Simak Rekomendasi Saham ARTO di Tengah Risiko Kredit yang Meningkat

Senin, 10 November 2025 | 11:00 WIB
Simak Rekomendasi Saham ARTO di Tengah Risiko Kredit yang Meningkat
[]
Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Yuwono Triatmodjo

Mandiri Sekuritas tetap merekomendasikan buy untuk saham Bank Jago (ARTO) di level harga Rp 2.360, dengan target harga (TP) di Rp 3.000 per saham. Rekomendasi ini mencerminkan keyakinan analis terhadap prospek pertumbuhan ARTO yang solid, didukung oleh ekspansi kredit yang agresif, peningkatan efisiensi biaya dana, serta kontribusi yang kian besar dari portofolio direct lending yang berpotensi memperkuat margin keuntungan dalam jangka menengah.

BRIDS juga mempertahankan rekomendasi beli untuk saham Bank Jago (ARTO), didukung oleh prospek pertumbuhan kredit yang solid, kualitas aset yang tetap terjaga, serta potensi peningkatan margin pada paruh kedua tahun 2025.

Meski demikian, BRIDS menurunkan estimasi kinerja tahun penuh 2025, tahun 2026 dan tahun 2027 masing-masing sebesar 4,2%, 6,6%, dan 1,1% untuk menyesuaikan dengan proyeksi CoF yang lebih tinggi dari perkiraan awal.

Seiring penyesuaian tersebut, target harga (TP) ARTO direvisi menjadi Rp 3.100 per saham, berdasarkan model valuasi 3-stage dividend discount model (DDM) dengan asumsi pertumbuhan jangka panjang (LTG) sebesar 8,0% dan biaya ekuitas (CoE) sebesar 10,0%.

BRIDS menekankan bahwa potensi risiko utama terhadap pandangan ini adalah kenaikan CoF dan CoC yang lebih tinggi dari ekspektasi, namun tetap menilai arah fundamental Bank Jago positif seiring penguatan bisnis pinjaman langsung dan efisiensi operasional yang berkelanjutan.

Sedangkan, Phintraco Sekuritas menilai secara teknikal saham Bank Jago (ARTO) tengah menguji area support di level 2.100, dengan penurunan volume perdagangan yang menandakan tekanan jual mulai terbatas.

Kondisi ini membuka peluang terjadinya rebound dalam waktu dekat, terutama jika harga mampu bertahan di atas level support tersebut. Konfirmasi penguatan akan terlihat apabila ARTO berhasil menembus area pivot di 2.200, yang dapat menjadi sinyal awal pergerakan positif lanjutan.

Phintraco Sekuritas merekomendasikan strategi buy on support dengan level entry di 2.110–2.130, stop loss di bawah 2.060, serta menetapkan target harga pertama di 2.250 dan target kedua di 2.380. Dengan potensi teknikal yang menarik ini, saham ARTO dinilai memiliki ruang kenaikan yang cukup menjanjikan, terutama jika sentimen pasar kembali positif terhadap sektor keuangan digital di kuartal mendatang.

Selanjutnya: Buyback Untuk Mendongkrak Laba Bersih Per Saham (EPS)

Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.
Sudah Berlangganan?
Berlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama dan gunakan akun Google sebagai metode pembayaran.
Business Insight
Artikel pilihan editor Kontan yang menyajikan analisis mendalam, didukung data dan investigasi.
Kontan Digital Premium Access
Paket bundling Kontan berisi Business Insight, e-paper harian dan tabloid serta arsip e-paper selama 30 hari.
Masuk untuk Melanjutkan Proses Berlangganan
Bagikan
Topik Terkait

Berita Terbaru

Valuasi Diskon dan Margin Membaik, Consumer Staples Naik Kelas Tahun Depan
| Selasa, 02 Desember 2025 | 13:00 WIB

Valuasi Diskon dan Margin Membaik, Consumer Staples Naik Kelas Tahun Depan

Sektor consumer staples terkini menunjukkan pemulihan daya beli yang lebih solid sejak kuartal III-2025. Belanja fiskal menjadi pendorong penting.

