Sihir Paylater

Jumat, 07 Oktober 2022 | 08:00 WIB
Sihir Paylater
[]
Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Belanja online semakin menjadi favorit masyarakat.

Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian mencatat nilai transaksi e-commerce di Indonesia, baik domestik dan luar negeri, mencapai Rp 108,54 triliun sepanjang kuartal I-2022. Realisasi itu tumbuh 23% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Geliat belanja online berbanding terbalik dengan kabar pemutusan hubungan kerja (PHK) di beberapa e-commerce. Ramainya belanja online didukung kemudahan cara pembayaran. Bisa bayar di tempat alias cash on delivery (COD), bayar online atau bayar di minimarket. 

Lalu ada cara bayar yang semakin populer: Buy Now Pay Later (BNPL) yang kesohor dengan sebutan paylater.

Bukan sulap bukan sihir, masyarakat yang tak punya duit bisa membeli barang. Bisa dibayar saat gajian bagi pegawai atau  cairnya  tagihan bagi pengusaha. 

Tak cuma kanal online, belanja offline juga kini mendapat fasilitas paylater. Hampir setiap kali ke minimarket, saya  berjumpa dengan pengunjung yang hendak membayar belanja online atau melakukan transaksi belanja offline dengan fasilitas paylater.  

Namun ada kabar tak sedap dari PT Pefindo Biro Kredit. Perusahaan yang juga disebut sebagai  IdScore ini mencatat, rasio  pembiayaan bermasalah atau non performing loan/finance (NPL/NPF) layanan paylater tergolong tinggi di level 6,49% per Juli 2022.

Menurut IdScore, tingginya NPL  paylater mengalahkan produk-produk pembiayaan konsumsi lain, seperti kartu kredit dan kredit tanpa agunan (KTA). NPL kredit kepemilikan kendaraan bermotor (KKB) sekitar 3,3% dan kredit tanpa agunan (KTA) sekitar 2%.

Tingginya NPL paylater ini sudah terdeteksi sejak Maret 2022 yang berada di atas 6%. Bahkan pada Juni 2022  rasio NPL mencapai 7%.

Sementara total pinjaman layanan paylater ini mencapai Rp 3,1 triliun dari 78 juta fasilitas pinjaman hingga Juli 2022. Adapun total jumlah debitur mencapai 9,44 juta.

NPL yang tinggi ini dampak mudahnya pengajuan persyaratan paylater. Ditambah jumlah pinjaman layanan paylater yang receh atau kecil-kecil. 

Maka, agar bisnis ini tak layu sebelum berkembang, para pemain paylater jangan cuma mengejar  banyaknya pinjaman yang mereka salurkan atau mengejar valuasi.  Fokus ke mitigasi risiko dari layanan paylate. Apalagi sebagian pengguna paylater ini tidak bisa terlayani oleh perbankan.

Bagikan

Berita Terbaru

Penjualan PTSN ke AS Tersendat, namun Ekspansi Tambah Kapasitas Tetap Berjalan
| Jumat, 09 Mei 2025 | 17:00 WIB

Penjualan PTSN ke AS Tersendat, namun Ekspansi Tambah Kapasitas Tetap Berjalan

PT Sat Nusapersada Tbk (PTSN) membidik kenaikan penjualan lebih dari 30% tahun ini karena adanya penambahan pelanggan baru di berbagai segmen.

Penurunan Cadangan Devisa Paling Tajam Kedua Dalam 5 Tahun Terakhir
| Jumat, 09 Mei 2025 | 14:40 WIB

Penurunan Cadangan Devisa Paling Tajam Kedua Dalam 5 Tahun Terakhir

Cadangan devisa ambles US$ 4,6 miliar dibanding posisi pada akhir bulan sebelumnya yang tercatat sebesar US$ 157,1 miliar.

Profit 35,91% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Ambles Dalam (9 Mei 2025)
| Jumat, 09 Mei 2025 | 09:20 WIB

Profit 35,91% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Ambles Dalam (9 Mei 2025)

Harga emas Antam hari ini (9 Mei 2025) 1 gram Rp 1.926.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 35,91% jika menjual hari ini.

Permintaan Semen Lebih Sepi, Penjualan INTP Tertekan
| Jumat, 09 Mei 2025 | 07:35 WIB

Permintaan Semen Lebih Sepi, Penjualan INTP Tertekan

Penjualan semen INTP di pasar domestik turun 4,2% year on year (yoy) menjadi 4,29 juta ton pada kuartal I-2025

Bursa Hadirkan Penyedia Likuiditas
| Jumat, 09 Mei 2025 | 07:32 WIB

Bursa Hadirkan Penyedia Likuiditas

Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi membuka pendaftaran bagi anggota bursa (AB) yang berminat menjadi Liquidity Provider Saham. 

Pleidoi Kedaulatan Keuangan Kita
| Jumat, 09 Mei 2025 | 07:11 WIB

Pleidoi Kedaulatan Keuangan Kita

Dalam dunia yang saling terhubung saat ini, menegaskan kedaulatan tidak berarti mundur dari kerja sama global.

Sederet Investor Asing yang Borong Saham GOTO di Tengah Rumor Akuisisi oleh Grab
| Jumat, 09 Mei 2025 | 06:59 WIB

Sederet Investor Asing yang Borong Saham GOTO di Tengah Rumor Akuisisi oleh Grab

Rumor merger dan akuisisi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) oleh Grab telah berembus, setidaknya sejak Februari 2020.

Inklusi dan Literasi
| Jumat, 09 Mei 2025 | 06:55 WIB

Inklusi dan Literasi

Gap antara literasi dan inklusi harus terus diperkecil agar tercipta pasar keuangan yang benar-benar berkualitas.

Pemerintah Kerja Berat Kejar Target PNBP
| Jumat, 09 Mei 2025 | 06:28 WIB

Pemerintah Kerja Berat Kejar Target PNBP

Kinerja PNBP yang terkontraksi di awl tahun ini dan potensi kehilangan penerimaan negara daridividen BUMN memperbear pencapaian target PNBP 2025

Masih Ada Risiko  Tekanan Cadangan Devisa
| Jumat, 09 Mei 2025 | 06:24 WIB

Masih Ada Risiko Tekanan Cadangan Devisa

Bank Indonesia (BI) mencatat, posisi cadangan devisa akhir April 2025 turun US$ 4,6 miliar menjadi US$ 152,5 miliar

INDEKS BERITA

Terpopuler