'min Ali Gunawan, Angkat Saham Panin Group
| Kamis, 27 November 2025 | 07:58 WIB

Rumor ANZ Jual PNBN ke Mu'min Ali Gunawan, Angkat Saham Panin Group

Semestinya kalau informasi tersebut benar, ANZ maupun Panin Financial berkewajiban melaporkan perubahan itu kepada publik dan otoritas.

Industri Ban Tertekan Kebijakan Trump, Pasar Domestik yang Suram Hingga Laba Tertekan
| Kamis, 27 November 2025 | 07:53 WIB

Industri Ban Tertekan Kebijakan Trump, Pasar Domestik yang Suram Hingga Laba Tertekan

Amerika Serikat (AS) merupakan pasar ekspor ban terbesar bagi Indonesia, dengan porsi mencapai 40%-45%.

Kasus Pajak
| Kamis, 27 November 2025 | 07:05 WIB

Kasus Pajak

Jadi pekerjaan rumah pemerintah untuk terus meningkatkan kepatuhan pajak masyarakat ditengah marak kasus korupsi pajak.

Mengukur Kerugian Akuisisi di Kasus ASDP
| Kamis, 27 November 2025 | 07:00 WIB

Mengukur Kerugian Akuisisi di Kasus ASDP

Kasus korupsi di ASDP yang melibatkan para mantan petinggi BUMN ini merupakan ujian integritas dan kualitas pengambilan keputusan.​

Harga Saham DNAR Lompat Kodok, Begini Kata Direktur OK Bank Soal Upaya Mengerek Modal
| Kamis, 27 November 2025 | 06:57 WIB

Harga Saham DNAR Lompat Kodok, Begini Kata Direktur OK Bank Soal Upaya Mengerek Modal

Lonjakan harga saham PT Bank Oke Indonesia Tbk (DNAR) seiring rencana OJK mengubah aturan permodalan bank umum.

Tekanan Jual Saham Mantan MSCI Mulai Mereda
| Kamis, 27 November 2025 | 06:57 WIB

Tekanan Jual Saham Mantan MSCI Mulai Mereda

Setelah aksi jual mulai reda, analis menilai terdapat peluang rebound di saham-saham yang keluar dari MSCI

HAIS Membidik Pendapatan Tumbuh 5%
| Kamis, 27 November 2025 | 06:54 WIB

HAIS Membidik Pendapatan Tumbuh 5%

Emiten jasa angkut pelayaran ini optimistis, permintaan dari pelanggan dan utilitas armada masih cenderung stabil.

Rupiah Terpengaruh Sentimen Eksternal pada Rabu (26/11)
| Kamis, 27 November 2025 | 06:30 WIB

Rupiah Terpengaruh Sentimen Eksternal pada Rabu (26/11)

Mengutip Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot turun 0,04% secara harian ke Rp 16.664 per dolar AS. 

Merger Batal, Bank MNC dan Bank Nobu Didorong Tambah Modal
| Kamis, 27 November 2025 | 06:20 WIB

Merger Batal, Bank MNC dan Bank Nobu Didorong Tambah Modal

Merger antara Bank Nobu dan Bank MNC yang sempat diharapkan jadi konsolidasi sukarela percontohan di Tanah Air resmi batal. ​

Investor Institusi Domestik Mulai Melirik Investasi di Aset Digital
| Kamis, 27 November 2025 | 06:15 WIB

Investor Institusi Domestik Mulai Melirik Investasi di Aset Digital

Indonesia berada di posisi ke-7 setelah India, Amerika Serikat, Pakistan, Vietnam, Brasil, dan Nigeria dalam adopsi kripto institusional. 

INDEKS BERITA

Terpopuler