Simak Skema Baru Perdagangan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

Selasa, 26 Maret 2024 | 08:27 WIB
Simak Skema Baru Perdagangan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus
[ILUSTRASI. Pekerja melintasi layar digital pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (13/3/2024). . ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/rwa.]
Reporter: Yuliana Hema | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Para investor yang punya saham nyangkut di emiten dengan tato X atau pemantauan khusus perlu mencermati aturan baru Bursa Efek Indonesia (BEI). Mulai Senin (25/3), BEI resmi menerapkan skema full periodic call auction alias lelang secara berkala penuh pada saham-saham yang masuk di papan pemantauan khusus.

Kalau di aturan sebelumnya, cuma saham kurang likuid yang diperdagangkan secara call auction dengan dua sesi dalam satu hari dan harga minimum Rp 1. Sedangkan saham dengan kriteria lainnya masih diperdagangkan secara continuous dengan auto rejection 10% dan harga minimum Rp 50.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Bagikan

Berita Terbaru

Utang Turun, Swasta Mengerem Ekspansi
| Rabu, 26 Maret 2025 | 09:48 WIB

Utang Turun, Swasta Mengerem Ekspansi

Berdasarkan data BI, posisi utang luar negeri swasta per Januari 2025 tercatat US$ 194,4 miliar, terkontraksi 1,7% secara tahunan.​

Mata Uang Garuda Loyo, Defisit Bakal Makin Lebar
| Rabu, 26 Maret 2025 | 09:43 WIB

Mata Uang Garuda Loyo, Defisit Bakal Makin Lebar

Pelemahan nilai tukar rupiah berisiko membuat anggaran subsidi dan bunga utang dalam APBN membengkak

Setelah Lepas dari MLPT, Bisnis Data Center EdgeConneX di Indonesia Makin Pesat
| Rabu, 26 Maret 2025 | 09:10 WIB

Setelah Lepas dari MLPT, Bisnis Data Center EdgeConneX di Indonesia Makin Pesat

Ekspansi EdgeConneX ke Indonesia didorong moratorium pembangunan pusat data baru oleh Pemerintah Singapura.

Penurunan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Bakal Merembet ke Daya Beli Pasca Ramadan
| Rabu, 26 Maret 2025 | 08:30 WIB

Penurunan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Bakal Merembet ke Daya Beli Pasca Ramadan

Kinerja emiten peritel fesyen masih relatif berat seiring daya beli yang masih lemah, terutama pada kuartal II 2025.

Krisis Garam Industri Ancam Dunia Usaha
| Rabu, 26 Maret 2025 | 07:10 WIB

Krisis Garam Industri Ancam Dunia Usaha

Saat ini stok garam industri yang tersedia cukup untuk kebutuhan produksi hingga Maret 2025.karena adanya kendala dalam pengadaan garam industri.

APM Kebut Pembangunan Pabrik Mobil
| Rabu, 26 Maret 2025 | 06:50 WIB

APM Kebut Pembangunan Pabrik Mobil

Tiga APM akan mengoperasikan pabriknya di Indonesia tahun ini sebagai komitmen untuk pengembangan industri otomotif di Indonesia.

Pemerintah Harus Perbaiki Fiskal dan Jangan Sering Blunder Atau Rupiah ke Rp 17.000
| Rabu, 26 Maret 2025 | 06:18 WIB

Pemerintah Harus Perbaiki Fiskal dan Jangan Sering Blunder Atau Rupiah ke Rp 17.000

Ada kekecewaan pasar terhadap nama-nama pengurus Danantara. Banyak yang bukan individu independen. Saya pikir  bikin pasar kurang sukai,

Bisnis Pengelolaan Kas Semakin Mekar
| Rabu, 26 Maret 2025 | 06:10 WIB

Bisnis Pengelolaan Kas Semakin Mekar

Bisnis pengelolaan kas perbankan atau cash management system tercatat terus menunjukkan pertumbuhan.​

Pasar Saham Mewaspadai Pergerakan Rupiah Hari Ini, Rabu (26/3)
| Rabu, 26 Maret 2025 | 06:06 WIB

Pasar Saham Mewaspadai Pergerakan Rupiah Hari Ini, Rabu (26/3)

Pelaku pasar masih akan mewaspadai berlanjutnya depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). 

Menanti Dampak Kocok Ulang FTSE Russel ke Para Penghuninya
| Rabu, 26 Maret 2025 | 05:54 WIB

Menanti Dampak Kocok Ulang FTSE Russel ke Para Penghuninya

Hasil kocok ulang indeks FTSE ini berpotensi menjadi parameter bagi investor  menentukan arah investasi mereka.

INDEKS BERITA

Terpopuler