Serapan Belanja Modal Siber Perbankan Capai 50%
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank besar dan menengah terus mengembangkan digitalisasi layanan dan menguatkan keamanan siber. Sejumlah bankir menyebut, belanja modal atau capital expenditure (capex) untuk penguatan keamanan siber terserap lebih dari 50% di tahun ini.
PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) misalnya, telah menyerap 60% capex untuk teknologo informasi (TI) yang dianggarkan mencapai Rp 790 miliar di 2024. Direktur Information Technology BTN Andi Nirwoto mengatakan, bank pelat merah ini telah menggunakan anggaran tersebut untuk meningkatkan infrastruktur digital.
Tahun depan, bank penyalur kredit perumahan ini menargetkan anggaran capex akan lebih besar dibanding 2024. "Untuk besarannya masih dalam proses finalisasi," tutur Andi
Baca Juga: Pertumbuhan Transaksi Superapp Wondr Dorong Efisiensi Biaya EDC dan ATM BNI
Andi mengaku, BTN berencana membangun data center dan membuat roadmap TI. Saat ini, BTN bekerjasama dengan Telkom dan Bitera untuk data center.
PT Bank Mandiri Tbk juga menyebut belanja modal untuk TI telah mencapai 50% dari pendapatan berbasis biaya. Menurut Direktur Teknologi Informasi Bank Mandiri Timothy Utama, ini mencerminkan keberlanjutan dalam investasi teknologi yang menjadi salah satu pondasi utama bagi pertumbuhan bisnis perbankan ke depannya.
"Kami telah mengalokasikan belanja modal TI di 2024 cukup besar, dengan guidance kira-kira lebih besar 50% daripada digital channel revenue atau fee based income digital setiap tahunnya," ungkap Timothy.
Hingga kuartal III-2024, penyerapan capex TI Bank Mandiri hampir 80%. Capex digunakan untuk memperkuat transformasi digital, termasuk di Kopra, Livin', Livin Merchants, serta penguatan proses operasional dan infrastruktur teknologi. Timothy menyebut, anggaran capex tahun depan masih dianalisa.
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) juga tak ketinggalan. Arga M. Nugraha, Direktur Digital dan Teknologi Informasi BRI, mengatakan, BRI telah menjalankan berbagai macam cara mengembangkan TI untuk menekan risiko fraud.
BRI memiliki infrastruktur data center yang andal. Arga mengaku infrastruktur ini telah tersertifikasi tier III. "BRI berkomitmen penuh untuk terus berinvestasi dalam pengembangan teknologi dan talenta digital," kata dia.
Baca Juga: Lindungi Konsumen, Satgas PASTI Lakukan Soft Launching Indonesia Anti-Scam Centre