Sejumlah Fintech Lending Harus Tambah Modal

Jumat, 16 Agustus 2024 | 04:55 WIB
Sejumlah Fintech Lending Harus Tambah Modal
[ILUSTRASI. Peer to Peer Lending.]
Reporter: Ferry Saputra | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah penyelenggara fintech peer to peer (P2P) lending masih harus bekerja keras untuk memenuhi aturan permodalan yang disyaratkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Regulator mencatat masih ada 8 penyelenggara pinjaman online (pinjol) belum memiliki ekuitas setidaknya Rp 7,5 miliar. Padahal kewajiban tersebut sudah berlaku sejak 4 Juli 2024 lalu.

Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) OJK Agusman bilang pihaknya terus melakukan langkah yang diperlukan terkait progres action plan penambahan modal dari 8 fintech lending tersebut. Baik berupa injeksi modal dari pemegang saham pengendali hingga adanya investor baru.

Salah satu pemain yang yang harus menambah modal adalah PT LinkAja Modalin Nusantara (iGrow).  Direktur Utama iGrow Edoardus Satya Adhiwardana bilang pihaknya terus melakukan koordinasi dengan OJK untuk dapat memenuhi kewajiban tersebut. "iGrow memastikan setiap proses yang ditempuh akan mengikuti rekomendasi dan arahan regulator," kata Edoardus.

Edoardus bilang pihaknya berusaha memenuhi aturan tersebut karena dapat membantu menjalankan bisnis secara sehat. Dia berharap penyesuaian modal juga bisa mendorong penerapan manajemen risiko yang lebih baik. 

Baca Juga: Kasus Tak Kunjung Ada Penyelesaian, Investree Terancam Ditutup

Investor strategis

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.

Berlangganan

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Emas Dorong Cadangan Devisa RI Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah
| Rabu, 11 September 2024 | 16:54 WIB

Emas Dorong Cadangan Devisa RI Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah

Cadangan devisa akhir Agustus 2024 sebesar US$ 150,24 miliar, 

Orang-Orang Dekat Prabowo Subianto Mendapat Jabatan Penting, Jelang Pemerintahan Baru
| Rabu, 11 September 2024 | 12:41 WIB

Orang-Orang Dekat Prabowo Subianto Mendapat Jabatan Penting, Jelang Pemerintahan Baru

Mayor Jenderal (Purnawirawan) Marga Taufiq diangkat menjadi Wakil Direktur Utama Bulog.

IPO Datang Lagi, Kali Ini Digadang Keluarga Rusdi Via Golden Westindo Artajaya (GWAA)
| Rabu, 11 September 2024 | 11:03 WIB

IPO Datang Lagi, Kali Ini Digadang Keluarga Rusdi Via Golden Westindo Artajaya (GWAA)

Proforma PBV GWAA pasca IPO ada di 1,48 kali hingga 1,63 kali.

Aksi Merger Operator Seluler Membebani Langkah Saham TBIG, TOWR, dan MTEL
| Rabu, 11 September 2024 | 10:02 WIB

Aksi Merger Operator Seluler Membebani Langkah Saham TBIG, TOWR, dan MTEL

Harga saham belum sejalan dengan kinerja keuangan emiten penyewaan menara telekomunikasi. 

Investor Kakap di Empat Emiten Gelar Tender Offer, Harga Penawarannya di Bawah Pasar
| Rabu, 11 September 2024 | 09:05 WIB

Investor Kakap di Empat Emiten Gelar Tender Offer, Harga Penawarannya di Bawah Pasar

IBST, PORT, LABA dan TOTL tengah menggelar tender offer.

Tak Hanya BUMN Karya, Beban Bank Pelat Merah Bertambah Lantaran Ikut Menggotong IKN
| Rabu, 11 September 2024 | 08:59 WIB

Tak Hanya BUMN Karya, Beban Bank Pelat Merah Bertambah Lantaran Ikut Menggotong IKN

Pemerintah tak boleh membiarkan BUMN memikul sendiri efek beban proyek infrastruktur.

Emiten Otomotif Berharap Ngegas Setelah Bunga Dipangkas
| Rabu, 11 September 2024 | 08:52 WIB

Emiten Otomotif Berharap Ngegas Setelah Bunga Dipangkas

Kebijakan pelonggaran suku bunga tersebut bakal menjadi angin segar bagi kinerja emiten saham otomotif

Nilai Transaksi Bursa Mulai Mengembang
| Rabu, 11 September 2024 | 08:45 WIB

Nilai Transaksi Bursa Mulai Mengembang

Terbuka peluang rata-rata nilai transaksi bursa mencapai Rp 13 triliun

HRTA Rilis Obligasi Untuk Refinancing dan Modal Kerja
| Rabu, 11 September 2024 | 08:44 WIB

HRTA Rilis Obligasi Untuk Refinancing dan Modal Kerja

PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) sedang menerbitkan obligasi berkelanjutan II tahap I tahun 2024 Rp 1 triliun. 

Saham Laggard Masih Bisa Mengejar Kendati Tertinggal
| Rabu, 11 September 2024 | 08:42 WIB

Saham Laggard Masih Bisa Mengejar Kendati Tertinggal

Ada sejumlah saham laggard yang dalam tren kenaikan harga

INDEKS BERITA

Terpopuler