Setelah Garuda, Giliran Waskita Karya Jadi Beban Bank-Bank BUMN

Kamis, 01 Juli 2021 | 06:45 WIB
Setelah Garuda, Giliran Waskita Karya Jadi Beban Bank-Bank BUMN
[]
Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk, Maizal Walfajri | Editor: Ahmad Febrian

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Sejumlah  Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengalami kesulitan akibat tekanan pandemi Covid-19 membebani keuangan bank-bank Himbara. Tak hanya Garuda Indonesia, perusahaan konstruksi juga kesulitan likuiditas. Ini berdampak pada kemampuan membayar utang. 

Setelah mencapai kesepakatan proses restrukturisasi kredit Garuda, bank Himbara melanjutkan proses negosiasi restrukturisasi dengan PT Waskita Karya Tbk.

Direktur Manajemen Risiko Bank BNI, David Pirzada mengatakan, pihaknya bersama sedang melakukan proses grand restrukturisasi kredit Waskita bersama kreditur lain. Hanya saja, dia tidak bersedia menyampaikan opsi mekanisme restrukturisasi. "Info yang confidential tidak bisa saya share," ujarnya pada KONTAN, Rabu (30/6).

Sementara restrukturisasi utang Garuda,  BNI dan BRI telah setuju mengkonversi sebagian pinjaman jangka pendek jadi jangka panjang yang jatuh tempo pada 2026.

Adapun Bank Mandiri sepakat restrukturisasi melalui skema perpanjangan pinjaman sampai Desember 2021 dan menangguhkan kewajiban  pinjaman. Per September 2020, Garuda memiliki utang jangka pendek US$ 517,68 juta kepada pihak berelasi.

Sekretaris Perusahaan  Bank Mandiri, Rudi As Atturidha menjelaskan, hingga Maret 2021, outstanding pembiayaan Bank Mandiri ke BUMN Karya mencapai Rp 47,8 triliun.  "Seluruh penyaluran kredit Bank Mandiri mengedepankan prinsip kehati-hatian. Salah satunya membentuk pencadangan yang terukur sehingga kualitas kredit  terjaga stabil dengan rasio NPL  rendah," kata Rudi. 

David sebelumnya menjelaskan  Waskita sudah diberikan restrukturisasi Covid-19. Sehingga status kreditnya masih tetap kategori lancar. Namun,  selanjutnya sudah tidak dapat lagi dilanjutkan dengan restrukturisasi Covid-19 dan harus diselesaikan dengan restrukturisasi biasa.

Per Maret 2021, Waskita  punya utang jangka pendek Rp 28,74 triliun. Sebanyak Rp 20,77 triliun  dari bank BUMN. Utang ke BNI mencapai Rp 9,7 triliun, ke BRI Rp 3,7 triliun, Bank Mandiri Rp 4,2 triliun, dan sisanya ke Bank Syariah Indonesia.

Sunarso Direktur Utama BRI mengungkapkan, pihaknya melakukan pencadangan  optimal terhadap BUMN terdampak pandemi.  "Garuda, walau belum jelas keputusannya mau diapakan, BRI sudah lakukan pencadangan hingga 60%. Waskita  kami cadangkan dengan cukup hingga 32%," ungkap Sunarso, Rabu (30/6).

Pencadangan ke Waskita lebih rendah karena BRI melihat risiko lebih kecil. Pertimbangannya,  BUMN karya kontraktor sekaligus pemilik proyek. Jika restrukturisasi berhasil atau investor yang membeli  proyek itu, BRI tinggal mencairkan pencadangan. Agus Sudiarto Direktur Manajemen Risiko BRI bilang, kualitas kredit BUMN masih terjaga. NPL di  1,3%.     

Bagikan

Berita Terbaru

Kadin dan Danantara Sokong KUR Perumahan
| Kamis, 11 September 2025 | 07:12 WIB

Kadin dan Danantara Sokong KUR Perumahan

Pemerintah bersama Kadin dan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) menyiapkan skema KUR perumahan

Harga Acuan Dicabut, Penambang Keberatan
| Kamis, 11 September 2025 | 07:09 WIB

Harga Acuan Dicabut, Penambang Keberatan

Para penambang tidak punya pilihan karena refinery bauksit saat ini lebih sedikit ketimbang jumlah penambang.

Tipping Fee Dihapus, Tarif Listrik PLTSa Naik
| Kamis, 11 September 2025 | 07:07 WIB

Tipping Fee Dihapus, Tarif Listrik PLTSa Naik

Sebagai offtaker utama dan satu-satunya dalam PLTSa, harga listrik yang meningkat tersebut tidak akan membebani PLN.

Tunda Perubahan Izin Impor BBM SPBU Swasta
| Kamis, 11 September 2025 | 07:03 WIB

Tunda Perubahan Izin Impor BBM SPBU Swasta

Kementerian ESDM menyatakan perubahan periode izin impor BBM bagian dari penataan dalam pengadaan bahan bakar

Mengintip Sinyal Perbaikan Kinerja Charoen Pokphand (CPIN) di Kuartal III-2025
| Kamis, 11 September 2025 | 06:58 WIB

Mengintip Sinyal Perbaikan Kinerja Charoen Pokphand (CPIN) di Kuartal III-2025

Konsumsi daging ayam diprediksi bakal tumbuh positif seiring berakhirnya bulan Suro sehingga berefek terhadap CPIN.

Keyakinan Konsumen Jeblok, Asing Terus Net Sell Jumbo, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini
| Kamis, 11 September 2025 | 06:11 WIB

Keyakinan Konsumen Jeblok, Asing Terus Net Sell Jumbo, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini

Ancaman IHSG berasal dari  Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Indonesia turun menjadi 117,2 pada Agustus 2025. Terendah sejak September 2022.

Berani Reformasi Pajak
| Kamis, 11 September 2025 | 06:11 WIB

Berani Reformasi Pajak

Menteri Keuangan harus berani dan tegas menindak orang super kaya dan perusahaan multinasional yang melakukan penghindaran pajak.

Perbankan Agresif Memacu Pendapatan Nonbunga
| Kamis, 11 September 2025 | 06:10 WIB

Perbankan Agresif Memacu Pendapatan Nonbunga

Perbankan memacu pendapatan nonbunga demi mempertahankan pertumbuhan kinerja, saat panen pendapatan bunga masih menantang.

Rampungkan Akuisisi Koridor PSC, Medco Energi (MEDC) Bidik Pertumbuhan Kinerja
| Kamis, 11 September 2025 | 06:05 WIB

Rampungkan Akuisisi Koridor PSC, Medco Energi (MEDC) Bidik Pertumbuhan Kinerja

PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) telah merampungkan akuisisi hak partisipasi dengan Repsol E&P untuk mengakuisisi 24% koridor PSC.

Subsidi Angkutan Umum Lebih Pas dari Motor Listrik
| Kamis, 11 September 2025 | 06:00 WIB

Subsidi Angkutan Umum Lebih Pas dari Motor Listrik

Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mengusulkan pengalihan subsidi motor listrik ke subsidi angkutan umum. 

INDEKS BERITA

Terpopuler