Setoran Pajak Orang Pribadi Belum Pulih

Rabu, 27 Oktober 2021 | 07:51 WIB
Setoran Pajak Orang Pribadi Belum Pulih
[ILUSTRASI. Petugas keamanan berjalan di dekat slogan bertuliskan 'Pajak Kuat Indonesia Maju' di sebuah Kantor Pelayanan Pajak, Jakarta. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/wsj.]
Reporter: Siti Masitoh | Editor: Adinda Ade Mustami

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Penerimaan negara dari pajak mulai mengalami tren perbaikan di akhir kuartal III-2021. Kementerian Keuangan melaporkan realisasi penerimaan pajak periode Januari - September 2021 mencapai Rp 850,1 triliun atau setara 69,1% dari target di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021 sebesar Rp 1.229,59 triliun.

Direktur Jenderal Pajak Suryo Utomo Senin (25/10) menyebut tren kenaikan penerimaan pajak ini seiring dengan meningkatnya aktivitas masyarakat. Karena itulah saat ini Dirjen pajak mulai fokus memenuhi target setoran hingga akhir tahun

Meskipun secara umum tren penerimaan pajak mulai meningkat di akhir September 2021 masih ada penerimaan pajak yang masih mengalami pertumbuhan negatif yakni Pajak Penghasilan  (PPh) orang pribadi (OP). Kementerian Keuangan mencatatkan setoran PPh OP sepanjang Januari September masih mengalami kontraksi sebesar 0,3%.

Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Neilmaldrin Noor menjelaskan, terkontraksinya penerimaan dari PPh OP dikarenakan penerimaan PPh OP yang secara kuartalan mengalami pergerakan yang cukup dinamis.

Baca Juga: Pemerintah Perluas Penerima Bantuan Tunai

Neilmaldrin mencatat, pada kuartal I - 2021, bertepatan dengan periode pelaporan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) dan pembayaran tahunan, penerimaan PPh OP sempat mengalami pertumbuhan sebesar 99,3%. Akan tetapi, pada kuartal II-2021 turun menjadi minus 63,7%. Sedangkan secara kuartalan, pada kuartal III-2021 ini, penerimaan PPh OP sudah kembali membaik dengan catatan pertumbuhan 14,5%.

Dengan melihat pemulihan kegiatan ekonomi masyarakat Neilmaldrin memprediksi penerimaan pajak yang positif di kuartal III akan terus berlanjut di kuartal IV. "Untuk angka proyeksinya sendiri masih dalam perhitungan internal kami," katanya saat dihubungi KONTAN Selasa (26/10).

Guna menjaga pertumbuhan yang positif dari penerimaan pajak, pihaknya akan terus mengawasi dan melakukan monitor terhadap kegiatan ekonomi masyarakat. Selain itu, Pajak juga terus melakuka uji kepatuhan material terhadap wajib pajak.

Mendekati target APBN

Dengan tren perbaikan penerimaan pajak Dirjen Pajak berharap sampai akhir tahun 2021, penerimaan pajak bisa memenuhi target Rp 1.229,59 triliun. 

Guna mencapai target ini Direktorat Ditjen Pajak (DJP) terus mengevaluasi dan mengatasi tren pertumbuhan positif ini. "Ekspektasi kami sampai dengan akhir tahun, shortfall-nya ya kami harapkan untuk berkurang secara signifikan," katanya.

Ke depannya, langkah-langkah yang akan dilakukan Direktorat Ditjen Pajak yaitu dengan mengoptimalkan kegiatan pengawasan pembayaran masa (PPM) dan kegiatan pengawasan kepatuhan material (PKM) atas wajib pajak strategis. Kementrian Keuangan menyatakan outlook penerimaan pajak pada 2021 sebesar Rp 1.176,3 triliun atau setara 95,7% dari target Rp 1.229,6 triliun.  

Direktur Eksekutif Pratama-Kreston Tax Research Institute (TRI) Prianto Budi Saptono mengatakan, optimisme pemerintah dengan tidak adanya shortfall di 2021 tersebut berpeluang bisa tercapai. Sebab menurut Prianto, saat ini Direktorat Jenderal Pajak terus meningkatkan intensifikasi dan ekstensifikasi. Ia menilai saat ini Pajak getol menggunakan cara andalan utamanya yakni berupa pengiriman Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan (SP2DK) kepada para wajib pajak potensial.

