Sisakan Jabodetabek, Uang Teman Hentikan Penyaluran Kredit di 13 Kota
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyedia jasa pinjaman berbasis teknologi, UangTeman hentikan penyaluran kredit di luar Jakarta. Kantor cabang UangTeman yang ada di 13 kota untuk sementara berhenti menyalurkan pinjaman.
Penghentian sementara penyaluran kredit di kantor cabang UangTeman itu tertuang dalam Surat Keputusan Direksi PT Digital Alpha Indonesia Nomor DAI/CEO/XI/2018/1184. Digital Alpha merupakan induk perusahaan UangTeman.
Ada 13 kantor cabang UangTeman yang menghentikan penyaluran kredit yaitu Bali, Balikpapan, Bandung, Bogor, Jambi, Lampung, Makassar, Malang, Palembang, Semarang, Surabaya, Tangerang dan Yogyakarta.
Sebagai gambaran, saat ini UangTeman memiliki 14 kantor cabang di Indonesia. Hanya satu daerah yang tidak dilakukan penghentian penyaluran kredit ini yaitu di cabang Jabodetabek.
Dalam surat ini disebutkan bahwa penghentian sementara penyaluran kredit ini agar kegiatan usaha berjalan baik, lancar, dapat dipertanggung jawabkan dan mencapai target perusahaan.
Selain itu penghentian penyaluran kredit ini disebabkan karena rasio kredit bermasalah di seluruh kantor cabang tidak menunjukkan pelaksanaan kegiatan usaha yang baik, dapat dipertanggung jawabkan, dan mencapai target perusahaan.
Adrian Dosiwoda SVP Corporate Affairs UangTeman membenarkan ada penghentian sementara penyaluran kredit di cabang daerah. "Namun diperkirakan pada kuartal pertama 2019 ini disbursement kredit di 13 cabang tersebut akan kembali dilakukan," ujar Adrian, kemarin.
Ia juga menegaskan pada 2018 lalu rasio kredit bermasalah UangTeman sebesar 2,9%. "Tidak benar NPL kami di atas 3% pada tahun lalu," kata Adrian.
Hendrikus Passagi Direktur Pengaturan, Perizinan, dan Pengawasan Fintech OJK bilang penghentian penyaluran kredit di kantor cabang UangTeman terjadi karena fintech payday loan ini dalam fase peningkatan kualitas mesin kecerdasan buatan. "Perlu evaluasi," kata dia.
Dalam masa evaluasi UangTeman menurut OJK perlu memperlambat penyaluran agar dapat lebih mengenal perilaku peminjam lintas daerah. Hal ini karena menurut OJK, beberapa peminjam di beberapa daerah di Indonesia memiliki karakter dan budaya yang berbeda.
Hendrikus juga berharap industri fintech terutama payday loan segera melakukan penyesuaian mengenai rasio kredit bermasalah agar industri dapat semakin sehat. NPL industri fintech rata-rata berada di kisaran 1%.