Sepanjang Tahun 2019, WIKA Bidik Perolehan Kontrak Baru Senilai Rp 61,74 Triliun

Senin, 24 Juni 2019 | 03:56 WIB
Sepanjang Tahun 2019, WIKA Bidik Perolehan Kontrak Baru Senilai Rp 61,74 Triliun
[]
Reporter: Harry Muthahhari | Editor: Yuwono triatmojo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang tahun ini, PT Wijaya Karya Tbk mengincar perolehan kontrak baru sebesar Rp 61,74 triliun. Untuk mewujudkan target itu, emiten bersadi WIKA yang masuk anggota indeks Kompas100 ini, membidik sejumlah proyek besar, baik di dalam negeri maupun mancanegara.

Tahun lalu, emiten berkode saham WIKA di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini mampu membukukan pertumbuhan kontrak baru sebanyak 19,23% atau mencapai sekitar Rp 50,56 triliun. Sekretaris Perusahaan PT Wijaya Karya Tbk, Mahendra Vijaya mengemukakan, sampai dengan Mei 2019, WIKA telah membukukan kontrak baru sebesar Rp 13,4 triliun. "Dari proyek pemerintah sekitar Rp 5 triliun. Sisanya dari swasta dan luar negeri," kata dia kepada KONTAN, Minggu (23/6).

Mahendra menjelaskan, untuk proyek luar negeri, Wijaya Karya telah memperoleh kontrak sebesar Rp 600 miliar. Salah satu perolehan kontrak itu berupa proyek hunian bersubsidi di Aljazair.

Berdasarkan catatan KONTAN, Wijaya Karya mendapatkan kepercayaan untuk menangani proyek pembangunan 700 unit dan 1.000 unit hunian bersubsidi di Baraki dan El Harrach, Aljazair. Selain Baraki dan El Harrach, WIKA dipercaya membangun 1.250 unit logement di Ain Defla dan 1.250 unit logement di Khemis Miliana.

Dengan demikian, hingga akhir tahun ini, WIKA masih harus memperoleh sekitar Rp 48,34 triliun kontrak anyar. Manajemen Wijaya Karya sudah menyiapkan strategi agar target tersebut bisa terealisasi. Menurut Mahendra, untuk mencapai target itu, WIKA bakal fokus mengincar proyek di badan usaha milik negera dan pihak swasta.

Jika dibeberkan, dari total Rp 61,74 triliun target perolehan kontrak WIKA, memang mayoritas berasal dari proyek swasta yakni sebanyak 29,73%, porsi perolehan kontrak dari BUMN sebesar 29,62%, dan proyek investasi internal WIKA sebesar 24,17%.

Sementara itu, porsi proyek dari pemerintah hanya sebesar 16,48%. Untuk proyek infrastruktur, khususnya proyek jalan tol, Mahendra mengharapkan, pada kuartal II-2019 setidaknya Wijaya Karya bisa mengantongi kontrak senilai Rp 12 triliun.

"Selain itu, ada beberapa proyek investasi di sektor energi dan ketahanan energi yang juga bakal berkontribusi terhadap kontrak WIKA sekitar Rp 15 triliun di kuartal II-2019," ungkap Mahendra.

Adapun sepanjang tahun lalu, WIKA membukukan kontrak baru sebesar Rp 50,56 triliun. Beberapa segmen berkontribusi terhadap perolehan kontrak WIKA yakni infrastruktur dan gedung sebesar Rp 41,15 triliun, diikuti segmen industri sebesar Rp 6,46 triliun dan energi dan industrial plant sebesar Rp 1,79 triliun. Sedangkan kontrak baru di segmen properti mencapai Rp 1,17 triliun.

Tahun ini, WIKA membidik pendapatan bisa mencapai sekitar Rp 42 triliun atau tumbuh 30% dibandingkan pencapaian tahun lalu sebesar Rp 31,15 triliun. Sampai kuartal I 2019, WIKA telah memperoleh pendapatan sebesar Rp 6,5 triliun, atau hanya naik 4% daripada periode yang sama tahun lalu. Tapi laba bersih emiten ini melonjak menjadi Rp 341,34 miliar di kuartal I-2019. Padahal di kuartal I-2018, laba bersih WIKA mencapai Rp 171,22 miliar.

