Singapura Menjadi Kota dengan Biaya Hidup Termahal

Sabtu, 02 Desember 2023 | 04:40 WIB
Singapura Menjadi Kota dengan Biaya Hidup Termahal
[ILUSTRASI. A view of spectator stands at the Marina Bay street circuit, ahead of the Formula One Grand Prix night race in Singapore September 27, 2022. REUTERS/Edgar Su]
Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Singapura kembali menjadi kota dengan biaya hidup termahal. Ini artinya sudah kesembilan kali dalam 11 tahun Singapura menduduki peringkat teratas sebagai kota dengan biaya hidup tertinggi di jagad raya. 

Survei Economist Intelligence Unit yang dilakukan pada 14 Agustus hingga 11 September 2023 menyebut,  Singapura berbagi posisi teratas dengan Zurich tahun ini sebagai kota dengan biaya hidup tertinggi. Padahal, pada tahun lalu, Zurich masih berada peringkat keenam. 

Survei yang dilakukan oleh EIU ini membandingkan lebih dari 400 harga barang pribadi pada lebih dari 200 produk dan jasa di 173 kota. Perusahaan riset tersebut mengatakan Singapura menempati posisi teratas karena tingginya biaya bahan makanan, alkohol, pakaian, dan kepemilikan kendaraan pribadi. 

Baca Juga: Edegepoint Infrastructure Terbitkan Whitepaper Kesetaraan Digital

Sementara, Zurich terdorong di posisi pertama karena penguatan mata uang dan harga barang-barang rumah tangga serta biaya aktivitas rekreasi yang tinggi.

 "Mirip dengan Hong Kong yang di peringkat kelima, Singapura adalah negara kota kecil yang memiliki pusat keuangan sukses," kata Syetarn Hansakul, analis senior EIU. 

Singapura saat ini memiliki ruang terbatas dengan banyak profesional bergaji tinggi. Maka tidak heran jika tingkat permintaan akan properti serta sumber daya lain makin meningkat dan mengerek tingkat inflasi. 

Selain itu, ada kenaikan harga atas 200 barang yang sering digunakan sebesar 7,4% secara tahunan dalam mata uang lokal. Namun angka tersebut lebih rendah ketimbang kenaikan harga yang terjadi di tahun lalu yang naik 8,1%. 

Baca Juga: Rupiah Jisdor Melemah 0,26% ke Rp 15.524 Per Dolar AS Pada Jumat (1/12)

Meskipun angka ini lebih rendah dibandingkan tahun lalu, angka ini masih lebih tinggi dibandingkan tren tahun 2017 hingga 2021. "Inflasi di Asia relatif lebih rendah ketimbang negara lain di dunia. Kondisi ini menjelaskan mengapa hanya dua kota di Asia ini yang masuk dalam 10 besar kota dengan biaya termahal," kata Hansakul.

Bahkan, New York yang tahun lalu berbagi posisi teratas dengan negara Asia Tenggara ini  harus turun ke posisi ketiga dan berbagi posisi dengan Jenewa. 

"Rata-rata kenaikan biaya hidup dunia pada tahun 2023 naik sebesar 7,4%. Namun di Asia, kenaikan rata-rata hanya sebesar 3%,” kata Hansakul. Ini menunjukkan jika banyak negara di Asia mampu mengendalikan harga dibandingkan dengan negara-negara di AS dan Eropa.

EIU memperkirakan inflasi akan terus melambat tahun depan. "Guncangan penawaran mendorong kenaikan harga pada tahun 2021-2022 telah berkurang sejak China mencabut pembatasan akibat Covid-19, lonjakan harga energi akibat konflik Rusia - Ukraina mereda," kata Upasana Dutt, Kepala Worldwide Cost of Living EIU. Namun konflik Israel dan Hamas serta bencana El Nino berpotensi kembali menaikkan harga energi. 

