Semester I-2019, Kinerja Sritex (SRIL) Diatas Rata-rata

Rabu, 17 Juli 2019 | 05:12 WIB
Semester I-2019, Kinerja Sritex (SRIL) Diatas Rata-rata
[]
Reporter: Agung Hidayat | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan tekstil PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) mencetak kinerja kuat di tengah situasi perekonomian global yang tidak menentu akibat perang dagang antara AS dan Tiongkok.

Pada semester I 2019, SRIL mencetak pertumbuhan penjualan kotor sebesar 15,14% dibandingkan semester I 2018. Pencapaian itu di atas rata-rata industri mengingat perang dagang yang masih berkecamuk. Kinerja kuat didukung dominasi bisnis benang yang berkontribusi sebesar 40,1% terhadap total penjualan SRIL di semester I 2019.

Manajemen SRIL mengklaim telah menerapkan strategi yang tepat. Hal ini terlihat dari laba bersih yang ikut tumbuh 12,3% year on year (yoy) menjadi US$ 63,25 juta.

Satu hal yang menarik, kontribusi penjualan ke Amerika Serikat dan Amerika Latin meningkat 3,2 kali lipat hingga pertengahan tahun ini, atau berkontribusi 13,6% dari total penjualan ekspor senilai US$ 51,35 juta dari posisi US$ 15,98 juta di periode tahun sebelumnya. "Untuk itu fokus kami tahun ini meningkatkan utilitas seluruh divisi produksi, terutama yang menghasilkan margin lebih tinggi yaitu di bagian finishing dan garmen," ujar Allan Moran Severino, Direktur Keuangan SRIL, dalam keterangan resmi yang diperoleh KONTAN, kemarin (16/7).

Porsi penjualan ekspor terbesar masih dipegang segmen Asia sekitar 60% dari total ekspor SRIL atau senilai US$ 228,4 juta. Namun pertumbuhannya hanya 4,5% (yoy) dibandingkan semester pertama tahun kemarin.

Kapasitas produksi SRIL untuk 2019 meliputi pemintalan benang (spinning) 1,15 juta bales per tahun, penenunan (weaving) 180 juta meter per tahun, kain jadi (finishing) 240 juta yard per tahun dan konveksi (garment) sebesar 32-35 juta potong per tahun. SRIL menargetkan tingkat utilitas seluruhnya dapat tercapai di atas 90%.

 

Bagikan

Berita Terbaru

Pertebal Portofolio, Saratoga (SRTG) Siapkan Dana US$ 150 Juta
| Kamis, 23 Januari 2025 | 09:07 WIB

Pertebal Portofolio, Saratoga (SRTG) Siapkan Dana US$ 150 Juta

PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) membidik sejumlah perusahaan potensial untuk didanai pada tahun 2025 ini. 

Berbenah, Prospek Saham GOTO Berpotensi Merekah
| Kamis, 23 Januari 2025 | 09:03 WIB

Berbenah, Prospek Saham GOTO Berpotensi Merekah

Pemulihan kinerja dan bisnis on demand service mendorong prospek harga saham PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GOTO)

Menangkap Peluang Mengoleksi Emas Saat Harga Terkoreksi
| Kamis, 23 Januari 2025 | 08:31 WIB

Menangkap Peluang Mengoleksi Emas Saat Harga Terkoreksi

Di jangka pendek ada peluang harga emas terkoreksi. Data-data inflasi Amerika Serikat menunjukkan pelambatan

Langkah Konsolidasi Akan Berlanjut, Taji KPR Syariah Bank BTN (BBTN) Kian Kuat
| Kamis, 23 Januari 2025 | 08:26 WIB

Langkah Konsolidasi Akan Berlanjut, Taji KPR Syariah Bank BTN (BBTN) Kian Kuat

Ketimbang IPO entitas hasil merger UUS BTN Syariah dan Bank Victoria Syariah, BBTN membuka peluang untuk mengakuisisi bank syariah lain.

Tarik Minat Masyarakat di Program 3 Juta Rumah, Kementerian BUMN Gunakan Konsep TOD
| Kamis, 23 Januari 2025 | 08:09 WIB

Tarik Minat Masyarakat di Program 3 Juta Rumah, Kementerian BUMN Gunakan Konsep TOD

Pemerintah akan menyisir dan mendata developer nakal agar tidak bisa berpartisipasi dalam Program Tiga Juta Rumah. 

Diam-Diam Sahamnya Sudah Terbang 45%, SMKL Rupanya Berkongsi dengan Perusahaan China
| Kamis, 23 Januari 2025 | 07:53 WIB

Diam-Diam Sahamnya Sudah Terbang 45%, SMKL Rupanya Berkongsi dengan Perusahaan China

PT Satyamitra Kemas Lestari Tbk (SMKL) dan Ghuangzhou Yi Song berkongsi masuk ke bisnis paper pulp mold. ​

PK Ditolak, Subagio Wirjoatmodjo Mesti Melepas Kepemilikannya di Trimata Benua
| Kamis, 23 Januari 2025 | 07:41 WIB

PK Ditolak, Subagio Wirjoatmodjo Mesti Melepas Kepemilikannya di Trimata Benua

Data terbaru menunjukkan, kepemilikan Subagio Wirjoatmodjo di perusahaan batubara PT Trimata Benua sebanyak 25 persen.

Gara-Gara Perintah Donald Trump, Arus Masuk Dana ke Obligasi Domestik Tersendat
| Kamis, 23 Januari 2025 | 07:02 WIB

Gara-Gara Perintah Donald Trump, Arus Masuk Dana ke Obligasi Domestik Tersendat

Peluang pemangkasan suku bunga acuan alias BI rate dapat mendukung valuasi yield obligasi domestik. 

Bank Indonesia Siap Borong SBN di Pasar Sekunder
| Kamis, 23 Januari 2025 | 07:00 WIB

Bank Indonesia Siap Borong SBN di Pasar Sekunder

Langkah borong SBN oleh Bank Indonesia sebagai bentuk dukungan bank sentral terhadap program ekonomi pemerintah.

Indonesia Menawarkan Investasi Baterai Listrik
| Kamis, 23 Januari 2025 | 06:45 WIB

Indonesia Menawarkan Investasi Baterai Listrik

Pada September nanti Indonesia secara keseluruhan bisa memenuhi standar besar seperti Exponential Moving Average (EMA).

INDEKS BERITA

Terpopuler