Simak Prospek Saham Hasil Kocok Ulang Morgan Stanley Capital International

Rabu, 15 Mei 2019 | 05:42 WIB
Simak Prospek Saham Hasil Kocok Ulang Morgan Stanley Capital International
[]
Reporter: Nur Qolbi | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - Morgan Stanley Capital International (MSCI) kembali mengevaluasi pilihan saham dalam anggota indeksnya di pertengahan tahun ini. Beberapa saham emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) juga terkena penyesuaian indeks ini.

Di MSCI Global Standard Indexes, ada saham lokal baru yang masuk, yakni PT Barito Pacific Tbk (BRPT). Sementara satu saham keluar dari indeks tersebut, yakni PT Tower Bersama Infrastucture Tbk (TBIG).

Meski begitu, saham TBIG pindah ke indeks saham yang lebih kecil, yaitu MSCI Small Cap Indexes. Selain TBIG, MSCI juga memasukkan PT Alfa Energi Investama Tbk (FIRE), PT Bank BTPN Tbk (BTPN), PT Pelayaran Tamarin Samudra Tbk (TAMU), PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) dalam indeks tersebut.

MSCI mengeliminasi PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP). Perombakan ini akan berlaku sejak penutupan perdagangan saham pada 28 Mei 2019.

Perubahan anggota indeks MSCI tersebut kerap mempengaruhi saham yang masuk dan keluar. Maklum, indeks MSCI merupakan acuan banyak investor asing. Penyesuaian ini akan membuat asing masuk ke saham-saham baru di indeks dan keluar dari saham yang terdepak.

Tetapi, Analis OSO Sekuritas Sukarno Alatas menilai, investor harus berhati-hati karena berita ini acap menjadi kesempatan untuk menjual saham baru untuk merealisasikan keuntungannya. "Karena harganya sudah tinggi. Jadi, kesempatan untuk menjual mumpung ada yang lagi beli," kata dia, kemarin (14/5).

Alhasil, pada perdagangan Selasa (14/5), tidak semua saham yang masuk indeks MSCI menghijau. Saham BRPT, misalnya, justru turun 5,01% ke level Rp 3.790 dan sempat mencapai level Rp 3.400 per saham.

Sementara saham FIRE dan TAMU bergerak positif seiring dengan kabar ini. Tapi, Sukarno melihat, kedua saham ini mengalami kenaikan harga dengan posisi bid (beli) yang tipis.

Menurut Analis Panin Sekuritas William Hartanto, penurunan harga BRPT, DMAS, dan TBIG hanya sementara. Sentimen perombakan indeks MSCI akan mendorong naik harga ke depan.

Pada saat rebalancing portofolio mulai diberlakukan, saham yang masuk ke dalam indeks akan menguat kembali. Oleh karena itu, dia merekomendasikan buy bagi semua saham yang masuk ke dalam indeks MSCI. "Investor bisa manfaatkan sentimen MSCI ini," ucap dia.

Dalam jangka panjang, William menargetkan harga saham BRPT mencapai Rp 4.200, FIRE di posisi Rp 9.000. Sementara target harga BTPN sebesar Rp 4.000, TAMU di harga Rp 5.000, DMAS di posisi Rp 400 dan TBIG di level Rp 4.000 per saham.

Sementara itu, Sukarno hanya merekomendasikan buy untuk DMAS dengan target harga hingga akhir tahun Rp 290 per saham. Dia juga merekomendasikan sell saham TBIG dengan target harga Rp 2.900 per saham.

Bagikan

Berita Terbaru

MSCI Terbaru Efektif Mulai Selasa (25/11), Masih Ada Peluang Beli di Saham-Saham Ini
| Minggu, 23 November 2025 | 22:47 WIB

MSCI Terbaru Efektif Mulai Selasa (25/11), Masih Ada Peluang Beli di Saham-Saham Ini

Kendati mayoritas saham yang baru masuk indeks MSCI ini sudah menguat signifkan, masih ada peluang beli saat harga cenderung koreksi.

Isu Merger dengan Grab Kian Menguat, Diawali dengan Mundurnya Patrick Waluyo
| Minggu, 23 November 2025 | 21:58 WIB

Isu Merger dengan Grab Kian Menguat, Diawali dengan Mundurnya Patrick Waluyo

Rencana perubahan manajemen telah mendapatkan restu dari investor kunci dan berpotensi diumumkan kepada karyawan, secepatnya pada Senin (24/11).

Menakar Pinjaman Sindikatif Terhadap Fundamental dan Prospek Sawit Sumbermas (SSMS)
| Minggu, 23 November 2025 | 14:00 WIB

Menakar Pinjaman Sindikatif Terhadap Fundamental dan Prospek Sawit Sumbermas (SSMS)

Dalam jangka panjang aset baru ini SSMS itu bersifat volume accretive, mendorong produksi TBS dan CPO konsolidasi.

Ekspansi Sawit vs. Intensifikasi, Mana Solusi Terbaik?
| Minggu, 23 November 2025 | 13:00 WIB

Ekspansi Sawit vs. Intensifikasi, Mana Solusi Terbaik?

Prioritaskan intensifikasi dan PSR untuk tingkatkan produktivitas tanpa merusak lingkungan.               

Menakar Antara Ekspansi Lahan atau Peremajaan Sawit
| Minggu, 23 November 2025 | 11:00 WIB

Menakar Antara Ekspansi Lahan atau Peremajaan Sawit

Pemerintah berencana membuka lahan baru 600.000 hektare (ha) untuk menanam kelapa sawit. Kebijakan ini memantik kritik.

Prospek Saham AUTO ditengah Tantangan Industri Otomotif Nasional
| Minggu, 23 November 2025 | 10:00 WIB

Prospek Saham AUTO ditengah Tantangan Industri Otomotif Nasional

Selain memperkuat penetrasi pasar, AUTO juga berfokus pada diversifikasi produk guna memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin berkembang.

Jangan Gegabah Ikut-ikutan Ajakan Galbay Pinjol
| Minggu, 23 November 2025 | 09:10 WIB

Jangan Gegabah Ikut-ikutan Ajakan Galbay Pinjol

Ajakan gagal bayar pinjol makin marak. Pahami risikonya agar tak ikut terjebak.                     

Jangan Gegabah Ikut-ikutan Ajakan Galbay Pinjol
| Minggu, 23 November 2025 | 09:10 WIB

Jangan Gegabah Ikut-ikutan Ajakan Galbay Pinjol

Ajakan gagal bayar pinjol makin marak. Pahami risikonya agar tak ikut terjebak.                     

Jangan Gegabah Ikut-ikutan Ajakan Galbay Pinjol
| Minggu, 23 November 2025 | 09:10 WIB

Jangan Gegabah Ikut-ikutan Ajakan Galbay Pinjol

Ajakan gagal bayar pinjol makin marak. Pahami risikonya agar tak ikut terjebak.                     

Meski Valuasi Sudah Mulai Premium, Namun Dividen IPCC Masih Menggoda
| Minggu, 23 November 2025 | 09:00 WIB

Meski Valuasi Sudah Mulai Premium, Namun Dividen IPCC Masih Menggoda

Analis menilai penguatan harga PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) lebih banyak didorong momentum dan sentimen musiman.

INDEKS BERITA

Terpopuler