Untuk melancarkan rencana bisnis di sepanjang tahun ini, manajemen WIKA telah menyiapkan belanja modal senilai Rp 16,64 triliun. Selain untuk mendukung ekspansi bisnis di luar negeri, alokasi dana belanja modal tersebut diperuntukan bagi penambahan aset tetap, penyertaan modal, serta pengembangan usaha di bidang properti gedung, infrastruktur dan energi dan industrial plant.

Bagikan

Berita Terbaru

Menakar Untung & Buntung Tawaran Indonesia Untuk Mengimpor Migas Lebih Banyak dari AS
| Selasa, 13 Mei 2025 | 13:03 WIB

Menakar Untung & Buntung Tawaran Indonesia Untuk Mengimpor Migas Lebih Banyak dari AS

Beban yang ditanggung APBN berpotensi makin membengkak jika Indonesia mengimpor migas lebih banyak dari Amerika Serikat.

Serapan Beras Bulog Sudah Menembus 2 Juta Ton
| Selasa, 13 Mei 2025 | 12:18 WIB

Serapan Beras Bulog Sudah Menembus 2 Juta Ton

Adapun pasokan cadagan beras pemerintah yang sudah dikuasai oleh Bulog hingga 9 Mei 2025 sudah tembus 3,6 juta ton. 

Integrasi dan Efisiensi Menopang Kinerja Trisula Textile Industries (BELL)
| Selasa, 13 Mei 2025 | 08:40 WIB

Integrasi dan Efisiensi Menopang Kinerja Trisula Textile Industries (BELL)

Kontribusi terbesar terhadap penjualan datang dari segmen manufaktur dan retail, yang bersama-sama menyumbang 97% terhadap total penjualan.

Profit 29,93% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Ambrol Lagi (13 Mei 2025)
| Selasa, 13 Mei 2025 | 08:38 WIB

Profit 29,93% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Ambrol Lagi (13 Mei 2025)

Harga emas Antam hari ini (13 Mei 2025) 1 gram Rp 1.884.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung  29,93% jika menjual hari ini.

Ancara Logistics (ALII) Ingin Menggandakan Kinerja di 2025
| Selasa, 13 Mei 2025 | 08:15 WIB

Ancara Logistics (ALII) Ingin Menggandakan Kinerja di 2025

ALII memproyeksikan profitabilitas dan volume jasa ALII pada tahun ini bisa meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan  tahun 2024.

Rebut Pasar yang Ditinggalkan China, DGWG Akan Bangun Pabrik Baru di Cikande
| Selasa, 13 Mei 2025 | 07:57 WIB

Rebut Pasar yang Ditinggalkan China, DGWG Akan Bangun Pabrik Baru di Cikande

Sejak 1 Juni 2024 pendaftaran produk yang mengandung omethoate, carbosulfan, dan Methomyl di China ditangguhkan dan produksinya dilarang.

Indosat (ISAT) Tambah Delapan Kegiatan Usaha, Dari Periklanan Hingga IoT
| Selasa, 13 Mei 2025 | 07:23 WIB

Indosat (ISAT) Tambah Delapan Kegiatan Usaha, Dari Periklanan Hingga IoT

Rata-rata margin laba bersih tahun 2025-2029 diprediksi meningkat sebesar 22,10% dibanding posisi per akhir tahun 2024.

Tren Kenaikan Harga Bitcoin (BTC) Diproyeksi Masih Berlanjut
| Selasa, 13 Mei 2025 | 07:03 WIB

Tren Kenaikan Harga Bitcoin (BTC) Diproyeksi Masih Berlanjut

Belum ada sentimen negatif, harga bitcoin diprediksi masih akan bertahan di kisaran US$ 102.000 hingga US$ 108.000 per btc.

Catur dan Support System
| Selasa, 13 Mei 2025 | 07:00 WIB

Catur dan Support System

Pendanaan masih menjadi persoalan klasik di program pembinaan olahraga seperti catur yang merupakan olahraga sejuta umat.

Tarif, Konsumsi dan Sustainability
| Selasa, 13 Mei 2025 | 07:00 WIB

Tarif, Konsumsi dan Sustainability

Esensi dari keberlanjutan atau sustainability sebenarnya sederhana yakni mengurangi yang tidak perlu.

INDEKS BERITA

Terpopuler