Selamatkan Isoman

Senin, 26 Juli 2021 | 09:10 WIB
Selamatkan Isoman
[]
Reporter: Harian Kontan | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah hujan kritik, Presiden Joko Widodo memperpanjang Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 yang berakhir hari ini. Berbeda tipis dengan sebelumnya, ada pelonggaran sejumlah ketentuan dalam perpanjangan PPKM Level 4 yang berlaku hingga 2 Agustus 2021.

Namun demikian, keputusan pemerintah memperpanjang PPKM Level 4 dengan pelonggaran itu dinilai kembali menunjukkan kebimbangan pemerintah. Pemerintah dianggap masih bersikap mendua antara mengurusi masalah kesehatan dengan kepentingan ekonomi.

Sikap mendua itulah yang dinilai sebagai penyebab beleid pembatasan sosial di Indonesia tidak berhasil mengerem laju Covid-19. Alih-alih turun, kasus baru terus naik dan mengukir rekor lebih dari 50.000 kasus baru per hari, di tengah  PPKM diterapkan dengan  ekstra ketat.

Laju kematian akibat penularan Covid-19 juga melejit. Kemarin,  angka kematian akibat Covid-19 mencapai 1.266 orang meninggal dunia.

Satu hari sebelumnya, Sabtu (24/7), sebanyak  1.415 orang tewas akibat korona, sekaligus rekor  tertinggi yang dicatatkan Indonesia sejak pandemi Covid-19.  Yang jelas,  kini Covid-19 menduduki peringkat kedua sebagai penyebab kematian tertinggi di Indonesia setelah kematian akibat serangan jantung.

Nah, lonjakan kematian pasien korona di Tanah Air antara lain ditopang oleh tingginya angka kematian pasien yang  menjalani isolasi mandiri (isoman). Pilihan menjalani isoman tak lepas dari keterbatasan kapasitas rumah sakit.

Persoalannya, semarak isoman tidak diimbangi dengan ketersediaan kebutuhan perawatan yang memadai lagi terjangkau oleh mereka. Obat korona minim, sementara pasokan oksigen langka.

Mereka harus mencari sendiri kebutuhan pengobatan, bahkan hingga ke luar negeri dengan biaya besar. Ironisnya, banyak di antara mereka yang lebih dulu menjemput ajal selagi pesanan obat tengah dalam pengiriman.

Melihat situasi ini, sudah seharusnya pemerintah membenahi fasilitas penunjang dan pendukung isolasi mandiri. Sediakan obat, tenaga medis hingga kebutuhan oksigen secara gratis untuk mencukupi kebutuhan perawatan para isoman.

Selama ini pembatasan sosial tampak lebih berorientasi pada penyelamatan masyarakat yang sehat dan melokalisir dari potensi penularan Covid-19. Ke depan, upaya mencegah tingginya laju kematian para pasien isoman harus menjadi  strategi pembatasan sosial baru yang disiapkan pemerintah.        

Bagikan

Berita Terbaru

Pertaruhan Besar Nikel RI: Banjir Pasokan di Gudang LME, Kalah Saing Lawan LFP
| Minggu, 28 Desember 2025 | 13:00 WIB

Pertaruhan Besar Nikel RI: Banjir Pasokan di Gudang LME, Kalah Saing Lawan LFP

Indonesia mengalami ketergantungan akut pada China di saat minat Negeri Tirai Bambu terhadap baterai nikel justru memudar.

Restrukturisasi Garuda Indonesia Masuk Babak Baru, Simak Prospek GIAA Menuju 2026
| Minggu, 28 Desember 2025 | 11:15 WIB

Restrukturisasi Garuda Indonesia Masuk Babak Baru, Simak Prospek GIAA Menuju 2026

Restrukturisasi finansial saja tidak cukup untuk mengembalikan kepercayaan pasar secara total terhadap GIAA.​

Agar Kinerja Lebih Seksi, TBS Energi Utama (TOBA) Menggelar Aksi Pembelian Kembali
| Minggu, 28 Desember 2025 | 10:27 WIB

Agar Kinerja Lebih Seksi, TBS Energi Utama (TOBA) Menggelar Aksi Pembelian Kembali

Perkiraan dana pembelian kembali menggunakan harga saham perusahaan pada penutupan perdagangan 23 Desember 2025, yaitu Rp 710 per saham.

Provident Investasi Bersama (PALM) Tetap Fokus di Tiga Sektor Investasi di 2026
| Minggu, 28 Desember 2025 | 10:12 WIB

Provident Investasi Bersama (PALM) Tetap Fokus di Tiga Sektor Investasi di 2026

Tahun depan, PALM siap berinvetasi di sektor-sektor baru. Kami juga terbuka terhadap peluang investasi pada perusahaan tertutup.

Melalui Anak Usaha, Emiten Happy Hapsoro Ini Mencaplok Saham Kontraktor Hulu Migas
| Minggu, 28 Desember 2025 | 10:03 WIB

Melalui Anak Usaha, Emiten Happy Hapsoro Ini Mencaplok Saham Kontraktor Hulu Migas

HCM,  kontraktor kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi pada Wilayah Kerja Selat Madura berdasarkan production sharing contract dengan SKK Migas.

Okupansi Hotel Fluktuatif, DFAM Tancap Gas Garap Bisnis Katering
| Minggu, 28 Desember 2025 | 10:00 WIB

Okupansi Hotel Fluktuatif, DFAM Tancap Gas Garap Bisnis Katering

Penyesuaian pola belanja pemerintah pasca-efisiensi di tahun 2025 bisa membuat bisnis hotel lebih stabil.

Menjadi Adaptif Melalui Reksadana Campuran
| Minggu, 28 Desember 2025 | 08:20 WIB

Menjadi Adaptif Melalui Reksadana Campuran

Diversifikasi reksadana campuran memungkinkan investor menikmati pertumbuhan saham sekaligus stabilitas dari obligasi dan pasar uang 

Defensif Fondasi Keuangan, Agresif dalam Berinvestasi
| Minggu, 28 Desember 2025 | 08:15 WIB

Defensif Fondasi Keuangan, Agresif dalam Berinvestasi

Ekonomi dan konsumsi masyarakat berpotensi menguat di 2026. Simak strategi yang bisa Anda lakukan supaya keuangan tetap aman.

Cari Dana Modal Kerja dan Refinancing, Emiten Ramai-Ramai Rilis Surat Utang
| Minggu, 28 Desember 2025 | 08:02 WIB

Cari Dana Modal Kerja dan Refinancing, Emiten Ramai-Ramai Rilis Surat Utang

Ramainya rencana penerbitan obligasi yang berlangsung pada awal  tahun 2026 dipengaruhi kebutuhan refinancing dan pendanaan ekspansi.

Catat Perbaikan Kinerja di Kuartal III-2025, PANR Optimis Menatap Bisnis di 2026
| Minggu, 28 Desember 2025 | 08:00 WIB

Catat Perbaikan Kinerja di Kuartal III-2025, PANR Optimis Menatap Bisnis di 2026

Faktor cuaca ekstrem yang melanda sejumlah wilayah memaksa wisatawan domestik memilih destinasi yang dekat.​

INDEKS BERITA

Terpopuler