Selain itu, "Andalannya adalah setiap tahun pada Desember biasanya masing-masing Kantor Pelayanan Pajak (KPP) akan mengundang Wajib Pajak, termasuk Wajib Pajak strategis," katanya.

Bagikan

Berita Terbaru

Membedah Saham TRIN, dari Agenda Ekspansi Hingga Masuknya Anak Hashim Djojohadikusumo
| Rabu, 03 Desember 2025 | 09:59 WIB

Membedah Saham TRIN, dari Agenda Ekspansi Hingga Masuknya Anak Hashim Djojohadikusumo

Hingga pengujung 2025 PT Perintis Triniti Properti Tbk (TRIN) membidik pertumbuhan marketing revenue Rp 1,8 triliun.

BSDE Siap Menerbitkan Obligasi dan Sukuk Senilai Rp 1,75 Triliun
| Rabu, 03 Desember 2025 | 08:47 WIB

BSDE Siap Menerbitkan Obligasi dan Sukuk Senilai Rp 1,75 Triliun

Berdasarkan prospektus obligasi BSDE, seperti dikutip Selasa (2/12), emiten properti ini akan menerbitkan obligasi dalam empat seri.

Proyek Sanur Bakal Jadi Sumber Pendapatan Utama PT Sanurhasta Mitra Tbk (MINA)
| Rabu, 03 Desember 2025 | 08:03 WIB

Proyek Sanur Bakal Jadi Sumber Pendapatan Utama PT Sanurhasta Mitra Tbk (MINA)

Perdagangan saham PT Sanurhasta Mitra Tbk (MINA) kembali dibuka mulai sesi 1 hari ini, Rabu, 3 Desember 2025. 

Buyback Berakhir Hari Ini, tapi Harga Saham KLBF Kian Terpuruk Didera Sentimen MSCI
| Rabu, 03 Desember 2025 | 07:46 WIB

Buyback Berakhir Hari Ini, tapi Harga Saham KLBF Kian Terpuruk Didera Sentimen MSCI

Tekanan jual investor asing dan rerating sektor konsumer menghantam saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF).

Calon Emiten Sarang Burung Wallet Ini Tetapkan Harga IPO di Rp 168 Per Saham
| Rabu, 03 Desember 2025 | 07:41 WIB

Calon Emiten Sarang Burung Wallet Ini Tetapkan Harga IPO di Rp 168 Per Saham

Saham RLCO lebih cocok dibeli oleh investor yang memang berniat untuk trading. Memanfaatkan tingginya spekulasi pada saham-saham IPO.

Reksadana Saham Bangkit di Akhir Tahun
| Rabu, 03 Desember 2025 | 07:00 WIB

Reksadana Saham Bangkit di Akhir Tahun

Berdasarkan data Infovesta, per November 2025 reksadana saham mencatat return 17,32% YtD, disusul return reksadana campuran tumbuh 13,26% YtD

Bayang-Bayang Bunga Utang Menggerogoti Fiskal
| Rabu, 03 Desember 2025 | 06:46 WIB

Bayang-Bayang Bunga Utang Menggerogoti Fiskal

Utang publik global capai US$110,9 T, memicu suku bunga tinggi. Ini potensi risiko kenaikan biaya utang pemerintah Indonesia hingga Rp4.000 T. 

IHSG Lagi-Lagi Mencetak Rekor Sepanjang Hayat, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Rabu, 03 Desember 2025 | 06:45 WIB

IHSG Lagi-Lagi Mencetak Rekor Sepanjang Hayat, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Pendorong penguatan IHSG berasal dari kenaikan harga saham emiten-emiten konglomerasi dan menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Perlindungan Proteksi Barang Milik Negara
| Rabu, 03 Desember 2025 | 06:39 WIB

Perlindungan Proteksi Barang Milik Negara

Pemerintah perkuat ketahanan fiskal melalui Asuransi BMN berbasis PFB. Cakupan aset melonjak jadi Rp 91 triliun di tahun 2025.

Ekspor Lemas Karena Bergantung ke Komoditas
| Rabu, 03 Desember 2025 | 06:37 WIB

Ekspor Lemas Karena Bergantung ke Komoditas

Ekspor Oktober 2025 turun 2,31% secara tahunan, tertekan anjloknya CPO dan batubara.                   

INDEKS BERITA

Terpopuler