Sepanjang Mei, Pasar Saham Global Kehilangan US$ 2 Triliun Akibat Perang Dagang

Sabtu, 01 Juni 2019 | 08:24 WIB
Sepanjang Mei, Pasar Saham Global Kehilangan US$ 2 Triliun Akibat Perang Dagang
[]
Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - SAN FRANCISCO. Pasar saham global melorot lebih dari US$ 2 triliun sepanjang bulan Mei akibat ketegangan perang dagang Amerika Serikat (AS)-China. Konflik ini menimbulkan kecemasan akan perlambatan ekonomi global. Kekhawatiran semakin meningkat pada Jumat kemarin, usai Presiden AS Donald Trump juga mengancam Meksiko dengan tarif baru.

Mengutip Reuters, Sabtu (1/6), AS akan memberlakukan tarif 5% untuk barang-barang Meksiko mulai 10 Juni mendatang, dan kemudian akan naik terus menjadi 25% hingga para imigran ilegal yang melintasi perbatasan negara bisa dihentikan. Tweet keputusan itu ditulis Trump pada Kamis malam kemarin, dan membuat pasar terkejut. 

Indeks S&P 500 turun 1,3%. Sepanjang Mei. Menurut Datastream Refinitiv, indeks ini sudah turun 6,6% atau setara dengan kapitalisasi pasar sebesar US$ 1,6 triliun. Indeks saham MSCI di seluruh dunia juga amblas 0,8% dan menorehkan kerugian bulanan sebesar 6,2% setara dengan market cap US$ 2 triliun. 

"Pasar semakin mencemaskan tarif tambahan yang baru berlaku. Bahkan ini terjadi saat belum ada solusi soal masalah tarif awal dengan China. Ini berdampak negatif secara keseluruhan," ujar Saira Malik, Kepala Ekuitas Global di Nuveen, yang memiliki dana kelolaan hingga US$ 1 triliun. 

Indeks Nikei Jepang dan Indeks MSCI Asia Pasific kecuali Jepang, masing-masing jatuh hampir 8% sepanjang bulan Mei. Ini makin menggarisbawahi sensitivitas kawasan tersebut terhadap perdagangan global. 

Lalu, Indeks STOXX 600 pan Eropa kehilangan 0,8% pada hari Jumat dan berakhir turun 5,7% untuk bulan ini. Angka tersebut menjadikan penurunan bulanan terdalam sejak Januari 2016.

"Ancaman tarif terbaru dengan Meksiko tidak terduga. Karena kami mendengar seberapa baik diskusi dengan Kanada dan Meksiko," ujar Ryan Detrick, Senior Market Strategist untuk LPL Financial. 

Ia juga mengatakan, saat ini yang menjadi pertanyaan besar ialah, apakah pasar bisa benar-benar melawan dua perang dagang pada saat bersamaan?

Bagikan

Berita Terbaru

Serapan Belanja Modal Siber Perbankan Capai 50%
| Jumat, 22 November 2024 | 23:44 WIB

Serapan Belanja Modal Siber Perbankan Capai 50%

Bank Tabungan Negara (BTN) misalnya, telah menyerap 60% capex untuk teknologo informasi (TI) yang dianggarkan mencapai Rp 790 miliar di 2024

Beredar Rumor, Prajogo Pangestu Ditawari Divestasi Saham BBYB Oleh Akulaku
| Jumat, 22 November 2024 | 15:14 WIB

Beredar Rumor, Prajogo Pangestu Ditawari Divestasi Saham BBYB Oleh Akulaku

Kepemilikan Prajogo Pangestu dalam emiten Gozco Group, diakitkan dengan investasi Gozco di PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB),  

Draf Kabinet Donald Trump Pro Energi Fosil, Begini Dampaknya ke Emiten Energi di RI
| Jumat, 22 November 2024 | 14:33 WIB

Draf Kabinet Donald Trump Pro Energi Fosil, Begini Dampaknya ke Emiten Energi di RI

Dua nama calon menteri Donald Trump yang pro energi fosil, yakni Doug Burgum calon Menteri Dalam Negeri dan Chris Wright calon Menteri Energi.

Pungutan Ekspor Sawit Turun dari Target Awal
| Jumat, 22 November 2024 | 09:50 WIB

Pungutan Ekspor Sawit Turun dari Target Awal

Tahun ini BPDPKS menargetkan setoran pungutan ekspor sawit sebesar Rp 24 triliun, turun dari target awal

Rencana PPN Naik Menuai Petisi Penolakan
| Jumat, 22 November 2024 | 09:32 WIB

Rencana PPN Naik Menuai Petisi Penolakan

Ribuan masyarakat Indonesia menandatangani petisi yang menolak rencana kenaikan tarif PPN menjadi 12% tersebut

Tax Amnesty Bisa Gagal Tarik Dana
| Jumat, 22 November 2024 | 09:14 WIB

Tax Amnesty Bisa Gagal Tarik Dana

Menurut Direktur Eksekutif Indef Eko Listiyanto, tax amnesty tidak bisa diterapkan terus-menerus dalam waktu singkat

Cuan Tinggi Saham Pendatang Baru
| Jumat, 22 November 2024 | 09:12 WIB

Cuan Tinggi Saham Pendatang Baru

Kendati harga saham pendatang baru sudah naik tinggi hingga ratusan persen, waspadai pembalikan arah

Upaya Dorong Ekonomi Akan Memperlebar CAD
| Jumat, 22 November 2024 | 08:58 WIB

Upaya Dorong Ekonomi Akan Memperlebar CAD

Bank Indonesia memperkirakan defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) sepanjang tahun 2024 bisa melebar jadi 0,9% PDB

WTON Memangkas Target Nilai Kontrak Baru Jadi Rp 6 Triliun
| Jumat, 22 November 2024 | 08:52 WIB

WTON Memangkas Target Nilai Kontrak Baru Jadi Rp 6 Triliun

PT Wika Beton Tbk (WTON) memperkirakan, hingga akhir 2024 ini nilai kontrak baru hanya akan mencapai ke Rp 6 triliun.

Nobel Ekonomi 2024 dan Pengendalian Inflasi
| Jumat, 22 November 2024 | 08:15 WIB

Nobel Ekonomi 2024 dan Pengendalian Inflasi

Keberadaan tiga BUMD pangan yang ada di Jakarta jadi kunci pengendalian inflasi di Provinsi DKI Jakarta

INDEKS BERITA

Terpopuler