Saham STAR Disuspensi BEI, Secara Teknikal Sejatinya Masih Punya Tenaga Untuk Mendaki
| Selasa, 02 Desember 2025 | 08:43 WIB

Saham STAR Disuspensi BEI, Secara Teknikal Sejatinya Masih Punya Tenaga Untuk Mendaki

Baru dua hari keluar dari Papan Pemantauan Khusus, saham PT Buana Artha Anugerah Tbk (STAR) disuspensi BEI. 

Mengupas Teknikal dan Strategi Trading Saham Prajogo Pangestu, dari BREN Hingga CDIA
| Selasa, 02 Desember 2025 | 08:05 WIB

Mengupas Teknikal dan Strategi Trading Saham Prajogo Pangestu, dari BREN Hingga CDIA

Prospek saham Prajogo Pangestu di awal Desember 2025: BREN masuk MSCI, CUAN ekspansi energi, TPIA breakout.

Ellon Musk, Sang Jenius, Orang Kaya Calon Triliuner Pertama Dunia
| Selasa, 02 Desember 2025 | 07:34 WIB

Ellon Musk, Sang Jenius, Orang Kaya Calon Triliuner Pertama Dunia

Lewat Starlink, Musk memancarkan internet hingga ke pedalaman Afrika. Dengan Neuralink ia bercita-cita menghubungkan otak manusia dengan mesin.

Layanan Telekomunikasi di Sumatra Masih Terganggu
| Selasa, 02 Desember 2025 | 07:30 WIB

Layanan Telekomunikasi di Sumatra Masih Terganggu

Bencana banjir dan longsor tersebut mengakibatkan padamnya pasokan listrik di sejumlah wilayah.di Sumatra.

Genjot Pendapatan Non-Batubara, Bumi Resources (BUMI) Gencar Akuisisi
| Selasa, 02 Desember 2025 | 07:19 WIB

Genjot Pendapatan Non-Batubara, Bumi Resources (BUMI) Gencar Akuisisi

Pada 2031, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menargetkan bisa mencapai komposisi 50% antara pendapatan batubara dan non-batubara.

Ditopang Investor Domestik, Saham BUMI Tahan Banting di Tengah Aksi Jual Asing
| Selasa, 02 Desember 2025 | 07:17 WIB

Ditopang Investor Domestik, Saham BUMI Tahan Banting di Tengah Aksi Jual Asing

Saham BUMI didorong sentimen kuasi reorganisasi dan diversifikasi bisnis mineral. Analisis lengkap pendorong.

Lewat Private Placement, Garuda (GIAA) Dapat Tambahan Modal Dari Danantara
| Selasa, 02 Desember 2025 | 07:12 WIB

Lewat Private Placement, Garuda (GIAA) Dapat Tambahan Modal Dari Danantara

PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) berupaya memoles kondisi keuangannya. Terbaru, GIAA melakukan aksi penambahan modal melalui private placement.

Catur Sentosa (CSAP) Menjaga Kinerja di Akhir Tahun Ini
| Selasa, 02 Desember 2025 | 07:10 WIB

Catur Sentosa (CSAP) Menjaga Kinerja di Akhir Tahun Ini

Hingga September 2025 CSAP tercatat mengantongi pendapatan sebesar Rp 12,9 triliun, atau tumbuh tipis 1,2% secara tahunan atau yoy.​

Memperbaiki Struktur Keuangan, Emiten BUMN Karya Gencar Divestasi Aset
| Selasa, 02 Desember 2025 | 06:58 WIB

Memperbaiki Struktur Keuangan, Emiten BUMN Karya Gencar Divestasi Aset

Jelang konsolidasi pada 2026, emiten BUMN Karya gencar melakukan divestasi aset untuk memperbaiki struktur keuangannya.

INDEKS BERITA

Terpopuler