Baca Juga: Berotot, Rupiah Spot Menguat 0,16% ke Rp 15.485 Per Dolar AS Pada Jumat (1/12)

10 Kota dengan Biaya Hidup Termahal (Sumber: The Economist Intelligence)

Kota Negara Posisi Inflasi (%)
Singapura Singapura 1 4,7
Zurich Swiss 1 1,7
Jenewa Swiss 3 1,7
New York Amerika Serikat 3 3,7
Hong Kong Hong Kong 5 2,7
Los Angeles Amerika Serikat 6 3,7
Paris Prancis 7 3,4
Copenhagen Denmark 8 0,1
Tel Aviv Israel 8 3,7
San Fransisco Amerika Serikat 10 3,7

Bagikan

Berita Terbaru

Laju Pembiayaan Melambat Gara-Gara Pajak
| Minggu, 19 Januari 2025 | 19:07 WIB

Laju Pembiayaan Melambat Gara-Gara Pajak

Awalnya, industri pembiayaan percaya diri bisa tumbuh lebih baik di tahun ini, dengan proyeksi 8%-10%. 

Digitalisasi Menuntut Implementasi dari Pengembang Properti
| Minggu, 19 Januari 2025 | 19:04 WIB

Digitalisasi Menuntut Implementasi dari Pengembang Properti

Transformasi digital di sektor properti bukan lagi sebatas alternatif strategi mengembangkan bisnis, melainkan keharusan.

Jadi Pengendali TKIM & INKP, Jejak Jackson di Bisnis Kertas Terbentang di Luar Negeri
| Minggu, 19 Januari 2025 | 10:10 WIB

Jadi Pengendali TKIM & INKP, Jejak Jackson di Bisnis Kertas Terbentang di Luar Negeri

Tentakel bisnis kertas Jackson Wijaya Limantara yang kini jadi pengendali akhir INKP dan TKIM, tersebar di Amerika Serikat, Kanada, dan Eropa.

Bisa Modal Kecil, Berikut Cuan dari Ternak Ayam Kampung yang Menjanjikan
| Minggu, 19 Januari 2025 | 06:43 WIB

Bisa Modal Kecil, Berikut Cuan dari Ternak Ayam Kampung yang Menjanjikan

Permintaan ayam kampung yang terus meningkat, membuka peluang usaha peternakan ayam kampung bisa jadi pilihan.

 
Solusi Bagi Makanan Agar Tak Berakhir di Pembuangan
| Minggu, 19 Januari 2025 | 06:40 WIB

Solusi Bagi Makanan Agar Tak Berakhir di Pembuangan

Sekali dayung dua pulau terlewati. Selain mengurangi sampah makanan, kolaborasi Food Rescue Warrior juga membantu warga.

Subsidi Masih Menjadi Motor Penggerak Sepeda Motor Listrik
| Minggu, 19 Januari 2025 | 06:35 WIB

Subsidi Masih Menjadi Motor Penggerak Sepeda Motor Listrik

Banderol harga sepeda motor listrik tanpa adanya subsidi masih lebih mahal dari harga sepeda motor bensin.

Peta Pasar Mobil Listrik Berubah Saat Harga Semakin Murah
| Minggu, 19 Januari 2025 | 06:33 WIB

Peta Pasar Mobil Listrik Berubah Saat Harga Semakin Murah

Debut perdana merek mobil listrik asal Tiongkok tahun 2024 lalu mengubah landscape pasar mobil listrik di Indonesia.

 
Musim Gugur Energi Hijau
| Minggu, 19 Januari 2025 | 06:30 WIB

Musim Gugur Energi Hijau

​Menjelang datangnya tahun dengan shio ular kayu, tampaknya bakal menjadi akhir musim semi pengembangan energi hijau global. 

Menjaga Tradisi Angpau Tanpa Stres Finansial
| Minggu, 19 Januari 2025 | 03:30 WIB

Menjaga Tradisi Angpau Tanpa Stres Finansial

Dengan perencanaan yang matang, pemberian angpau di Tahun Baru China bisa tetap berjalan tanpa membebani anggaran. 

Terbitkan Saham Baru, Darma Henwa (DEWA) Konversi Utang Rp 1,1 Triliun
| Sabtu, 18 Januari 2025 | 14:31 WIB

Terbitkan Saham Baru, Darma Henwa (DEWA) Konversi Utang Rp 1,1 Triliun

Aksi korporasi ini akan memperbaiki struktur permodalan DEWA. Rasio utang terhadap modal jadi lebih rendah. 

INDEKS BERITA

Terpopuler